Dokter spesialis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 19:
|-
| Sp.B || Spesialis Bedah || 10
|-
| Sp.BA || Spesialis Bedah Anak || 10
Baris 37 ⟶ 36:
| Sp.GK || Spesialis Gizi Klinik || 6
|-
| Sp.JP
|-
| Sp.KFR || Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi<br>dahulu Spesialis Rehabilitasi Medik (Sp.RM) || 8
Baris 49 ⟶ 48:
| Sp.KP || Spesialis Kedokteran Penerbangan || 9
|-
| Sp.KK
|-
| Sp.EM || Spesialis Emergency Medic (Kedaruratan Medik) || 8
Baris 108 ⟶ 107:
Sebagian dokter spesialis melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu subspesialis (Sp2), atau lebih dikenal sebagai konsultan. Pendidikan Sp2 ini dijalani selama 4 sampai 6 semester. Beberapa gelar yang ditambahkan:
* (K) di akhir gelar spesialisasi berarti Konsultan/Spesialis 2/Sub Spesialis, misalnya Sp.A (K) - artinya Spesialis Anak Konsultan
▲** KFER - "Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi"
▲** KFM - "Konsultan Feto Maternal"
* Gelar yang bisa ditambahkan pada spesialis jantung dan spesialis bedah (gelar ini kebanyakan hanya menunjukkan keanggotaan dokter tersebut pada organisasi tersebut, walaupun tentunya ada syarat-syaratnya untuk menjadi anggotanya):
** FACC - "Fellow of the American College of Cardiologists"
Baris 134 ⟶ 129:
** FCCP - "Fellow of the American College of Chest Physicians"
** FACG - "Fellow of the American College of Gastroenterology"
* Dalam ilmu penyakit dalam, terdapat 12 sub-spesialis, di antaranya:
** Alergi-Immunologi Klinik (Sp.PD-KAI)
|