Kekaisaran Romawi Timur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 122:
Konstantinus memindahkan [[Pusat pemerintahan|pusat kekaisaran]], dan membawa perubahan-perubahan penting pada konstitusi sipil dan religius.<ref name="G168">{{harvnb|Gibbon|1906|loc=III, {{PDFlink| [http://web.archive.org/web/20080625235904/http://olldownload.libertyfund.org/Texts/Gibbon0105/DeclineAndFall/Vol03/PDFs/0214-03_Pt04_Chap18.pdf 168] |2.35 MB}}}}.</ref> Pada tahun 330, ia mendirikan Konstantinopel sebagai Roma kedua di Byzantium. Posisi kota tersebut strategis dalam perdagangan antara Timur dan Barat. Sang kaisar memperkenalkan koin ([[solidus (koin)|solidus]] emas) yang bernilai tinggi dan stabil,<ref name="esler-1081">{{harvnb|Esler|2004|p=1081}}.</ref> serta and mengubah struktur angkatan bersenjata. Di bawah Konstantinus, kekuatan militer kekaisaran kembali pulih. Periode kestabilan dan kesejahteraan pun dapat dinikmati.
[[Berkas:Raphael Baptism Constantine.jpg|
Di bawah Konstantinus, [[Kekristenan]] tidak menjadi agama eksklusif negara, tetapi didukung oleh kekaisaran, apalagi sang [[Constantinus I dan Kristen|kaisar mendukungnya dengan hak-hak yang berlimpah]]. Sang kaisar memperkenalkan prinsip bahwa kaisar tidak perlu menyelesaikan pertanyaan doktrin, tetapi perlu memanggil [[Konsili ekumenis|dewan-dewan kegerejaan]] untuk tujuan itu. [[Sinode Arles]] dihimpunkan oleh Konstantinus, dan [[Konsili Nicea Pertama]] memamerkan klaimnya untuk menjadi kepala gereja.<ref name="B163">{{harvnb|Bury|1923|loc=[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/2*.html#5 hal. 63]}}.</ref>
Baris 130:
Kekaisaran Timur terhindar dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh Barat pada abad ketiga dan keempat, karena Timur memiliki budaya urban yang lebih mapan dan sumber daya finansial yang lebih kuat, sehingga mampu menghentikan penyerang dengan [[upeti]] dan menyewa tentara-tentara bayaran. [[Theodosius II]] memperkuat [[tembok Konstantinopel]], sehingga kota tersebut aman dari serangan-serangan; tembok tersebut tidak dapat ditembus hingga tahun 1204. Untuk mengusir [[bangsa Hun|orang-orang Hun]] yang berada di bawah pimpinan [[Attila]], Theodosius memberi mereka subsidi (konon 300 kg (700 lb) emas).<ref name=Nathan>Nathan, [http://www.roman-emperors.org/theo2.htm Theodosius II (408–450 AD)].</ref> Ia juga mendukung pedagang Konstantinopel yang berdagang dengan orang Hun dan bangsa lainnya. Peningkatan ekonomi Bizantium memungkinkan Theodosius untuk [[Kodeks Theodosianus|melakukan kodifikasi hukum Romawi]].
[[Berkas:RomanEmpire500AD.jpg|
Penerusnya, [[Marcianus]], menolak melanjutkan membayar upeti ini. Beruntungnya, Attila telah mengalihkan perhatiannya pada Kekaisaran Romawi Barat.<ref>{{harvnb|Treadgold|1995|p=193}}.</ref> Setelah kematiannya tahun 453, negeri Attila runtuh dan Konstantinopel membuka hubungan yang menguntungkan dengan orang-orang Hun yang tersisa. Mereka akhirnya bertempur sebagai tentara bayaran dalam angkatan bersenjata Romawi Timur.<ref>{{harvnb|Alemany|2000|p=207}}; {{harvnb|Treadgold|1997|p=184}}.</ref>
Baris 144:
{{main|Yustinianus I}}
{{see also|Romawi Timur di bawah dinasti Yustinianus}}
[[Berkas:Justinian.jpg|
[[Yustinianus I]], yang naik takhta pada tahun 527, melancarkan penaklukan kembali Romawi Barat.<ref name="BEv">{{cite encyclopedia|title=Byzantine Empire|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}; Evans, [http://www.roman-emperors.org/justinia.htm Justinian (AD 527–565)].</ref> Pada tahun 532, putra petani [[Illyria]] itu [[Perdamaian Abadi (532)|menandatangani perjanjian damai]] dengan [[Khosrau I|Khosrau I dari Persia]]. Meskipun harus membayar upeti tahunan yang besar, front timur Bizantium menjadi aman. Pada tahun yang sama, Yustinianus selamat dari [[kerusuhan Nika]] di Konstantinopel, yang berakhir dengan kematian tiga puluh ribu perusuh. Kemenangan ini memperkuat posisi Yustinianus.<ref name="Ev">Evans, [http://www.roman-emperors.org/justinia.htm Justinian (AD 527–565)].</ref> [[Paus Agapetus I]] dikirim ke Konstantinopel oleh raja [[Ostrogoth]] [[Theodahad]], tetapi gagal mencapai kesepakatan perdamaian dengan Yustinianus. Akan tetapi, ia berhasil membuat [[monofisitisme]] dicela.
Baris 153:
Penaklukan kembali Romawi Barat dimulai pada tahun 533. Yustinianus mengirim jenderalnya [[Belisarius]] dan 15.000 tentara untuk merebut kembali provinsi [[Afrika (provinsi Romawi)|Afrika]] dari [[Vandal|suku Vandal]] yang telah berkuasa semenjak tahun 429.<ref>{{harvnb|Gregory|2010|loc=2E, hal. 145}}.</ref> Kerajaan Vandal berhasil ditundukkan.<ref name="Ev" /> Sementara itu, di [[Italia Ostrogoth]], raja [[Athalaric]] meninggal pada 2 Oktober 534. Ibunya, [[Amalasuntha]], dipenjarakan dan dibunuh oleh [[Theodahad]] di [[Danau Bolsena|pulau Martana]]. Yustinianus melihatnya sebagai kesempatan untuk melakukan intervensi. Pada tahun 535, tentara Romawi Timur dikirim ke [[Sisilia]]. Kemenangan berhasil digapai, tetapi Ostrogoth memperkuat perlawanan mereka. Kemenangan baru benar-benar dicapai pada tahun 540, ketika Belisarius merebut [[Ravenna]].<ref name="B180-216">{{harvnb|Bury|1923|loc=[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/secondary/BURLAT/18C*.html 180–216]}}.</ref>
[[Berkas:LocationByzantineEmpire.png|
Pada 535–536, Theodahad mengirim [[Paus Agapetus I]] ke Konstantinopel untuk meminta dipindahkannya pasukan Bizantium dari Sisilia, [[Dalmatia (provinsi Romawi)|Dalmatia]], dan Italia. Meskipun Agapetus gagal dalam misinya untuk menyepakati perjanjian damai dengan Justinianus, tetapi ia berhasil mendorong [[Patriark Anthimus I dari Konstantinopel]] yang [[Monofisitisme|Monofisit]] untuk mundur, meskipun didukung dan dilindungi oleh maharani [[Theodora (istri Yustinianus I)|Theodora]].<ref name=Maas278T187>{{harvnb|Sotinel|2005|p=278}}; {{harvnb|Treadgold|1997|p=187}}.</ref>
Baris 174:
Setelah Maurice dibunuh oleh [[Phocas]], Khosrau mencoba menaklukan provinsi [[Mesopotamia (provinsi Romawi)|Mesopotamia Romawi]].<ref>{{harvnb|Foss|1975|p=722}}.</ref> Phocas, seorang pemimpin tak populer yang dideskripsikan sebagai "tiran" dalam sumber-sumber Romawi Timur, merupakan target konspirasi-konspirasi senat. Ia dijatuhkan pada tahun 610 oleh [[Heraklius]].<ref>{{harvnb|Haldon|1990|p=41}}; {{harvnb|Speck|1984|p=178}}.</ref> Setelah Heraklius berkuasa, tentara Persia terus mendesak hingga memasuki Asia Kecil. Mereka menduduki [[Damaskus]] dan [[Yerusalem]], serta memindahkan [[Salib Sejati]] ke [[Ctesiphon]].<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=42–43}}.</ref> Heraklius melancarkan serangan balasan dengan ciri perang suci. Tentara Romawi Timur berperang dengan membawa citra [[acheiropoietos]] Kristus sebagai panji militer<ref>{{harvnb|Grabar|1984|p=37}}; {{harvnb|Cameron|1979|p=23}}.</ref> (serupa dengan ini, ketika Konstantinopel selamat dari kepungan Avar pda 626, kemenangan itu dianggap sebagai anugerah dari ikon Perawan yang diarak dalam prosesi oleh [[Sergius I dari Konstantinopel|Patriark Sergius]] di dekat dinding kota.<ref>{{harvnb|Cameron|1979|pp=5–6, 20–22}}.</ref>). Tentara Persia berhasil dihancurkan dalam [[pertempuran Nineweh (627)|pertempuran di Ninewe]] tahun 627. Pada tahun 629, Heraklius mengembalikan Salib Sejati ke Yerusalem dalam upacara yang penuh keagungan.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|p=46}}; {{harvnb|Baynes|1912}}, ''passim''; {{harvnb|Speck|1984|p=178}}.</ref> Perang ini melemahkan Romawi Timur dan [[Kekaisaran Sassaniyah|Sassaniyah Persia]], serta membuat keduanya rentan terhadap serangan [[penaklukan Islam|Muslim Arab]] yang sedang bangkit pada masa itu.<ref>{{harvnb|Foss|1975|pp=746–747}}.</ref> Tentara Arab berhasil menghancurkan tentara Romawi Timur dalam [[Pertempuran Yarmuk]] tahun 636, dan [[Ctesiphon]] jatuh pada tahun 634.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|p=50}}.</ref>
[[Berkas:Byzantiumby650AD.svg|
Tentara Arab, yang telah [[penaklukan Islam di Suriah|menaklukan Suriah dan Levant]], terus menerus menyerang Anatolia, dan antara tahun 674 hingga 678 [[Pengepungan Konstantinopel (674)|mengepung Konstantinopel]]. Armada Arab berhasil diusir dengan menggunakan [[api Yunani]] dan gencatan senjata selama tiga puluh tahun disetujui antara kekaisaran dengan [[Kekhalifahan Umayyah]].<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=61–62}}.</ref> Serangan terhadap Anatolia terus berlanjut dan mempercepat matinya budaya urban klasik. Penduduk-penduduk banyak yang membentengi kembali wilayah-wilayah yang lebih kecil dalam benteng kota lama, atau pindah ke benteng-benteng terdekat.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=102–114}}.</ref> Besar Konstantinopel sendiri juga menyusut, dari 500.000 penduduk menjadi hanya 40.000-70.000 saja, yang disebabkan karena Konstantinopel kehilangan sumber gandum pada tahun 618 ketika Mesir direbut oleh Persia (provinsi ini dapat direbut kembali tahun 629, tetapi akhirnya dikuasai oleh Arab pada tahun 642).<ref>{{harvnb|Wickham|2009|p=260}}.</ref>
[[Berkas:Greekfire-madridskylitzes1.jpg|
Penarikan tentara di Balkan untuk bertempur melawan Persia dan Arab di timur telah membuka pintu bagi perluasan wilayah [[bangsa Slavia]]. Akibatnya, seperti di Anatolia, banyak kota menyusut menjadi permukiman terbenteng yang kecil.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=43–45, 66, 114–115}}.</ref> Pada tahun 670-an, [[bangsa Bulgaria]] didesak ke selatan sungai Donau oleh [[bangsa Khazar]]. Tentara Romawi Timur yang dikirim untuk membubarkan permukiman-permukiman baru ini dikalahkan pada tahun 680. [[Konstantinus IV]] lalu menandatangani perjanjian dengan khan Bulgaria [[Asparukh dari Bulgaria|Asparukh]], dan [[Kekaisaran Bulgaria Pertama|negara Bulgaria baru]] memperoleh kedaulatan atas beberapa suku-suku Slavia yang sebelumnya mengakui kekuasaan Romawi Timur.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=66–67}}.</ref> Pada tahun 687–688, kaisar [[Yustinianus II]] memimpin ekspedisi melawan Slavia dan Bulgaria yang cukup berhasil.<ref>{{harvnb|Haldon|1990|p=71}}.</ref>
Baris 185:
==== Dinasti Isauria hingga masa saat Basil I naik takhta ====
{{details|Romawi Timur di bawah dinasti Isauria}}
[[Berkas:ByzantineEmpire717+extrainfo+themes.PNG|
[[Leo III Isauria|Leo III]] berhasil mengusir serangan Muslim tahun 718, dan menggapai kemenangan dengan bantuan dari khan Bulgaria, Tervel, yang berhasil membunuh 32.000 pasukan Arab dengan tentaranya. Penerusnya, [[Konstantinus V]], mencapai kemenangan di Suriah utara, dan melemahkan kekuatan Bulgaria.<ref>{{harvnb|Cameron|2009|pp=67–68}}.</ref>
Baris 191:
Pada tahun 826, dengan memanfaatkan melemahnya Kekaisaran akibat [[Pemberontakan Thomas Orang Slav]] pada awal 820-an, Arab [[Keemiran Kreta|merebut Kreta]] dan menyerang [[Sisilia]], tetapi pada 3 September 863, jenderal [[Petronas sang Patrician|Petronas]] berhasil menggapai [[Pertempuran Lalakaon|kemenangan besar]] dalam pertempuran melawan [[Umar al-Aqta]], [[emir]] [[Melitene]]. Di bawah kepemimpinan kaisar Bulgaria [[Krum]], ancaman Bulgaria muncul kembali, tetapi pada tahun 814, putra Krum, [[Omortag]], [[Perjanjian 815|berdamai]] dengan Kekaisaran Romawi Timur.<ref name="BH">{{cite encyclopedia|title=Byzantine Empire|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}; {{cite encyclopedia|title=Hellas, Byzantium|encyclopedia=Encyclopaedia The Helios}}</ref><ref>{{harvnb|Treadgold|1997|pp=432–433}}.</ref>
[[Berkas:Clasm Chludov detail 9th century.jpg|
Abad kedelapan dan kesembilan kental dengan kontroversi dan perpecahan religius akibat [[Ikonoklasme Bizantium|ikonoklasme]]. Ikon-ikon dilarang oleh Leo III dan Konstantinus V, yang mengakibatkan pemberontakan yang dilancarkan oleh [[ikonodul]] (pendukung ikon) di seluruh kekaisaran. Atas upaya [[Maharani Irene]], [[Konsili Nicea Kedua]] dihimpunkan tahun 787, dan menegaskan bahwa ikon dapat dihormati tetapi tidak disembah.<!--Irene dikatakan telah mencoba menegosiasikan pernikahan antara dirinya dengan [[Karel yang Agung]]. Akan tetapi, menurut [[Theophanes Confessor]], rencana ini dikacaukan oleh Aetios.<ref name="G89">{{harvnb|Garland|1999|p=89}}.</ref>--> Pada tahun 813, [[Leo V si orang Armenia|Leo V]] menetapkan kembali kebijakan ikonoklasme, namun [[Theodora (abad kesembilan)|Maharani Theodora]] memulihkan pemujaan ikon dengan bantuan [[Patriark Methodios]] pada tahun 843.<ref name="P11">{{harvnb|Parry|1996|pp=11–15}}.</ref> Ikonoklasme memperlebar jurang perpecahan antara Timur dan Barat, yang semakin memburuk pada masa [[skisma Photios]], ketika [[Paus Nikolas I]] menentang pengangkatan [[Patriark Photios I dari Konstantinopel|Photios]] sebagai patriark.<ref>{{harvnb|Cameron|2009|p=267}}.</ref>
Baris 199:
==== Peperangan melawan Muslim ====
{{details|Perang Romawi Timur-Arab (780–1180)}}
[[Berkas:ByzantineEmpire867AD4lightpurple.PNG|
Pada tahun 867, Romawi Timur telah menstabilkan kembali posisinya di timur dan barat. Berkat efisiensi pada struktur militer, kaisar mampu merencanakan perang penaklukan kembali di timur.
Baris 205:
Proses penaklukan kembali dimulai dengan hasil yang tak tetap. [[Kreta]] berhasil ditaklukan untuk sementara (843), tetapi selanjutnya tentara Romawi Timur mengalami kekalahan di [[Bosporus]], sementara kaisar tak mampu mencegah penaklukan Muslim di [[Sisilia]] (827–902). Dengan menggunakan [[Tunisia]] sebagai batu loncatan, tentara Muslim menaklukan [[Palermo]] tahun 831, [[Messina]] tahun 842, [[Enna]] tahun 859, [[Siracusa]] tahun 878, [[Catania]] tahun 900, dan benteng Romawi Timur terakhir, [[Taormina]], tahun 902.
[[Berkas:Paris psaulter gr139 fol1v.jpg|
Kekurangan tersebut segera diseimbangkan melalui keberhasilan ekspedisi terhadap [[Damietta]] di Mesir (856), [[Pertempuran Lalakaon|dikalahkannya]] Emir [[Melitene]] (863), pemastian kekuasaan kekaisaran di [[Dalmatia]] (867), dan serangan Basil I terhadap [[Efrat]] (870s). Basil I mampu menangani situasi di Italia selatan dengan baik,<ref name=Browning-1992-96>{{harvnb|Browning|1992|p=96}}.</ref> sehingga provinsi tersebut akan tetap berada di tangan Romawi Timur selama 200 tahun berikutnya.<ref>{{harvnb|Karlin-Heyer|1967|p=24}}.</ref>
Baris 219:
==== Peperangan melawan Kekaisaran Bulgaria ====
{{details|Peperangan Romawi Timur-Bulgaria}}
[[Berkas:Basilios II.jpg|
Pergumulan lama dengan [[Takhta Suci]] berlanjut; kali ini diakibatkan oleh perebutan kekuasaan religius atas Bulgaria yang baru dikristenkan. Akibatnya, [[Tsar]] [[Simeon I dari Bulgaria|Simeon I]] melancarkan invasi pada tahun 894, tetapi berhasil dihentikan melalui diplomasi Romawi Timur, yang memohon bantuan dari bangsa Hongaria. Romawi Timur akhirnya dikalahkan dalam [[Pertempuran Bulgarophygon]] (896) dan diharuskan membayar upeti kepada bangsa Bulgaria. Selanjutnya (912), Simeon berhasil memaksa Romawi Timur menganugerahinya takhta ''basileus'' (kaisar) Bulgaria dan membuat Kaisar [[Konstantinus VII]] menikahi salah satu putri Simeon. Ketika pemberontakan di Konstantinopel menghambat upaya ini, Simeon menyerang Trakia dan menaklukan [[Edirne|Adrianopel]].<ref name=Norwich />
Baris 225:
Ekspedisi kekaisaran di bawah pimpinan [[Leo Phocas]] dan [[Romanos I|Romanos Lekapenos]] mengalami kekalahan besar dalam [[Pertempuran Acheloos]] (917), dan pada tahun berikutnya Bulgaria memasuki dan merampok Yunani utara hingga sejauh [[Korintus]]. Adrianopel berhasil direbut kembali pada tahun 923, tetapi pada tahun 924 tentara Bulgaria mengepung Konstantinopel. Situasi di Balkan membaik setelah kematian Simeon tahun 927. Pada tahun 968, Bulgaria diserbu oleh [[Rus']] di bawah pimpinan [[Sviatoslav I dari Kiev]]. Tiga tahun kemudian, Kaisar [[Ioannes I Tzimiskes]] berhasil [[Pengepungan Dorostolon|mengalahkan]] bangsa Rus' dan memasukkan wilayah Bulgaria timur ke dalam kekaisaran.
[[Berkas:Map Byzantine Empire 1025-en.svg|
Perlawanan Bulgaria berkecamuk pada masa [[dinasti Cometopuli]]. Kaisar baru [[Basil II]] (berkuasa 976–1025) berupaya menundukkan bangsa Bulgaria. Ekspedisi pertama Basil mengalami kegagalan di [[Pertempuran Gerbang Trajanus|Gerbang Trajanus]]. Pada tahun-tahun berikutnya, kaisar sibuk dengan pemberontakan internal di [[Anatolia]], sementara Bulgaria memperluas kekuasaan mereka di Balkan. Perang berlarut selama hampir dua puluh tahun. Kemenangan Romawi Timur di [[Pertempuran Spercheios|Spercheios]] dan [[Pertempuran Skopje|Skopje]] berhasil melemahkan tentara Bulgaria. Dalam kampanye militer tahunannya, Basil terus mengurangi jumlah benteng Bulgaria. Akhirnya, dalam [[Pertempuran Kleidion]] tahun 1014, Bulgaria berhasil dikalahkan.<ref name=Angold>{{harvnb|Angold|1997}}.</ref> Tentara Bulgaria ditangkap, dan konon 99 dari 100 tentara dibutakan, sementara sisanya diberi satu mata untuk memimpin teman sebangsanya pulang. Ketika Tsar [[Samuel dari Bulgaria|Samuil]] menyaksikan nasib tentaranya, ia meninggal akibat syok. Pada tahun 1018, benteng Bulgaria terakhir telah menyerah, dan negara mereka menjadi bagian dari Romawi Timur. Kemenangan ini merestorasi perbatasan [[Donau]], yang tidak dikuasai semenjak masa kaisar Heraklius.<ref name=Norwich />
Baris 231:
==== Hubungan dengan Rus' Kiev ====
{{details|Perang Rus'-Romawi Timur}}
[[Berkas:Царьград.jpg|
Antara tahun 850 hingga 1100, kekaisaran membina hubungan dengan [[Rus' Kiev]]. Hubungan ini memberikan dampak yang panjang terhadap sejarah [[bangsa Slav Timur]], dan Romawi Timur dengan cepat menjadi mitra budaya dan [[Jalur perdagangan bansga Varangia dan bangsa Yunani|perdagangan]] mereka. Akan tetapi hubungan antara kedua pihak ini tidak selalu hangat. Konflik paling serius antara kedua negara adalah perang 968–971 di Bulgaria. [[Perang Rus'-Romawi Timur|Serangan-serangan Rus']] terhadap kota-kota Romawi Timur di pantai [[Laut Hitam]] dan Konstantinopel juga tercatat dalam sejarah. Meskipun serangan-serangan tersebut dapat dihalau, serangan itu berakhir dengan [[Traktat Rus'-Romawi Timur|traktat perdagangan]] yang menguntungkan Rus'.
Baris 240:
==== Puncak ====
[[Berkas:Cyril-methodius-small.jpg|
Kekaisaran Romawi Timur membentang dari [[Kerajaan Armenia (Abad Pertengahan)|Armenia]] di timur hingga [[Calabria]] di barat.<ref name=Norwich>{{harvnb|Norwich|1998}}.</ref> Banyak keberhasilan telah digapai, dari penaklukan Bulgaria, aneksasi wilayah [[Kerajaan Georgia|Georgia]] dan Armenia, hingga pemusnahan penyerang Mesir di luar [[Antiokhia]]. Kemenangan-kemenangan tersebut masih belum cukup; Basil mempertimbangkan untuk mengusir [[Emirat Sisilia|pendudukan Arab di Sisilia]]. Ia berencana menaklukan kembali pulau tersebut, tetapi kematian terlebih dahulu menuntut nyawanya tahun 1025.<ref name=Norwich />
Baris 250:
Romawi Timur segera terperosok dalam periode kesulitan, terutama diakibatkan oleh kerusakan sistem dan pengabaian militer. [[Nikephoros II]] (963–969), [[Ioannes Tzimiskes]] dan [[Basil II]] mengubah divisi militer ({{polytonic|τάγματα}}, ''[[tagma (militer)|tagmata]]'') dari angkatan bersenjata penduduk yang defensif menjadi tentara profesional yang banyak diisi oleh tentara bayaran. Akan tetapi, biaya yang harus dikeluarkan untuk menyewa tentara bayaran tidaklah sedikit. Sementara itu, ancaman invasi terus sirna pada abad kesepuluh, dan begitu pula kebutuhan garnisun dan perbentengan yang mahal.<ref>{{harvnb|Treadgold|1997|pp=548–549}}.</ref> [[Basil II]] mewarisi kas yang berkembang pada penerus-penerusnya, tetapi lupa untuk merencanakan penerusnya. Tidak ada satupun penerusnya yang memiliki bakat politik atau militer, sehingga pemerintahan kekaisaran jatuh ke tangan pegawai negeri. Usaha untuk memulihkan ekonomi Romawi Timur hanya mengakibatkan inflasi dan menurunnya nilai koin emas. Angkatan bersenjata lalu dipandang sebagai kebutuhan yang tak penting dan ancaman politik. Maka dari itu, tentara asli dipecat dan digantikan oleh tentara bayaran asing.<ref name="PM">Markham, [http://www.deremilitari.org/resources/articles/markham.htm The Battle of Manzikert].</ref>
[[Berkas:The seizure of Edessa in Syria by the Byzantine army and the Arabic counterattack from the Chronicle of John Skylitzes.jpg|
Pada masa yang sama, kekaisaran menghadapi musuh baru yang ambisius. Provinsi-provinsi Romawi Timur di Italia selatan diancam oleh [[bangsa Norman]], yang datang ke Italia pada awal abad kesebelas. Selama periode perselisihan antara Konstantinopel dengan Roma yang berakhir dengan [[Skisma Timur-Barat]] tahun 1054, suku Norman mulai menyerbu Italia Bizantium.<ref>Vasiliev, [http://www.intratext.com/IXT/ENG0832/_P17.HTM Relations with Italy and Western Europe].</ref> Bari, pertahanan utama Bizantium di Apulia, dikepung pada Agustus 1068 dan [[Pengepungan Bari|ditaklukan pada April 1071]].<ref>{{harvnb|Hooper|Bennett|1996|p=82}}; {{harvnb|Stephenson|2000|p=157}}.</ref> Romawi Timur juga kehilangan pengaruh mereka atas kota-kota pantai di [[Dalmatia]] karena direbut [[Peter Krešimir IV dari Kroasia]] tahun 1069.<ref>[[Ferdo Šišić]]. ''Povijest Hrvata u vrijeme narodnih vladara''. Zagreb, 1925, ISBN 86-401-0080-2</ref>
Baris 259:
==== Alexios I dan Perang Salib Pertama ====
{{See also|Perang Salib Pertama}}
[[Berkas:Byzantiumforecrusades.jpg|350px|
Setelah pertempuran Manzikert, berkat usaha [[Komnenos|dinasti Komnenos]], pemulihan berhasil dilakukan.<ref name="M124">{{harvnb|Magdalino|2002|p=124}}.</ref> Kaisar pertama dinasti ini adalah [[Isaakius I Komnenos|Isaakius I]] (1057–1059), dan yang kedua adalah [[Alexios I]]. Pada masa kekuasaannya, Alexios menghadai serangan Norman yang dipimpin oleh [[Robert Guiscard]] dan putranya [[Bohemund I dari Antiokhia|Bohemund dari Taranto]]. Mereka merebut [[Pertempuran Dyrrhachium (1081)|Dyrrhachium]] dan [[Corfu]], serta mengepung [[Larissa]] di [[Thessaly]]. Kematian Robert Guiscard pada tahun 1085 meringankan masalah Norman untuk sementara. Sementara itu, Alexios berhasil mengalahkan [[Pecheneg]] dalam [[Pertempuran Levounion]] pada tanggal 28 April 1091.<ref name="Br" />
[[Berkas:Alexios I Komnenos.jpg|
Selepas mencapai kestabilan di Barat, Alexios dapat mengalihkan perhatiannya terhadap kesulitan ekonomi dan disintegrasi pertahanan lama kekaisaran.<ref name=Birkenmeier>{{harvnb|Birkenmeier|2002}}.</ref> Ia ingin merebut kembali wilayah yang lepas di [[Asia Kecil]] dan menghancurkan Seljuk, tetapi tidak mempunyai cukup tentara. Pada [[Konsili Piacenza]] tahun 1095, utusan Alexios berbicara kepada [[Paus Urbanus II]] mengenai penderitaan orang Kristen di Timur, dan menekankan bahwa tanpa bantuan dari Barat, mereka akan terus menderita akibat kekuasaan Muslim. Urban memandang permohonan Alexios sebagai kesempatan untuk memperkokoh Eropa Barat dan memperkuat kekuasaan kepausan.<ref name=Harris>{{harvnb|Harris|2003}}; {{harvnb|Read|2000|p=124}}; {{harvnb|Watson|1993|p=12}}.</ref> Pada 27 November 1095, [[Paus Urbanus II]] menggelar [[Konsili Clermont]] dan menyerukan kepada semua yang hadir untuk mengangkat senjata di bawah tanda [[Salib Kristen|Salib]] dan melancarkan perang suci untuk merebut kembali Yerusalem dan Timur dari tangan Muslim.<ref name="Br" />
Baris 271:
==== Ioannes II, Manouel I, dan Perang Salib Kedua ====
{{Main|Yohanes II Komnenos|Manuel I Komnenos}}
[[Berkas:1099jerusalem.jpg|
Putra Alexios, [[Ioannes II Komnenos]], menggantikannya tahun 1118, dan berkuasa hingga tahun 1143. Ioannes adalah seorang kaisar yang soleh dan berdedikasi, yang ingin memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh [[Pertempuran Manzikert]].<ref>{{harvnb|Norwich|1998|p=267}}.</ref> Ia terkenal akan kesalehannya dan masa kekuasaannya yang lembut dan adil. Ioannes adalah contoh pemimpin bermoral, pada masa ketika kekejaman merupakan norma.<ref>{{harvnb|Ostrogorsky|1969|p=377}}.</ref> Maka, ia dijuluki sebagai [[Marcus Aurelius]] Bizantium.
Baris 278:
Pada masa akhir kekuasaannya, Ioannes memusatkan kegiatannya di Timur. Ia mengalahkan emirat [[Danishmend]], menaklukan kembali seluruh [[Cilicia]], dan memaksa [[Raymond dari Poitiers]], [[Kepangeranan Antiokhia|Pangeran Antiokhia]], untuk mengakui kekuasaan Romawi Timur. Dalam upaya untuk menunjukkan peran Romawi Timur sebagai pemimpin dalam dunia Kristen, Ioannes maju ke [[Tanah Suci]]. Harapannya pupus karena pengkhianatan sekutu tentara salibnya.<ref>{{harvnb|Harris|2003|p=84}}.</ref> Pada tahun 1142, Ioannes kembali menekankan klaimnya terhadap Antiokhia, tetapi ia wafat pada tahun 1143 akibat insiden berburu. Raymond memberanikan diri menyerang Cilicia, tetapi gagal dan terpaksa pergi ke Konstantinopel untuk memohon belas kasihan kaisar yang baru.<ref name="B326">{{harvnb|Brooke|2008|p=326}}.</ref>
[[Berkas:The Byzantine Empire, c.1180.PNG|
[[Manouel I Komnenos]], putra keempat Ioannes, terpilih sebagai penerus takhta kekaisaran. Ia melancarkan kampanye militer terhadap tetangga-tetangganya di barat dan timur. Di Palestina, ia bersekutu dengan [[Kerajaan Yerusalem]], dan mengirim armada besar untuk ikut serta dalam invasi ke [[Fatimiyah|Mesir Fatimiyyah]]. Manouel memperkuat posisinya sebagai maharaja [[negara-negara Tentara Salib]]. Hegemoninya terhadap Antiokhia dan Yerusalem dipastikan melalui persetujuan dengan [[Raynald dari Châtillon|Raynald]], Pangeran Antiokhia, dan [[Amalric I dari Yerusalem|Amalric]], Raja Yerusalem.<ref name="S">{{harvnb|Magdalino|2002|p=74}}; Stone, [http://www.roman-emperors.org/mannycom.htm Manouel I Comnenus].</ref>
Baris 286:
Di timur, Manouel mengalami kekalahan dalam [[Pertempuran Myriokephalon]] tahun 1176. Akan tetapi, kekalahan itu segera diperbaiki. Pada tahun berikutnya, Manouel berhasil mengalahkan tentara Turki.<ref name="B129">{{harvnb|Birkenmeier|2002|p=128}}.</ref> Komandan Romawi Timur Ioannes Vatatzes, yang menghancurkan penyerang Turki dalam [[Pertempuran Hyelion dan Leimocheir]], tidak hanya membawa pasukan dari ibukota, tetapi juga berhasil mengumpulkan tentara dalam perjalanan. Hal ini merupakan tanda bahwa tentara Romawi Timur tetap kuat dan program pertahanan di Asia Kecil barat masih berhasil.<ref name="B196">{{harvnb|Birkenmeier|2002|p=196}}.</ref>
[[Berkas:manuelcomnenus.jpg|
==== Renaisans abad keduabelas ====
{{details|Peradaban Romawi Timur pada abad ke-12}}
{{See also|Pasukan Komnenos}}
[[Berkas:Meister von Nerezi 001.jpg|
Ioannes dan Manouel menerapkan kebijakan militer aktif, dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk pertahanan kota atau pengepungan. Kebijakan perbentengan agresif merupakan jatung kebijakan militer mereka.<ref name="B185-186">{{harvnb|Birkenmeier|2002|pp=185–186}}.</ref> Meskipun mengalami kekalahan di Myriokephalon, kebijakan Alexios, Ioannes, dan Manouel, berhasil memperluas wilayah kekaisaran, mencapai kestabilan perbatasan di Asia Kecil, serta mengamankan perbatasan Eropa kekaisaran. Dari tahun 1081 hingga 1180, angkatan bersenjata Komnenos menjamin keamanan Romawi Timur, sehingga peradaban Romawi Timur memiliki kesempatan untuk berkembang.<ref name="Br1">{{harvnb|Birkenmeier|2002|p=1}}.</ref>
Baris 306:
Andronikos memulai pemerintahannya dengan baik. Reformasi pemerintahan yang dilancarkannya dipuji oleh sejarawan-sejarawan. Menurut [[George Ostrogorsky]], Andronikos berdedikasi untuk membasmi korupsi sampai ke akar-akarnya. Di bawah kekuasaannya, penjualan jabatan dihentikan. Pemilihan pejabat didasarkan pada jasa, bukan karena pilih kasih. Pejabat-pejabat diberi upah yang layak sehingga praktik suap dapat dikurangi.<ref name="M194" /> Aristokrat-aristokrat merasa geram dengannya. Sementara itu, perilaku Andronikos juga dipandang kurang baik. Penghukuman mati dan kekerasan kerap terjadi, sehingga masa kekuasaannya menjadi rezim teror.<ref>{{harvnb|Harris|2003|p=118}}.</ref> Andronikos berupaya menghabisi aristokrasi. Perjuangan melawan aristokrasi berubah menjadi pembantaian, sementara kaisar melancarkan tindakan yang lebih kejam untuk menopang rezimnya.<ref name="M194">{{harvnb|Ostrogorsky|1969|p=397}}.</ref>
[[Berkas:Death of andronic I.png|
Meskipun mempunyai latar belakang militer, Andronikos tak mampu melawan [[Isaakius Komnenos dari Siprus]], [[Béla III dari Hongaria]] yang mencaplok wilayah-wilayah Kroasia, dan [[Stefan Nemanja]] dari Serbia yang menyatakan kemerdekaan dari Romawi Timur. Keadaan semakin memburuk ketika [[William II dari Sisilia]] menyerang Romawi Timur dengan angkatan perang sejumlah 300 kapal dan 80.000 tentara pada tahun 1185.<ref name="Norwich293">{{harvnb|Norwich|1998|p=293}}.</ref> Andronikos memobilisasi armada kecil yang berjumlah 100 kapal untuk melindungi ibukota. Penyerang-penyerang ini baru dapat diusir pada masa kekuasaan kaisar berikutnya, Isaakius Angelos.
Baris 316:
{{details|Perang Salib Keempat}}
{{Further|Pengepungan Konstantinopel (1203)|Pengepungan Konstantinopel (1204)}}
[[Berkas:Eugène Ferdinand Victor Delacroix 012.jpg|
Pada tahun 1198, [[Paus Innosensius III]] memulai pembicaraan mengenai perang salib baru melalui [[Legatus kepausan|legatus]] dan surat-surat [[ensiklik]].<ref name="Norwich299">{{harvnb|Norwich|1998|p=299}}.</ref> Tujuan perang salib tersebut adalah untuk menaklukkan Mesir, yang merupakan pusat kekuatan Muslim di [[Levant]]. Tentara Salib yang tiba di [[Republik Venesia|Venesia]] pada musim panas 1202 jumlahnya lebih kecil daripada yang dinanti. Mereka juga tidak mempunyai dana yang cukup untuk menyewa armada Venesia.<!-- Kebijakan Venesia di bawah pimpinan [[Doge Venesia|Doge]] [[Enrico Dandolo]] mungkin bertentangan dengan paus dan tentara salib, karena Venesia memiliki hubungan dagang yang baik dengan Mesir.<ref name="Br4Cr">{{cite encyclopedia|title=The Fourth Crusade and the Latin Empire of Constantinople|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}.</ref>--> Sebagai ganti pembayaran, Tentara Salib setuju untuk membantu merebut pelabuhan (Kristen) [[Zadar|Zara]] di [[Dalmatia]] (kota vassal Venesia, tetapi memberontak dan dilindungi oleh Hongaria tahun 1186).<ref name="BrC">Britannica Concise, [http://concise.britannica.com/ebc/article- 9383275/Siege-of-Zara Siege of Zara].</ref> Zara berhasil direbut pada November 1202 setelah [[Pengepungan Zara|pengepungan singkat]].<ref>{{harvnb|Geoffrey of Villehardouin|1963|p=46}}.</ref> Innosensius, yang telah diberitahu mengenai rencana tersebut tetapi penentangannya diabaikan, tidak ingin membahayakan rencana Perang Salib, sehingga ia memberikan pengampunyan bersyarat kepada Tentara Salib, tetapi Venesia tidak mendapatkannya.<ref name="Br4Cr">{{cite encyclopedia|title=The Fourth Crusade and the Latin Empire of Constantinople|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}.</ref>
[[Berkas:Byzantium1215.jpg|
Setelah [[Theobald III, Count Champagne|Theobald III]] wafat, kepemimpinan Tentara Salib berganti tangan ke [[Bonifacius dari Montferrat]], teman [[Philip dari Swabia]]. Baik Boniface maupun Philip telah menikah dengan anggota keluarga kekaisaran Romawi Timur. Ipar Philip, [[Alexios IV Angelos|Alexios Angelos]] (putra dari Kaisar [[Isaakius II Angelos]], yang telah dijatuhkan dan dibutakan), memohon bantuan ke Eropa dan telah berhubungan dengan Tentara Salib. Alexios menawarkan penyatuan kembali gereja Romawi Timur dengan Roma, pembayaran 200.000 [[mark (uang)|mark]] perak, dan bantuan-bantuan lainnya.<ref name="Norwich301">{{harvnb|Norwich|1998|p=301}}.</ref> Innosensius mengetahui rencana untuk mengalihkan Perang Salib ke Konstantinopel dan melarang serangan terhadap kota tersebut, tetapi surat paus baru tiba setelah armada telah meninggalkan Zara.
Baris 332:
==== Penaklukan kembali Konstantinopel ====
{{Main|Romawi Timur di bawah dinasti Palaiologos}}
[[Berkas:1263 Mediterranean Sea.svg|
Kekaisaran Nicea, didirikan oleh [[Laskaris|dinasti Laskarid]], berhasil merebut [[Penaklukan kembali Konstantinopel|kembali Konstantinopel]] dari Latin tahun 1261. Selanjutnya, mereka juga berhasil mengalahkan Epirus. Maka Romawi Timur berhasil direstorasi di bawah pimpinan [[Michael VIII Palaiologos]]. Akan tetapi, kekaisaran yang terkoyak akibat perang kini rentan terhadap musuh-musuh disekitarnya. Untuk memperkuat tentaranya dalam peperangan melawan Kekaisaran Latin, Michael menarik pasukan dari Asia Kecil, dan memungut pajak yang tinggi dari petani, mengakibatkan kebencian.<ref>{{harvnb|Madden|2005|p=179}}; {{harvnb|Reinert|2002|p=260}}.</ref> Proyek pembangunan besar-besaran dilancarkan di Konstantinopel untuk memperbaiki kerusakan akibat Perang Salib Keempat, tetapi tidak satupun dari usaha ini menguntungkan petani di Asia Kecil, yang menderita akibat serangan ghazi-ghazi.
Baris 339:
==== Bangkitnya Utsmaniyah dan jatuhnya Konstantinopel ====
{{Main|Peperangan Romawi Timur-Utsmaniyah|Kejatuhan Konstantinopel}}
[[Berkas:Constantinople 1453.jpg|
Situasi semakin memburuk setelah [[Andronikos III]] wafat. [[Perang saudara Romawi Timur 1341–1347|Perang saudara selama enam tahun]] berkecamuk di kekaisaran, membuat penguasa Serbia [[Stephen Uroš IV Dušan dari Serbia|Stefan IV Dushan]] (berkuasa 1331–1346) mampu menguasai sebagian besar sisa wilayah kekaisaran dan mendirikan "[[Kekaisaran Serbia]]" yang berumur pendek. Gempa bumi di [[Gallipoli]] tahun 1354 menghancurkan perbentengan, sehingga [[Utsmaniyah]] (yang disewa sebagai tentara bayaran selama perang saudara oleh [[Ioannes VI Kantakouzenos]]) dapat memperkuat posisinya di Eropa.<ref>{{harvnb|Reinert|2002|p=268}}.</ref> Saat perang saudara telah berakhir, Utsmaniyah telah mengalahkan Serbia dan menundukkan mereka sebagai vassal. Setelah [[Pertempuran Kosovo]], sebagian besar Balkan telah didominasi oleh Utsmaniyah.<ref>{{harvnb|Reinert|2002|p=270}}.</ref>
[[Berkas:Eastern Mediterranean 1450.svg|
Kaisar memohon bantuan dari barat, tetapi paus hanya akan mengirim bantuan jika Gereja Ortodoks Timur mau bersatu kembali dengan [[Takhta Suci]]. Penyatuan gereja telah dipertimbangkan, dan kadang-kadang dilakukan melalui dekret kekaisaran, tetapi penduduk dan klerus Ortodoks membenci otoritas [[Takhta Suci|Roma]] dan [[Ritus Latin]].<ref>{{harvnb|Runciman|1990|pp=71–72}}.</ref> Beberapa tentara Barat datang dan memperkuat pertahanan Konstantinopel, namun kebanyakan penguasa Barat, yang sibuk dengan urusannya masing-masing, tidak melakukan apapun saat Utsmaniyah mencaplok satu per satu sisa wilayah Romawi Timur.<ref name="R84-85">{{harvnb|Runciman|1990|pp=84–85}}.</ref>
Baris 375:
== Diplomasi ==
{{details|Diplomasi Romawi Timur}}
[[Berkas:John the Grammarian as ambassador before Theophilos and Mamun.jpg|
Setelah jatuhnya Roma, tantangan utama Romawi Timur adalah membina hubungan dengan tetangga-tetangganya. Diplomasi Romawi Timur segera menarik perhatian tetangga-tetangganya. Maka terbukalah jaringan hubungan internasional dan antarnegara.<ref name="N1">{{harvnb|Neumann|2006|pp=869–871}}.</ref> Jaringan ini berkisar pada pembuatan traktat, dan meliputi penyambutan penguasa baru, serta asimilasi tindakan, nilai, dan institusi sosial Romawi Timur.<ref>{{harvnb|Chrysos|1992|p=35}}.</ref> Sementara penulis klasik menuliskan pemisahan etis dan legal antara perdamaian dan perang, Romawi Timur menganggap diplomasi sebagai salah satu bentuk perang.<ref name="Ant">{{harvnb|Antonucci|1993|pp=11–13}}.</ref> Contohnya, ancaman Bulgaria dapat diatasi dengan memberikan dana kepada [[Rus Kiev]].<ref name="Ant"/> [[Gereja Ortodoks]] juga memainkan fungsi diplomatik, dan penyebaran Kekristenan Ortodoks merupakan tujuan diplomatik utama kekaisaran.
Baris 384:
== Ilmu pengetahuan dan hukum ==
{{See also|Ilmu pengetahuan Bizantium|Kedokteran Romawi Timur|Hukum Romawi Timur}}
[[Berkas:ViennaDioscoridesFolio3v7Physicians.jpg|
Penulisan ala [[era klasik]] tidak pernah berhenti diberdayakan di Romawi Timur. Maka, ilmu pengetahuan Romawi Timur berhubungan dekat dengan [[filsafat kuno]] dan [[metafisika]].<ref>{{harvnb|Anastos|1962|p=409}}.</ref> Meskipun Romawi Timur berhasil menerapkan [[Ilmu pengetahuan pada Abad Pertengahan|ilmu pengetahuan]] (seperti dalam pembangunan [[Hagia Sophia]]), setelah abad ke-6, ahli-ahli Romawi Timur tidak banyak memberi sumbangan terhadap ilmu pengetahuan. Teori-teori baru tidak banyak digagas, dan gagasan penulis-penulis klasik tak banyak dikembangkan.<ref>{{harvnb|Cohen|1994|p=395}}; Dickson, [http://www.roma.unisa.edu.au/07305/medmm.htm Mathematics Through the Middle Ages].</ref> Keahlian terhambat pada tahun-tahun kegelapan akibat wabah pes dan penaklukkan Arab, tetapi pada masa ''renaisans Romawi Timur'' di akhir milenium pertama, ahli-ahli Romawi Timur muncul kembali dan menjadi ahli dalam pengembangan ilmiah Arab dan Persia, terutama dalam bidang [[astronomi]] dan [[matematika]].<ref>{{harvnb|King|1991|pp=116–118}}.</ref> Orang Bizantium juga berperan dalam [[Daftar penemuan Bizantium|beberapa penemuan penting]], khususnya dalam arsitektur (misalnya kubah pendentif) dan teknolog perang (misalnya [[api Yunani]]).
Baris 409:
{{Main|Seni Bizantium|Sastra Bizantium}}
{{See also|Musik Bizantium|Pakaian Bizantium}}
[[Berkas:RabulaGospelsFol13vAscension.jpg|
Seni Romawi Timur sebagian besar berhubungan dengan ekspresi religius. Gaya-gaya Romawi Timur disebar melalui perdagangan dan penaklukan ke Italia dan Sisilia; gaya-gaya tersebut akan memengaruhi seni [[renaisans Italia]]. Dengan maksud untuk memperluas Gereja Ortodoks Timur, gaya Romawi Timur disebar ke kota-kota Eropa timur, terutama Rusia.<ref name="BAr">{{cite encyclopedia|title=Byzantine Art|encyclopedia=Encyclopædia Britannica}}.</ref> Pengaruh dari arsitektur Romawi Timur, terutama dalam bentuk bangunan religius, dapat ditemui di berbagai wilayah, dari Mesir dan Arabia, hingga Rusia dan Rumania.
Baris 416:
=== Agama ===
{{main|Gereja negara Kekaisaran Romawi}}
[[Berkas:00058 christ pantocrator mosaic hagia sophia 656x800.jpg|
Kelangsungan hidup kekaisaran memastikan peran aktif kaisar dalam urusan gereja. Negara Romawi Timur mewarisi kebiasaan administratif dan finansial dalam mengatur urusan agama dari masa [[pagan]], dan kebiasaan ini diterapkan di gereja. Orang-orang Romawi Timur memandang kaisar sebagai wakil atau pengabar Kristus. Maka kaisar bertanggung jawab dalam penyebaran Kekristenan di antara orang-orang pagan, dan untuk "luar" agama, seperti pemerintahan dan keuangan. Seperti disebutkan oleh [[Kyril Mango]], pemikiran politik Bizantium dapat dirangkum dalam moto, "Satu Tuhan, satu kekaisaran, satu agama".<ref name="M108">{{harvnb|Mango|2007|p=108}}.</ref> Meskipun begitu, peran kaisar dalam gereja tidak pernah berkembang menjadi sistem tetap yang legal.<ref name="M14">{{harvnb|Meyendorff|1982|p=13}}.</ref>
Baris 431:
== Warisan ==
{{see also|Roma Ketiga}}
[[Berkas:Paris psaulter gr139 fol7v.jpg|
Kekaisaran Romawi Timur telah mengamankan Eropa Barat dari kekuatan-kekuatan baru di Timur. Romawi Timur terus menerus diserang oleh Persia, Arab, Turki Seljuk, dan Utsmaniyah. Contohnya, Peperangan Romawi Timur-Arab, diakui oleh sejarawan sebagai faktor utama di balik bangkitnya [[Karel yang Agung]],<ref name="Pirenne">[[Henri Pirenne|Pirenne, Henri]]:
* ''[http://books.google.com/books?id=j_WTgGU8PkoC Medieval Cities: Their Origins and the Revival of Trade]''. Princeton, New Jersey: 1925, ISBN 0-691-00760-8.
|