Candi Muara Takus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ekpermana (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 7:
Situs Candi Muara Takus yang pertama kali ditemukan pada tahun 1860 oleh arkeolog Cornet D. Groot ini dikelilingi oleh tembok berukuran 74 x 74 meter, yang terbuat dari batu putih dengan tinggi tembok ± 80 cm, di luar arealnya terdapat pula tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer, mengelilingi kompleks ini sampal ke pinggir [[Sungai Kampar|Sungai Kampar Kanan]]. Di dalam kompleks ini terdapat beberapa bangunan candi yang disebut dengan ''Candi sulung /tua'', ''Candi Bungsu'', ''Mahligai Stupa'' dan ''Palangka''.
 
Para pakar purbakala belum dapat menentukan secara pasti kapan situs candi ini didirikan. Adacandi yangini mengatakandiperkirakan abaddibangun ke-4, ada yang mengatakanpada abad ke-7, abad11 ke-9dan bahkan pada abad ke-1112. Namun candi ini dianggap telah ada pada zaman keemasan [[Sriwijaya]], sehingga beberapa sejarahwan menganggap kawasan ini merupakan salah satu pusat pemerintahan dari kerajaan [[Sriwijaya]].<ref>''Forgotten Kingdoms in Sumatra'', Brill Archive</ref><ref>Soekmono, R., (2002), ''Pengantar sejarah kebudayaan Indonesia 2'', Kanisius, ISBN 979-413-290-X.</ref>
 
Pada tahun 2009 Candi Muara Takus dicalonkan untuk menjadi salah satu [[Situs Warisan Dunia UNESCO]].