Buniayu, Tambak, Banyumas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Okkisafire (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 100:
=== Ritual Limolasan di Talang ===
Ritual Limosan di Talang diadakan setiap bulan purnama di bulan Sya'ban, menjelang Ramadhan.
Tradisi ini mulai menghilang perlahan sejak kurang lebih tahun 2005. Masyarakat sudah mulai melupakan seiring dengan perubahan generasi. Kondisi Talang sendiri sekarang sudah tidak seramai dulu.
Tradisi ini mulai menghilang perlahan sejak kurang lebih tahun 2005. Masyarakat sudah mulai melupakan seiring dengan perubahan generasi. Kondisi Talang sendiri sekarang sudah tidak seramai dulu. Pada saat itu banyak orang pulang dari sawah dan menggunakannya untuk mencuci pakaian dan mandi. Pada tahun 1990 an anak - anak terutama yang berasal dari RT 05/ 01 alias Lor Sepur, juga suka mencuci kaki dan minum sepulang sekolah di Talang. Tapi ini sudah tidak lagi, dikarenakan anak sekolah generasi sekarang tidak ada yang jalan kaki, alias diantar jemput ortu pulang pergi sekolah. Dan itu tidak lewat jalur Talang, tapi lewat jalur darat Pereng. Alhasil dulu sepuran yang ramai orang lalu lalang lewat baik ke sekolah, ke Pasar, ke Sawah, main layang, angon domba, sekarang sudah tidak lagi, kondisi sepuran dan Talang rungkut, banyak rumput yang tinggi2, orang2 sudah jarang yang lewat. Mereka lebih senang menggunakan jalur yang bisa.dilalui kendaraan, lewat Pereng. Akhirnya yang terjadi lama2 orang sudah melupakan Talang, Sepuran, jalur darat yang hanya bisa dilalui dengan jalan kaki. Pun demikian dengan tradisi yang menyertai perlahan luntur dan terlupakan. Kenangan untuk tidak lewat Talang dan menempuh nerobos jembatan karena biar cepet sampai sekolah, kalau kemarau biasanya kalen tidak ada air banyak dijumpai kotoran maaf manusia yang menimbulkan aroma menyengat saat kita menyebrang nerobos jembatan. Biasanya anak2 tidak berani jalan berdiri diatas jembatan, karena kanan kiri tidak ada pegangan, tidak ada pembatas pengaman, praktis lewat jalur air yang kering sambil membungkukan badan agar tidak menyentuh saat melewati besi pembatas untuk menyebrang sampai ke sepuran kidul. Lumayan ribet tapi asiik, hehe...
Yah itu dulu, sekarang sudah tidak lagi. Kenangan itu terkubur bersama tradisi yang sudah mulai luntur dan pudar. Demikian sekilas informasi Talang dan Sepuran, tempat dimana kami kecil, tumbuh, dan berkembang bermain di Talang Sepuran yang sekarang hanya menjadi kenangan.
Sukses terus buat Desaku yang Kucinta desa Buniayu, salam untuk semua. RT 05/O1 maju terus walau Pun secara geografis posisinya terpisah dari desa Buniayu. Terhalang Talang dan Sepuran. Maju terus desa Buniayu, We Luv U:*
 
Best Regards,
1202
 
== Pranala luar ==