Adipatie Danoe Radja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 66:
== Karier ==
Ia merupakan golongan [[Anak cucu orang sepuluh]] di Amuntai. Sebelum menjadi regent, antara tahun [[1835]]-[[1845]] ia menjadi [[adipati]] (raja daerah) [[Banua Lima]] yang beribu kota di Sungai Banar (sekarang Amuntai Selatan) pada masa pemerintahan [[Sultan Banjar|Raja Banjar]] [[Adam dari Banjar|Sultan Adam]]. Banua Lima merupakan provinsi Kesultanan Banjar. Banua Lima merupakan bekas wilayah [[Kerajaan Negara Daha]] yang dijadikan provinsi. Padam masa itu ibu kota Banua Lima bergeser dari Negara Daha ke Sungai Banar (Amuntai Selatan). Sejak tahun 1845 pemerintahan Hindia Belanda membuat susunan pemerintahan di wilayah Kalsel-teng. Wilayah Banua Lima berubah menjadi afdeeling Amonthaij yang masih termasuk wilayah Kesultanan Banjar sebelum dihapuskan Belanda pada tahun 1860.
 
==Kematian==
Di Kampung Teluk Selasih (tidak jauh dari [[Amuntai]]), gerakan Baratib Baamal dipimpin oleh Penghulu Suhasin dan Abdul Gani. Sebagaimana Gerakan Baratib Baamal pimpinan [[Penghulu Abdul Rasyid]], maka di Kampung Teluk Selasih pun mempunyai tujuan yang sama, membangkitkan semangat juang fi sabilillah, perang sabil dan cita-cita mati syahid melawan Belanda. Pakaian mereka berjubah putih kecuali pimpinannya berjubah kuning. Setelah Belanda mencium adanya gerakan ini, Belanda merundingkan dengan Regent Amuntai [[Adipatie Danoe Radja]]. Regent Amuntai Danu Raja menyanggupi akan menyelesaikannya. Regent membawa 300 anak buah bersenjatakan senapan dan lila dan akan berusaha menangkap Penghulu Suhasin. Pada tanggal [[9 November]] [[1861]] jam 02.00 petang Regent mendekati Teluk Selasih dan sambut dengan tembakan oleh pengikut Penghulu Suhasin. Di antara pengikut Abdul Gani ada yang menyusup dari belakang sehingga terjadi pergumulan. Salah seorang di antaranya melompat menombak Regent Danuraja. Regent tewas di tempat kejadian, begitu pula anak buah Regent juga juga kena tombak. Dengan kematian Regent Danuraja yang sudah tua ini maka pertempuranpun usailah. Belanda kemudian mengangkat [[Kiai Toemenggoeng Djaija Negara|Tumenggung Jaya Negara]] sebagai Regent yang baru.
 
== Silsilah ==