Gambia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 14:
== Sejarah ==
{{utama|Sejarah Gambia}}
Pedagang Arab menyediakan catatan pertama tentang daerah Gambia pada abad kesembilan dan kesepuluh. Selama abad kesepuluh, pedagang dan cendekiawan Muslim mendirikan masyarakat di beberapa pusat perdagangan Afrika Barat. Kedua kelompok tersebut mendirikan rute perdagangan trans-Sahara, yang menyebabkan perdagangan ekspor besar [[budak]], emas dan [[gading]], serta impor barang-barang manufaktur.
 
[[Berkas:Wassu Stone Cirles shaunamullally 02.jpg|thumb|left|Lingkaran batu Senegambia (megalit) yang melintas dari Senegal ke Gambia.]]
 
Pada abad ke-11 atau ke-12, para penguasa kerajaan seperti [[Takrur]], sebuah monarki yang berpusat di utara [[Sungai Senegal]], [[Ghana]] kuno dan [[Gao]] telah masuk Islam dan telah menunjuk untuk pengadilan mereka Muslim yang melek dalam [[bahasa Arab]].<ref>Easton P (1999) [http://documents.worldbank.org/curated/en/581121468329358898/Education-and-Koranic-literacy-in-West-Africa "Education and Koranic Literacy in West Africa"]. IK Notes on Indigenous Knowledge and Practices, n° 11, World Bank Group. pp. 1–4 {{en icon}}</ref> Pada awal abad ke-14, sebagian besar dari apa yang sekarang disebut Gambia adalah bagian dari [[Kekaisaran Mali]]. Bangsa Portugis mencapai daerah ini melalui laut pada pertengahan abad ke-15, dan mulai mendominasi perdagangan luar negeri.
 
Pada tahun 1588, penuntut [[Daftar Penguasa Portugal|tahta Portugis]], António I Dari Portugal, menjual hak perdagangan eksklusif di [[Sungai Gambia]] ke pedagang Inggris. Surat paten dari [[Ratu Elizabeth I]] mengkonfirmasi bantuan tersebut. Tahun 1618, Raja [[James I dari Inggris]] memberikan piagam untuk sebuah perusahaan Inggris untuk perdagangan dengan Gambia dan Gold Coast (sekarang Ghana). Antara 1651 dan 1661, beberapa bagian dari Gambia berada di bawah kekuasaan [[Kadipaten Courland dan Semigallia]], dan dibeli oleh Pangeran Jacob Kettler.
 
Selama akhir abad ke-17 dan selama abad ke-18, [[Imperium Britania|Kerajaan Inggris]] dan [[Kekaisaran kolonial Perancis|Kekaisaran Perancis]] terus berjuang untuk supremasi politik dan komersial di daerah Sungai Senegal dan Sungai Gambia. Kerajaan Inggris menduduki Gambia ketika sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh Augustus Keppel mendarat di sana mengikuti Penangkapan Senegal pada 1758. Perjanjian Versailles Pertama tahun 1783 memberi Inggris kepemilikan Besar Sungai Gambia, tetapi Perancis mempertahankan wilayah kecil di Albreda di tepi utara sungai, yang pada akhirnya diserahkan ke Inggris di tahun 1856.
 
Sebanyak tiga juta budak mungkin telah diambil dari daerah umum ini selama tiga abad saat [[Perdagangan budak Atlantik|perdagangan budak atlantik]] beroperasi. Tidak diketahui berapa banyak budak yang diambil oleh perang antar suku atau pedagang Muslim sebelum perdagangan budak atlantik dimulai. Kebanyakan dari mereka yang diambil dijual oleh orang Afrika lain untuk Eropa: beberapa adalah tawanan perang antar suku; beberapa adalah korban yang dijual karena utang yang belum dibayar; dan banyak orang lain yang hanya korban penculikan.<ref>Park, Mungo ''Travels in the Interior of Africa'' [http://www.gutenberg.org/etext/5305 v. II, Chapter XXII – War and Slavery]. {{en icon}}</ref>
 
[[Berkas:James Island and Fort Gambia.jpg|thumb|Peta Pulau James dan Benteng Gambia.]]
 
Para pedagang awalnya mengirim budak ke Eropa untuk bekerja sebagai pembantu sampai pasar tenaga kerja meluas ke Hindia Barat dan Amerika Utara pada abad ke-18. Pada tahun 1807, Inggris menghapuskan perdagangan budak di seluruh kerajaannya. Mereka juga mencoba untuk mengakhiri perdagangan budak di Gambia, walau tidak berhasil. kapal budak dicegat oleh Skuadron Afrika Barat Royal Navy di Atlantik juga dikembalikan ke Gambia, dengan budak-budak yang dibebaskan dilepas di Pulau MacCarthy jauh di Sungai Gambia di mana mereka diharapkan untuk membangun kehidupan baru.<ref name=xyz>{{cite journal|doi=10.2307/3060072 |jstor=3060072 |title=Guests of the Crown: Convicts and Liberated Slaves on Mc ''Carthy'' Island, the Gambia |journal=The Geographical Journal |volume=160 |issue=2 |pages=136 |year=1994 |author=Webb, Patrick |authorlink=Patrick Webb}} {{en icon}}</ref> Inggris mendirikan pos militer dari Bathurst (sekarang Banjul) pada tahun 1816.
 
=== Koloni dan Protektorat Gambia (1821–1965) ===
Pada tahun-tahun berikutnya, Banjul beberapa kali berada di bawah yurisdiksi Gubernur Jenderal Inggris di [[Sierra Leone]]. Pada tahun 1888, Gambia menjadi koloni terpisah.
 
Kesepakatan dengan Republik Perancis pada tahun 1889 mendirikan perbatasan. Gambia menjadi koloni [[Koloni Mahkota]] yang disebut Gambia Britania, dibagi untuk tujuan administratif ke dalam koloni (kota Banjul dan daerah sekitarnya) dan protektorat (sisa wilayah). Gambia menerima dewan legislatif dan eksekutif sendiri pada tahun 1901, dan secara bertahap berkembang ke arah pemerintahan sendiri. Perbudakan dihapuskan pada tahun 1906 dan setelah konflik singkat antara pasukan kolonial Inggris dan penduduk asli Gambia, wwenang kolonial Inggris didirikan.<ref>Archer, Frances Bisset (1967) ''The Gambia Colony and Protectorate: An Official Handbook (Library of African Study)''. pp. 90–94. ISBN 978-0-7146-1139-6. {{en icon}}</ref>
 
Selama Perang Dunia II, beberapa tentara berperang dengan [[Blok Sekutu (Perang Dunia II)|Sekutu Perang Dunia II]]. Meskipun sebagian besar tentara ini berperang di [[Burma]], beberapa meninggal di daerah yang lebih dekat dan pemakaman Perang Persemakmuran Graves Komisi di Fajara (dekat Banjul). Banjul mempunyai landasan untuk [[Pasukan Udara Angkatan Darat Amerika Serikat|Tentara Angkatan Udara AS]] dan persinggahan untuk angkatan laut Sekutu.
 
Setelah Perang Dunia II, laju reformasi konstitusi meningkat. Menyusul pemilihan umum pada tahun 1962, Inggris memberikan pemerintahan internal penuh pada tahun berikutnya.
 
=== Pasca Kemerdekaan ===
Gambia meraih kemerdekaan pada tanggal 18 Februari 1965, sebagai [[monarki konstitusional]] dalam [[Persemakmuran Bangsa-Bangsa|Persemakmuran]], dengan [[Elizabeth II]] sebagai Ratu Gambia, diwakili oleh Gubernur Jenderal. Tak lama kemudian, pemerintah nasional menggelar referendum yang mengusulkan agar negara itu menjadi [[republik]]. Referendum ini gagal untuk menerima dua pertiga mayoritas yang diperlukan untuk mengubah konstitusi.
 
Pada tanggal 24 April 1970, Gambia menjadi negara republik dalam Persemakmuran, mengikuti referendum kedua. Perdana Menteri Sir [[Dawda Jawara|Dawda Kairaba Jawara]] menjadi Presiden, sebuah pos eksekutif, menggabungkan antara [[kepala negara]] dan [[kepala pemerintahan]].
 
Presiden Sir Dawda Jawara terpilih kembali sebanyak lima kali. Sebuah usaha kudeta pada 29 Juli 1981 mengikuti melemahnya ekonomi dan tuduhan korupsi terhadap politisi terkemuka.<ref name="ucdp.uu.se">[[Uppsala Conflict Data Program]] [https://web.archive.org/web/20131004220417/http://www.ucdp.uu.se/gpdatabase/gpcountry.php?id=60&regionSelect=2-Southern_Africa Gambia. In depth: Economic crisis and a leftist coup attempt in 1981]. {{en icon}}</ref> Upaya kudeta terjadi saat Presiden Jawara mengunjungi London dan dilaksanakan oleh sayap kiri Dewan Revolusi Nasional, terdiri dari partai Kukoi Samba Sanyang yaitu Partai Sosialis Dan Revolusioner Buruh (SRLP) dan unsur-unsur ''Field Forces'', pasukan paramiliter yang meliputi sebagian besar angkatan bersenjata negara.<ref name="ucdp.uu.se"/>
Baris 133 ⟶ 108:
{{utama|Ekonomi Gambia}}
Gambia memiliki ekonomi berbasis pasar liberal yang ditandai dengan pertanian subsisten tradisional, ketergantungan bersejarah di kacang tanah untuk pendapatan ekspor, perdagangan re-ekspor yang dibangun di sekitar pelabuhan laut, bea masuk yang rendah, prosedur administrasi minimal, kurs yang berfluktuasi tanpa kontrol devisa, dan industri pariwisata yang signifikan.
 
Bank Dunia mematok PDB Gambia untuk tahun 2011 sebesar AS$898 juta; Dana Moneter Internasional meletakkannya di AS$977 juta untuk tahun 2011.
 
Dari 2006 hingga 2012, ekonomi Gambia tumbuh setiap tahunnya pada kecepatan 5-6% dari PDB.<ref>Fadera, Hatab (23 April 2012) [https://web.archive.org/web/20141129035755/http://observer.gm/africa/gambia/article/gambia-to-commence-rail-system-in-2013-discloses-president-jammeh-as-he-opens-parliament "Gambia to commence rail system in 2013:- Discloses President Jammeh, as he opens parliament"], ''The Daily Observer'' (23 April 2012).{{en icon}}</ref>
Baris 156 ⟶ 129:
 
=== Grup etnis ===
Ada berbagai kelompok etnis hidup di Gambia, masing=-masing melestarikan bahasa dan tradisi sendiri. Etnis [[Bangsa Mandinka|Mandinka]] adalah kelompok yang terbesar, diikuti oleh [[Fula]], [[Wolof]], Jola, [[Orang Soninke|Serahule]], [[Serer]], Karoninka, Manjago dan Bianunkas. Orang-orang Krio, yang juga dikenal sebagai Aku, merupakan salah satu etnis minoritas terkecil di Gambia. Mereka adalah keturunan dari orang-orang Sierra Leone Creole dan terpusat di ibukota.
 
Kira-kira ada 3.500 warga non-Afrika termasuk Eropa dan keluarga asal Lebanon (0,23% dari total penduduk). Sebagian besar minoritas asal Eropa adalah dari bangsa Inggris, meskipun banyak darinya telah meninggalkan Gambia setelah kemerdekaan.