Bagindo Aziz Chan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yoditha (bicara | kontrib)
→‎Penghormatan: Penambahan data & sumber informasi.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ←Suntingan Yoditha (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Igho
Baris 2:
|honorific-prefix =
|honorific-suffix =
|name = Bagindo AzizchanAziz Chan
|image = Bagindo Azizchan.jpg
|imagesize =
Baris 29:
|spouse=R. Entis Atisah <br>Hj. Siti Zaura Oesman.
|relations =
|children=Hj. Ineke Azizchan Nafis - dari Hj. Siti Zaura Oesman<ref>Tabloid Minang News.
Edisi 09 - November 2010, hal 10 - 11 (Tokoh).</ref><ref>''Satu Abad (30 SEPT 1910 - 30 SEPT 2010) Bagindo Azizchan, Pahlawan Nasional dari Kota Padang'', Siti Fatimah, Emizal Amri, Yasrina Ayu, ISBN 978-979-3458-14-4, Editor Ahli : Mestika Zed, hal 111 - 114.</ref>
|alma_mater =
Baris 40:
}}
 
'''Bagindo AzizchanAziz Chan''' ({{lahirmati|[[Kota Padang|Padang]]|30|9|1910|Padang|19|7|1947}}) merupakan [[Wali Kota Padang]] kedua setelah [[kemerdekaan]], yang dilantik pada tanggal [[15 Agustus]] 1946 menggantikan [[Abubakar Jaar|Mr. Abubakar Jaar]].<ref>[[Ahmad Husein|Husein, Ahmad]] (1992). ''Sejarah Perjuangan Kemerdekaan R.I. di Minangkabau/Riau 1945-1950''. Volume 1. Badan Pemurnian Sejarah Indonesia-Minangkabau. ISBN 978-979-405-126-9.</ref> Ia meninggal dalam usia 36 tahun setelah terlibat dalam sebuah [[Agresi militer Belanda I|pertempuran melawan Belanda]]. Jasadnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Bahagia, [[Bukittinggi]]. Gelar [[Daftar pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional Indonesia]] telah disematkan kepadanya pada [[9 November]] [[2005]].<ref name="suaramerdeka.com">[http://www.suaramerdeka.com/cybernews/harian/0511/09/nas6.htm "Gelar Pahlawan Nasional buat Bagindo Aziz Chan"] ''[[Suara Merdeka]]'', 09-11-2005. Diakses 08-01-2015.</ref>
 
== Perjuangan ==
Baris 51:
 
== Penghormatan ==
Untuk menghormati jasa-jasa dan pengorbanannya, nama Bagindo Aziz Chan diabadikan menjadi nama jalan di beberapa kota, seperti Padang dan Bukittinggi. Di Padang, sebuah [[monumen]] berbentuk kepalan tinju didirikan di persimpangan [[Jalan Gajah Mada, Padang|Jalan Gajah Mada]] dan [[Jalan Jhoni Anwar, Padang|Jalan Jhoni Anwar]], [[Kampung Olo, Nanggalo, Padang|Kampung Olo]], [[Nanggalo, Padang|Nanggalo]]. Meskipun diresmikan sebagai Monumen Bagindo Aziz Chan oleh Wali Kota Padang [[Syahrul Ujud]] pada [[19 Juli]] 1983, monumen ini berikut persimpangan lebih dikenal sebagai tugu [[Simpang Tinju]]. Monumen lainnya, terletak di Taman Melati dalam kompleks [[Museum Adityawarman]], hasil karya pelukis [[Wisran Hadi]] dan pemahat [[Arby Samah]]. Bukan dengan kebetulan jika Negara dalam hal ini melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 082/TK/2005, tanggal 7 November 2005 memberikan Penghargaan Tertinggi kepada Bagindo Azizchan sebagai Pahlawan Nasional dan Bintang Maha Putera Adipradana.<ref>Tabloid Minang News. {{-}}
Edisi 09 - November 2010, hal 10 - 11 (Tokoh).</ref><ref>''Satu Abad (30 SEPT 1910 - 30 SEPT 2010) Bagindo Azizchan, Pahlawan Nasional dari Kota Padang'', Siti Fatimah, Emizal Amri, Yasrina Ayu, ISBN 978-979-3458-14-4, Editor Ahli : Mestika Zed, hal 111 - 114.</ref> {{-}}
 
== Referensi ==