Masjid Istiqlal, Jakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 51:
 
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Istiqlal moskee in aanbouw en de kathedraal TMnr 20025717.jpg|thumbjmpl|rightka|Proyek pembangunan Masjid Istiqlal.]]
Setelah [[perang kemerdekaan Indonesia]], mulai berkembang gagasan besar untuk mendirikan masjid nasional. Ide pembangunan masjid tercetus setelah empat tahun proklamasi kemerdekaan. Gagasan pembangunan masjid kenegaraan ini sejalan dengan tradisi bangsa Indonesia yang sejak zaman kerajaan purba pernah membangun bangunan monumental keagamaan yang melambangkan kejayaan negara. Misalnya pada zaman kerajaan Hindu-Buddha bangsa Indonesia telah berjaya membangun candi [[Borobudur]] dan [[Prambanan]]. Karena itulah pada masa kemerdekaan Indonesia terbit gagasan membangun masjid agung yang megah dan pantas menyandang predikat sebagai masjid negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.<ref>Site Google: [http://sites.google.com/site/muhammadrasuly/team-sponsors/sejarah-masjid-istiqlal-jakarta Sejarah Masjid Istiqlal Jakarta], diakses 24 Juni 2017</ref>
 
Baris 87:
 
=== Pembangunan ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Istiqlal 20025716-20025717 merged.jpg|thumbjmpl|Pembangunan Masjid Istiqlal]]
Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Presiden Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1961 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, disaksikan oleh ribuan umat Islam.<ref name=M1>Dept of Foreign Affairs (1962), ''Indonesia 1962'', Jakarta, No ISBN</ref>
 
Baris 95:
 
=== Peristiwa kontemporer ===
[[Berkas:Istiqlal Mosque Eid ul Fitr Jamaah 5.JPG|thumbjmpl|Salat Ied berjamaah Idulfitri tahun 2011]]
 
Karena Masjid Istiqlal adalah masjid nasional Republik Indonesia, setiap upacara atau peringatan hari besar Islam senantiasa digelar di masjid ini. Misalnya Hari raya [[Idul Fitri]], [[Idul Adha]], [[Isra Mi'raj]], dan [[Maulid Nabi]] digelar di masjid ini dan diliput televisi nasional. Untuk turut memeriahkan perhelatan [[Tahun Kunjungan Indonesia|Visit Indonesia Year 1991]] digelarlah Festival Istiqlal yang pertama pada tahun 1991. Festival ini digelar untuk memamerkan seni dan kebudayaan Islam Indonesia, turut hadir perwakilan negara sahabat berpenduduk muslim seperti Iran, Arab Saudi, dan perwakilan muslim [[China]] dari [[Uighur]]. Festival Istiqlal yang kedua digelar pada tahun 1995 untuk memperingati 50 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
Baris 104:
 
=== Pengunjung ===
[[Berkas:Barack Obama and Michelle Obama at the Istiqlal Mosque, Jakarta, Indonesia, Nov. 10, 2010.jpg|thumbjmpl|rightka|[[Barack Obama|Barack]] dan [[Michelle Obama]] mengunjungi Masjid Istiqlal dipandu oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Kyai al-Hajj Ali Musthafa Ya'qub pada tanggal 10 November 2010.]]
 
Sebagai masjid terbesar di Kawasan Timur Asia ([[Asia Tenggara]] dan [[Asia Timur]]), Masjid Istiqlal menarik perhatian wisatawan dalam dan luar negeri, terutama wisatawan muslim yang datang dari berbagai penjuru Indonesia ataupun wisatawan Muslim dari luar negeri. Pengunjung muslim dapat langsung masuk dan berbaur dengan jemaah untuk menunaikan [[salat|salat berjamaah]]. Wisatawan non-Muslim diperbolehkan berkunjung dan memasuki masjid ini, setelah sebelumnya mendapat pembekalan informasi mengenai Islam dan Masjid Istiqlal. Pengunjung non-Muslim harus mengikuti tata cara mengunjungi masjid seperti melepaskan alas kaki serta mengenakan busana yang sopan dan pantas. Misalnya pengunjung tidak diperkenankan mengenakan [[celana|celana pendek]] atau pakaian yang kurang pantas (busana lengan pendek, kaus kutang atau ''tank top''). Pengunjung yang mengenakan celana pendek biasanya dipinjamkan [[sarung]], sedangkan pengunjung wanita diminta mengenakan [[kerudung]]. Meskipun demikian bagian yang boleh dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan harus didampingi pemandu. Misalnya pengunjung non-Muslim (kecuali tamu negara atau VVIP) tidak diperkenankan memasuki lantai pertama ruang utama tempat [[mihrab]] dan [[mimbar]], tetapi diperbolehkan melihat bagian dalam ruangan ini dari balkon lantai kedua. Selebihnya pengunjung non-Muslim boleh mengunjungi bagian lain seperti pelataran terbuka, selasar, kaki menara dan koridor masjid.
Baris 115:
 
=== Gaya arsitektur ===
[[Berkas:Jakarta Indonesia Istiqlal-Mosque-06.jpg|thumbjmpl|Koridor Masjid Istiqlal]]
 
[[Masjid]] ini bergaya [[arsitektur Islam|arsitektur Islam modern]]&nbsp;[[internasional]], yaitu menerapkan bentuk-bentuk [[geometri]] sederhana seperti [[kubus]], [[persegi]], dan [[kubah]]&nbsp;[[bola]], dalam ukuran raksasa untuk menimbulkan kesan agung dan monumental. Bahannya pun dipilih yang besifat kokoh, netral, sederhana, dan minimalis, yaitu marmer putih dan baja antikarat (''stainless steel''). Ragam hias ornamen masjid pun bersifat sederhana namun elegan, yaitu pola geometris berupa ornamen logam krawangan (kerangka logam berlubang) berpola [[lingkaran]], kubus, atau persegi. Ornamen-ornamen ini selain berfungsi sabagai penyekat, [[jendela]], atau lubang udara, juga berfungsi sebagai unsur estetik dari bangunan ini. Krawangan dari baja ini ditempatkan sebagai jendela, lubang angin, atau ornamen koridor masjid. Pagar langkan di tepi balkon setiap lantainya serta pagar tangga pun terbuat dari baja antikarat. Langit-langit masjid dan bagian dalam kubah pun dilapisi kerangka baja antikarat. Dua belas pilar utama penyangga kubah pun dilapisi lempengan baja antikarat.<ref name=GA/>
Baris 128:
 
=== Simbolisme ===
[[Berkas:Istiqlal Mosque Eid ul Fitr Jamaah 1.JPG|thumbjmpl|rightka|Interior ruang utama masjid Istiqlal; kubah raksasa ditopang 12 tiang berlapis baja antikarat]]
[[Berkas:Istiqlal Mosque Eid ul Fitr Jamaah 3.JPG|thumbjmpl|rightka|Ribuan umat muslim Indonesia berkumpul untuk menunaikan salat Ied pada Hari Raya Idul Fitri di Masjid Istiqlal.]]
 
Rancangan arsitektur Masjid Istiqlal mengandung angka dan ukuran yang memiliki makna dan perlambang tertentu. Terdapat tujuh [[gerbang]] untuk memasuki ruangan dalam Istiqlal yang masing-masing dinamai berdasarkan ''[[Asmaul husna|Al-Asmaul-Husna]]'', nama-nama Allah yang mulia dan terpuji. Angka tujuh melambangkan tujuh lapis [[langit]] dalam [[kosmologi]]&nbsp;[[alam semesta]] Islam, serta tujuh hari dalam seminggu. Tempat wudhu terletak di lantai dasar, sementara ruangan utama dan pelataran utama terletak di lantai satu yang ditinggikan. Bangunan masjid terdiri atas dua bangunan; bangunan utama dan bangunan pendamping yang lebih kecil. Bangunan pendamping berfungsi sebagai tangga sekaligus tempat tambahan untuk beribadah. Bangunan utama ini dimahkotai kubah dengan bentang diameter sebesar 45 meter, angka "45" melambangkan tahun [[1945]], tahun [[Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia]]. Kemuncak atau mastaka [[kubah]] utama dimahkotai ornamen [[stainless steel|baja antikarat]] berbentuk [[Bulan sabit]] dan [[bintang]], simbol Islam.<ref name=M3/>
Baris 147:
 
== Lingkungan sekitar ==
[[Berkas:Istiqlal Mosque Front of Al Fattah Gate.JPG|thumbjmpl|rightka|Kerumunan jemaah salat Ied di depan gerbang Al Fattah, Masjid Istiqlal.]]
 
Pada tahun 1950, keadaan dan kondisi [[Taman Wilhelmina|kawasan Taman Wilhelmina]] yang berada di depan [[Lapangan Banteng]] merupakan tempat yang sepi, gelap, kotor, dan tak terurus. Reruntuhan tembok bekas bangunan Benteng Prins Frederick di taman itu penuh dengan [[lumut]], dan ditumbuhi [[ilalang]] di mana-mana.
Baris 178:
 
=== Taman, parkir, jembatan, dan air mancur ===
[[Berkas:Fountain Istiqlal Mosque Monas background.JPG|thumbjmpl|rightka|Air mancur di tengah kolam sudut barat daya taman Masjid Istiqlal.]]
Halaman di sekitar Masjid Istiqlal sebelah utara, selatan dan timur seluas 6,85 Ha terdari dari:
 
Baris 197:
 
=== Pintu masuk ===
[[Berkas:Jakarta Indonesia Istiqlal-Mosque-03.jpg|thumbjmpl|Papan nama Masjid Istiqlal]]
 
Terdapat tujuh pintu gerbang masuk ke dalam Masjid Istiqlal. Masing-masing pintu itu diberi nama berdasarkan [[Asmaul Husna]]. Dari ketujuh pintu ini tiga pintu yaitu Al Fattah, As Salam dan Ar Rozzaq adalah pintu utama. Ketujuh pintu itu adalah:
Baris 209:
 
=== Gedung utama ===
[[Berkas:Istiqlal Mosque Minbar.jpg|thumbjmpl|rightka|Mihrab dan mimbar di ruang utama]]
* Tinggi: 60 meter
* Panjang: 100 meter
Baris 222:
 
=== Kubah besar ===
[[Berkas:Roof of Grand Domed Prayer Hall in Istiqlal Mosque (12555508735).jpg|thumbjmpl|Bagian dalam kubah Masjid Istiqlal]]
 
Dengan diameter 45 m, terbuat dari kerangka baja antikarat dari Jerman Barat dengan berat 86 ton, sementara bagian luarnya dilapisi dengan keramik. Diameter 45 meter merupakan simbol penghormatan dan rasa syukur atas kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tahun 1945 sesuai dengan nama Istiqlal itu sendiri. Bagian bawah sekeliling kubah terdapat kaligrafi Surat Yassin yang ditulis oleh K.H Fa'iz seorang Khatthaath senior dari Jawa Timur.
Baris 239:
 
=== Teras raksasa ===
[[Berkas:Jakarta Indonesia Istiqlal-Mosque-02a.jpg|thumbjmpl|Teras raksasa terbuka seluas 29.800 meter terletak di sebelah kiri dan di belakang gedung induk. Teras ini berlapis tegel keramik berwarna [[merah|merah kecoklatan]] yang disusun membentuk shaf [[salat]].]]
 
Teras raksasa terbuka seluas 29.800 meter terletak di sebelah kiri dan di belakang gedung induk. Teras ini berlapis [[keramik|tegel keramik]] berwarna [[merah]] kecoklatan yang disusun membentuk shaf salat. Teras ini dibuat untuk menampung jamaah pada saat salat Idul Fitri dan Idul Adha. Selain itu teras ini juga berfungsi sebagai tempat acara-acara keagamaan seperti [[MTQ]] dan pada emper tengah biasa digunakan untuk peragaan latihan [[Haji#Persiapan|manasik Haji]], teras raksasa ini dapat menampung sekitar 50.000 jamaah.
Baris 249:
 
=== Menara ===
[[Berkas:Istiqlal Mosque Minaret.JPG|thumbjmpl|Menara Istiqlal dengan Monas terlihat di kejauhan]]
* Tinggi tubuh menara marmer: 6.666&nbsp;cm = 66.66 meter
* Tinggi kemuncak (''pinnacle'') menara baja antikarat: 30 meter
Baris 270:
 
== Sarana dan fasilitas ==
[[Berkas:Eid ul-Fitr prayer Istiqlal Mosque women section.JPG|thumbjmpl|Koridor keliling dipenuhi jemaah salat Ied hari raya Idul Fitri]]
[[Berkas:Istiqlal Mosque Reciting Al Quran.JPG|thumbjmpl|Umat muslim Indonesia tengah membaca Al Quran setelah menunaikan salat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Indonesia. Indonesia memiliki jumlah umat muslim terbesar di dunia]]
 
Ruang salat utama luasnya satu hektare dapat menampung jamaah lebih dari 16.000 orang. Ruang tersebut ditambah balkon 4 tingkat dan sayap disebelah timur, selatan, dan utara sehingga luas seluruhnya menjadi 36.980 meter persegi atau sama dengan hampir 4 hektare yang berarti dapat menampung jamaah sekitar 61.000 orang.
Baris 292:
 
'''Sketsel'''
[[Berkas:Jakarta Indonesia Istiqlal-Mosque-01.jpg|thumbjmpl|Karpet berwarna merah dihamparkan di dalam gedung salat utama]]
 
Untuk pembatas antara tempat salat bagi jamaah pria dan wanita dan batas area sholat rawatib, di lantai utama Masjid Istiqlal juga disediakan sketsel yang terbuat dari 20 modul dengan bahan stainless steel dan dari bahan kayu 20 modul dengan ukuran masing-masing 2 meter x 80&nbsp;cm. Sketsel tersebut bersifat knock down yang bisa dipasang sesuai kebutuhan.
Baris 339:
 
=== Fasilitas air, ruang wudhu, kamar mandi, WC ===
[[Berkas:Istiqlal Mosque Wudhu (Ablution).JPG|thumbjmpl|Tempat wudhu pria]]
[[Berkas:Wudu Istiqlal Mosque.JPG|thumbjmpl|Tempat wudhu wanita]]
 
Keperluan air untuk bersuci di Masjid Istiqlal pada awalnya dari [[Perusahaan Air Minum]] (PAM). Sebagai cadangan untuk mengantisipasi kekurangan dan kerusakan maka dibuatlah 6 buah [[sumur|sumur artesis]] dengan kedalaman 100 M, menggunakan mesin berkekuatan 3 PK dan 3 fase berkapasitas 600 liter permenit dan didistribusikan ke tempat-tempat wudhu.
Baris 363:
 
=== Poliklinik ===
[[Berkas:Indonesian ambulance.jpg|thumbjmpl|Sebuah fasilitas ambulans yang sedang terparkir]]
 
Ketika gubernur DKI Jakarta dijabat oleh [[Sumarno]] pada tahun 1968 di mana Masjid Istiqlal masih dalam proses pembangunan, untuk membantu karyawan dalam pemeriksaan kesehatan, Gubernur Sumarno meminta bantuan pihak RS. Gatot Soebroto untuk turut serta membantu dalam bidang pelayanan kesehatan bagi seluruh pekerja dan karyawan proyek pembangunan Masjid Istiqlal. Pihak RS mengirimkan bantuan empat orang tenaga mantri secara bergiliran yaitu H.Abd.Hamid Ipang, H.M.Sukiran, Suster Yuyun Rahayu, dan Suster Rosda. Setelah proyek pembangunan masjid diserahkan kepada Sekretaris Negara pada tahun 1984, tenaga medis yang menangani pelayanan kesehatan tinggal dua orang yaitu H. Abd. Hamid Ipang dan H.M. Sukiran.<ref name=RSCM>[http://bym71.wordpress.com/2012/06/16/rumah-sakit-dr-cipto-mangunkusumo-jakarta/ RSCM oleh BYM71]</ref>
Baris 382:
 
=== Madrasah ===
[[Berkas:Jakarta Indonesia Istiqlal-Mosque-04.jpg|thumbjmpl|Murid perempuan yang mengikuti salah satu kegiatan [[madrasah]] di Masjid Istiqlal]]
# Masjid ini menjadi pedoman dan teladan pengelolaan masjid di Indonesia, sehingga harus menjadi contoh dan model dalam pengelolaan masjid secara nasional. Dalam konsep pengelolaan masjid yang ideal, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga harus mejadi tempat pembinaan umat melalui berbagai macam kegiatan. Salah satu kegiatan yang sangat penting adalah pendidikan untuk pembinaan masyarakat atau umat baik pendidikan formal maupun non formal.
# Telah diselenggarakan pendidikan formal di Masjid Istiqlal yang terdiri dari jenjang pendidikan: Kelompok bermain dan Raudhatul Athfal, [[Madrasah Ibtidaiyah]] (MI) dan [[Madrasah Tsanawiyah]] (MTs).
 
=== Bedug raksasa ===
[[Berkas:Bedug at Istiqlal Mosque.jpg|thumbjmpl|Bedug raksasa yang berada dalam Masjid Istiqlal]]
 
Pada waktu dulu masjid-masjid di Indonesia dilengkapi dengan [[bedug]] yang berfungsi sebagai tanda masuk waktu salat. Bedug dipukul ketika waktu untuk salat tiba, diikuti kumandang [[adzan]].<ref>{{Cite book
Baris 486:
 
'''Bahan kayu'''
[[Berkas:Shorea roxburghii.jpg|thumbjmpl|Pohon meranti, hasil kayu dari pohon ini dijadikan sebuah [[bedug]] untuk Masjid Istiqlal]]
Kayu jagrag berbahan jati (''tectona grandis'') dari Randublatung Jawa Tengah. Bahan kayu bedug dari jenis Meranti Merah (''Shorea'') dari Kalimantan Timur, umur pohon diperkirakan 300 tahun, sumbangan dari Badan Pelaksana Pembangunan dan Pengelolaan Pengusahaan Proyek [[Taman Mini Indonesia Indah]] dan merupakan potongan batang pohon dari koleksi Taman Mini Indonesia Indah.
 
Baris 531:
| video1 = [https://m.youtube.com/watch?v=dbxNFAXOO2s Video Khutbah] dari [[Quraish Shihab]] di Masjid Istiqlal pada [[Idulfitri]] tahun 2017 atau 1438 H
}}
[[Berkas:K.H. Ali Mustafa Yaqub.jpg|thumbjmpl|[[Ali Musthafa Ya'qub]], mantan Imam Masjid Istiqlal]]
[[Berkas:Ali Musthafa Ya'qub 2.jpg|270px|thumbjmpl|[[Barack Obama]] (tengah) dan [[Michelle Obama]] (kanan) mengunjungi Masjid Istiqlal dipandu oleh Imam Besar Masjid Istiqlal K.H. Ali Mustafa Yaqub (kiri) pada tanggal 10 November 2010.]]
 
Masjid Istiqlal mempunyai seorang imam besar<ref>{{cite news|title=New Board of Executives of Masjid Istiqial for 2015 - 2020|url=http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=325170|publisher=Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia|date=2016-01-22|accessdate=2016-03-14}}</ref>, seorang wakil imam besar, dan tujuh orang imam. Sampai saat ini, Masjid Istiqlal memiliki empat imam besar. Imam Besar bertugas untuk mengawasi peribadatan di Masjid Istiqlal sesuai [[Syariat Islam|Syari'at Islam]] dan memberikan layanan konsultasi agama. Mereka adalah K. H. A. Zaini Miftah (1970-1980), K. H. Mukhtar Natsir (1980-2004), K. H. Nasrullah Djamaluddin (2004-2005) dan Imam Besar saat ini yang dijabat oleh Mantan [[Wakil Menteri Agama]] RI yaitu Prof. Dr. H. [[Nasaruddin Umar]], M.A menggantikan Prof. Dr. K. H. [[Ali Musthafa Ya'qub]], M. A.<ref>http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=325170/ Menag Kukuhkan Imam Besar dan Pengurus BP2M Istiqlal, diakses 28 April 2016</ref>, pengasuh Pondok Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus Sunnah di [[Ciputat]], [[Jakarta Selatan]]. Wakil Imam Besar dijabat Drs. H. Syarifuddin Muhammad, M. M. Dia adalah mantan Ketua Ikatan Penghafal al-Qur'an. Tujuh imam lainnya adalah: