Sejarah Myanmar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 46:
Selama 30 tahun sejak naik takhta, Anawrahta membangun Kerajaan Pagan, dan untuk pertama kalinya berhasil mempersatukan daerah-daerah yang kelak membentuk wilayah negara Birma modern. Pada penghujung abad ke-12, raja-raja penerus Anawrahta telah berhasil memperluas mandala kekuasaan mereka lebih jauh lagi ke arah selatan sampai ke kawasan utara [[Semenanjung Malaya]], ke arah timur sekurang-kurangnya sampai ke [[Sungai Salween|Sungai Salwin]], ke arah utara sampai mendekati garis perbatasan dengan negara Tiongkok sekarang, dan ke arah barat sampai ke kawasan utara [[Negara Bagian Rakhine|Arakan]] dan [[Perbukitan Chin]].<ref name=geh-21>Harvey 1925: 21</ref> Menurut kronik-kronik Birma, seluruh [[Sungai Chao Phraya|Lembah Sungai Chao Phraya]] adalah wilayah [[suzerenitas]] Kerajaan Pagan, dan menurut kronik-kronik Siam, kawasan selatan Semenanjung Malaya sampai ke [[Selat Malaka]] juga tercakup dalam wilayah Kerajaan Pagan.<ref name=rlf-56/><ref name=hb-34>Htin Aung 1967: 34</ref>
 
Pada permulaan abad ke-12, Kerajaan Pagan telah tumbuh menjadi sebuah kekuatan besar yang setara dengan Kemaharajaan Khmer di Asia Tenggara, serta diakui kedaulatannya oleh [[Dinasti Song|raja-raja wangsa Song]] di Tiongkok dan [[Dinasti Chola|raja-raja wangsa Chola]] di India. Sampai dengan pertengahan abad ke-13, sebagian besar daratan Asia Tenggara pada— dalam taraf-taraf tertentu berada di bawah kendali Kemaharajaan Pagan atau Kemaharajaan Khmer.<ref>Lieberman 2003: 24</ref>
 
Anawrahta juga melakukan sejumlah karya pembaharuan penting di bidang sosial, agama, dan ekonomi yang kelak berdampak sangat lama bagimembekas dalam sejarah Birma. Karya pembaharuanpembaharuannya di bidang sosial dan agama kelak menghasilkan [[budaya Myanmar|budaya Birma]] modern. Perubahan yang terpenting adalah masuknya agama Buddha Theravada di kawasan Birma Hulu sesudah [[Kerajaan Thaton]] ditaklukkan oleh Kerajaan Pagan pada 1057. Berkat dukungan kerajaan, sekolah-sekolah agama Buddha lambat laun menyebar sampai ke pelosok-pelosok desapedesaan Birma dalam tiga abad berikutnya, walaupunmeskipun [[Vajrayana|Agamaagama Buddha Vajrayana]], [[Mahayana|Agamaagama Buddha Mahayana]], [[Agama Hindu]], dan kepercayaan [[animisme]] masih kokoh berakar di segalasegenap lapisan masyarakat.<ref name=vbl-112>Lieberman 2003: 112–119</ref>
 
AndalanBasis utama perekonomian Pagan adalah [[Distrik Kyaukse|lembah pertanian Kyaukse]] di sebelah utara ibu kota, dan daerah [[Distrik Minbu|Minbu]] di sebelah selatan [[Bagan|kota Pagan]], tempat orang-orang Bamar telah mendirikan banyak tanggul baru dan menggali terusan-terusan pengalih air. Perekonomian Pagan juga memetik manfaat dari perniagaan dengan orang-orang asing melalui bandar-bandarnya di daerah pesisir. Kerajaan Pagan membaktikanmendermakan kemakmurannyakekayaannya bagi pembangunan lebih dari 10.000 kuil Buddha di zonalingkungan ibu kota Pagankerajaan antara abad ke-11 sampai abad ke-13 (3000 kuil masih berdiri sampai sekarang). Orang-orang kaya mendermakan tanah bebas pajak kepada para pemuka agama.
 
[[Bahasa Myanmar|Bahasa]] dan budaya Birma sedikitlambat demilaun sedikitmenjadi mendominasibahasa daerahutama huludi Lembahkawasan hulu Sungai Irawadi, menggeser bahasa dan budaya Pyu danserta [[bahasa Pali]] menjelangpada penghujung abad ke-12. Kala itu, kepemimpinan orang Bamar dalam Kerajaan Pagan sudah tak tergoyahkandapat dipungkiri lagi. Dalam banyakberbagai hal, orang Pyu di kawasan Birma Hulu telah menyesuaikan diri dengan adat-istiadat Bamar. Bahasa Birma, yang dulunyamula-mula adalah sebuah bahasa asing, kala itu telah menjadi ''[[lingua franca]]'' Kerajaan Pagan.
 
Kerajaan Pagan mengalami kemerosotanterpuruk pada abad ke-13 akibat semakin banyakbanyaknya tanah bebas pajak yang didermakan — pada era 1280-an, dua per tigapertiga lahan subur di kawasan Birma Hulu telah dibaktikandidermakan bagi kepentingan agama, sehingga berdampak buruk bagi kemampuan kerajaan untukdalam mempertahankan kesetiaan para pejabat dan prajuritprajuritnya. Keadaan ini menjadimemicu awalkekacauan daridi suatudalam pusarannegeri kejamdan kekacauanmemancing internaltantangan dandari tantanganluar eksternalnegeri, yakni serbuan-serbuan dari orang Mon, orang Monggol, dan orang [[Shan]].<ref name=vbl-119-123>Lieberman 2003: 119–123</ref>
 
SenjakSejak awalpermulaan abad ke-13, orang-orang Shan mulai mengepung Kekaisaran Pagan dari arah utara dan timur. [[Suku Mongol|orangOrang Monggol]], yang telah menaklukkan Yunnan, kampung halaman orang Bamar, pada 1253, mulai melancarkan serangan merekaserangannya pada 1277,. dan padaPada 1287, merekaorang berhasilMoggol menjarah- rayah Pagan, mengakhiri 250kurun tahunwaktu pemerintahan Kerajaan Pagan selama 250 tahun di kawasan Lembah Sungai Irawadi dan daerah-daerah sekitarnya. Pemerintahan Kerajaan Pagan di kawasan Birma Tengah berakhir sepuluh tahun kemudian pada 1297, ditumbangkan oleh [[Kerajaan Myinsaing]] pada 1297.
 
== Kerajaan-kerajaan kecil ==