Transisi demografi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 4:
 
Teori transisi demografi merupakan sebuah teori yang didukung oleh banyak ahli dalam ilmu sosial karena adanya [[korelasi]] historis yang kuat antara penurunan tingkat kesuburan dengan kemajuan sosial dan ekonomi.<ref name="Nature"/> Para ahli masih memperdebatkan apakah industrialisasi dan pendapatan yang lebih tinggi mengakibatkan penurunan jumlah penduduk, atau apakah jumlah penduduk yang lebih rendah mengarah ke industrialisasi dan pendapatan yang lebih tinggi. Para ahli juga memperdebatkan sejauh mana faktor-faktor yang terkait mempengaruhi transisi demografi ini, seperti pendapatan per kapita yang tinggi, tingkat pendapatan perempuan yang tinggi, tingkat kematian yang rendah, jaminan usia tua, dan bertambahnya permintaan sumber daya manusia.<ref>{{cite journal|last1=Galor|first1=Oded|title=The demographic transition: causes and consequences|journal=Cliometrica|date=17 February 2011|volume=6|issue=1|pages=1–28|doi=10.1007/s11698-011-0062-7|pmid=25089157|pmc=4116081}}</ref>
 
== Rangkuman teori ==
[[Berkas:Demographic-Transition-5-countries.png|thumb|600px|Perubahan demografi di Jerman, Swedia, Chile, Mauritius, dan Tiongkok, dari tahun 1820 hingga 2010.<br />Garis merah muda: [[tingkat kematian]] kasar, garis hijau: [[tingkat kelahiran]] kasar, garis kuning: jumlah penduduk.]]
 
Transisi ini terdiri dari empat tahap (atau mungkin lima:)
* Tahap pertama adalah tahap yang dilalui oleh [[masyarakat pra-industrial]], ketika tingkat kelahiran dan kematian kurang lebih seimbang. Semua populasi manusia berada dalam keseimbangan ini hingga akhir abad ke-18, ketika keseimbangan di [[Eropa Barat]] mulai terganggu.<ref name= "marathon.uwc.edu">{{Citation | url = http://pages.uwc.edu/keith.montgomery/Demotrans/demtran.htm | publisher = UWC | title = Geography | contribution = Demographic transition}}.</ref> Nyatanya, tingkat pertumbuhan penduduk hanya kurang dari 0,05% paling tidak semenjak [[Revolusi Agrikultur]] sekitar 10.000 tahun yang lalu.<ref name="marathon.uwc.edu"/> Pertumbuhan penduduk pada umumnya sangat lambat pada masa ini, karena tingkat pertumbuhan dibatasi oleh ketersediaan makanan; maka dari itu, fluktuasi tingkat kelahiran akan diseimbangkan oleh tingkat kematian, kecuali bila suatu masyarakat mengembangkan teknologi baru untuk meningkatkan produksi pangan (seperti penemuan sumber pangan yang baru atau teknologi yang menambah hasil panen).<ref name="marathon.uwc.edu"/>
* Tahap kedua adalah tahap yang dilalui oleh negara berkembang: tingkat kematian menurun drastis berkat ketersediaan sumber pangan dan penyediaan [[sanitasi]] yang lebih baik, sehingga harapan hidup bertambah dan risiko penyakit berkurang. Di Eropa, tingkat kematian mulai menurun pada akhir abad ke-18 di Eropa barat laut dan kemudian hal yang sama terjadi di Eropa selatan dan timur dalam 100 tahun berikutnya.<ref name="marathon.uwc.edu"/>
* Tahap ketiga: tingkat kelahiran menurun berkat [[faktor kesuburan|faktor-faktor kesuburan]] seperti ketersediaan [[kontrasepsi]], peningkatan gaji, [[urbanisasi]], berkurangnya praktik [[pertanian subsisten]], pemberdayaan status dan pendidikan perempuan, bertambahnya biaya investasi orang tua untuk anak-anak, dan perubahan-perubahan sosial lainnya. Penurunan tingkat kelahiran di negara-negara maju dimulai pada akhir abad ke-19 di Eropa utara.<ref name="marathon.uwc.edu"/> Walaupun kontrasepsi berperan penting dalam mengurangi tingkat kelahiran, perlu dicatat bahwa kontrasepsi belum tersedia secara luas pada abad ke-19 dan kemungkinan bukan merupakan faktor yang penting pada masa itu.<ref name="marathon.uwc.edu"/> Tingkat kelahiran juga dapat turun akibat perubahan nilai dan bukan hanya karena kontrasepsi.<ref name="marathon.uwc.edu"/>
* Tahap keempat: tingkat kelahiran dan kematian rendah. Tingkat kelahiran mungkin akan turun sehingga mengakibatkan penurunan jumlah penduduk, seperti yang terjadi di [[Jerman]], [[Italia]], dan [[Jepang]]. Hal ini mengancam industri-industri yang bergantung kepada pertumbuhan penduduk. Selain itu, penuaan generasi yang terlahir pada tahap kedua menjadi beban ekonomi bagi populasi pekerja yang semakin menyusut. Tingkat kematian mungkin akan tetap rendah atau sedikit bertambah akibat kemunculan penyakit yang dipicu oleh gaya hidup dan kurangnya olahraga, seperti [[obesitas]].<ref name="geography.about.com"/>
* Beberapa ahli menambahkan "tahap kelima" sebagai tahap ketika tingkat kelahiran berada di bawah tingkat yang diperlukan untuk tetap mempertahankan jumlah penduduk suatu masyarakat. Beberapa ahli lain mendefinisikan tahap kelima sebagai tahap peningkatan kembali tingkat kesuburan.<ref name=bbc_sure/>
 
Model ini merupakan sebuah generalisasi yang tidak berlaku sama di semua negara. Beberapa negara seperti [[Tiongkok]], [[Brasil]], dan [[Thailand]] telah melewati transisi demografi dengan sangat cepat berkat perubahan ekonomi dan sosial. Beberapa negara (terutama negara-negara Afrika) tampaknya terhenti di tahap kedua akibat pembangunan yang jalan di tempat dan dampak [[HIV/AIDS]].
 
== Catatan kaki ==