Sejarah Nusantara (1602–1800): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mouche (bicara | kontrib)
Mouche (bicara | kontrib)
Baris 71:
* Juli 1741 - Prajurit raja yang berada di Kartasura menyerang pos garnisun VOC. Komandan VOC Kapten Johannes van Velsen dan beberapa serdadu lainnya tewas. Serdadu yang selamat ditawari pilihan beralih ke agama Islam atau mati dan banyak yang memilih pindah agama.
* November 1741 - [[Pakubuwana II]] mengirim pasukan artileri ke [[Semarang]]. Pasukan prajurit-prajurit tersebut bersatu dengan orang Tionghoa melakukan pengepungan terhadap pos VOC. Pos VOC di Semarang ini dikepung oleh kira-kira 20.000 orang Jawa dan 3.500 orang Tionghoa dengan 30 pucuk meriam. Orang Jawa dan Tionghoa bersatu melawan kompeni Belanda.
* Desember 1741-awal [[1742]] - VOC merebut kembali daerah-daerah lain yang terancam serangan. Sementara itu antara tahun 1750-1850 terjadi [[Revolusi Industri]] di [[Britania Raya]] dan kemudian menyebar ke seluruh [[Eropa Barat]], [[Amerika Utara]], [[Jepang]], dan akhirnya ke seluruh dunia.
* [[13 Februari]] [[1755]] - VOC menandatangani [[Perjanjian Giyanti]]. Isinya VOC mengakui Mangkubumi sebagai [[Sultan Hamengkubuwana I]], penguasa separuh wilayah [[Jawa Tengah]].
* 5 Agustus [[1771]] - 11 Oktober [[1772]] - [[Perang Bayu]] atau Perang Puputan Bayu (ada yang menyebut Pemberontakan Jagapati) adalah salah satu perlawanan yang dilakukan oleh para pejuang [[Blambangan]] yang dipimpin Mas Rempeg atau Pangeran Jagapati (Perang Bayu I) dan Bapa Endha (Perang Bayu II) melawan Pasukan [[VOC]] yang dibantu oleh laskar-laskar pribumi dari [[Madura]] dan daerah [[Jawa Timur]] lainnya.