Waduk Gajah Mungkur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Untuk|kecamatan di kota Semarang|Gajahmungkur, Semarang}}
{{Infobox dam
[[Berkas:Gajah Mungkur dam.jpg|thumb|280x280px|Bendungan Serbaguna Waduk Gajah Mungkur]]
| name = Waduk Gajah Mungkur
'''Waduk Gajah Mungkur''' adalah sebuah [[waduk]] yang terletak 6 [[km]] di selatan Kota [[kabupaten]] [[Wonogiri]], [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]]. Perairan danau buatan ini dibuat dengan [[bendungan|membendung]] [[sungai]] terpanjang di [[pulau Jawa]] yaitu sungai [[Bengawan Solo]]. Mulai dibangun pada akhir tahun [[1970-an]] dan mulai beroperasi pada tahun [[1978]]. Waduk dengan wilayah seluas kurang lebih 8800 ha di 7 kecamatan ini bisa mengairi [[sawah]] seluas 23600 ha di daerah [[Sukoharjo]], [[Klaten]], [[Karanganyar]] dan [[Sragen]]. Selain untuk memasok air minum Kota [[Wonogiri]] juga menghasilkan [[listrik]] dari [[PLTA]] sebesar 12,4 [[MegaWatt]]. Untuk membangun waduk ini pemerintah memindahkan penduduk yang tergusur perairan waduk dengan [[transmigrasi bedol desa]] ke [[Sitiung, Dharmasraya|Sitiung]], wilayah [[Provinsi]] [[Sumatera Barat]].
| image = Gajah Mungkur dam.jpg
[[Berkas:Gajah| Mungkurcaption = dam.jpg|thumb|280x280px|Bendungan Serbaguna Waduk Gajah Mungkur]]
| official_name = Waduk Wonogiri
| crosses =
| locale = [[Kabupaten Wonogiri]], [[Jawa Tengah]]
| type = Rockfill Earth Dam
| length = 830 meter
| height = 40 meter
| hydraulic_head =
| width =
| began = 1976
| open = 1982
| purpose = Irigasi, Air Baku dan PLTA
| status = Digunakan
| closed =
| cost = Rp 41,053 Milyar
| owner =
| maint = Perum Jasa Tirta Bengawan Solo
| website =
}}
 
'''Waduk Gajah Mungkur''' adalah sebuah [[waduk]] yang terletak 6 [[km]] di selatan Kota [[kabupaten]] [[Wonogiri]], [[Provinsi]] [[Jawa Tengah]]. Perairan danau buatan ini dibuat dengan [[bendungan|membendung]] [[sungai]] terpanjang di [[pulau Jawa]] yaitu sungai [[Bengawan Solo]]. Dinamakan Gajah Mungkur, karena lokasinya yang tak jauh dari Pegunungan Gajah Mungkur disebelah barat [[waduk]]. Luas Daerah Tangkapan Air (DTA) [[waduk]] ini mencapai 1.350 Km dengan pintu masuk melalui beberapa [[sungai]] besar yaitu [[Bengawan Solo]], Sungai Kaduang, Sungai Tirtomoyo, Sungai Parangjoho, Sungai Temon, dan Sungai Posong. Luas genangan maksimum Waduk Gajah Mungkur adalah 88.000 Hektar mencangkup 7 [[kecamatan]] yaitu [[Wonogiri, Wonogiri|Kecamatan Wonogiri]], [[Ngadirojo, Wonogiri|Ngadirojo]], [[Nguntoronadi, Wonogiri|Nguntoronadi]], [[Baturetno, Wonogiri|Baturetno]], [[Giriwoyo, Wonogiri|Giriwoyo]], [[Eromoko, Wonogiri|Eromoko]], [[Wuryantoro, Wonogiri|Kecamatan Wuryantoro]]. Sedangkan bangunan [[bendungan]] berada di [[Pokoh Kidul, Wonogiri, Wonogiri|Desa Pokohkidul]], [[Wonogiri, Wonogiri|Kecamatan Wonogiri]].
'''Waduk Gajah Mungkur''' juga merupakan tempat [[rekreasi]] yang sangat indah. Di sini tersedia [[kapal boat]] untuk mengelilingi perairan, juga sebagai tempat memancing. Selain itu dapat pula menikmati olahraga layang gantung ([[Gantole]]). Terdapat juga taman rekreasi "Sendang" yang terletak 6 km arah selatan Kota [[Wonogiri]]. Pada musim kemarau, debit air waduk akan kecil dan sebagian dari dasar waduk kelihatan. Dasar waduk yang di pinggiran dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk menanami tanaman semusim, seperti jagung.
 
== Pembangunan ==
Waduk ini direncanakan bisa berumur sampai 100 tahun. Namun, sedimentasi yang terjadi menyebabkan umur waduk ini diperkirakan tidak akan lama. [[Perum Jasa Tirta Bengawan Solo]] kewalahan untuk melakukan perawatan terhadap '''Waduk Gajah Mungkur''' di [[Wonogiri]] yang menjadi tugasnya. Kerusakan daerah aliran sungai (DAS) yang parah menyebabkan sedimentasi waduk sangat tinggi.<ref>[http://www.tempo.co.id/hg/nusa/jawamadura/2007/08/23/brk,20070823-106149,id.html "Jasa Tirta Kewalahan Atasi Sedimentasi Waduk Gajah Mungkur"], tempo.co.id, diakses oktober 2011</ref>.
Pembangunan Waduk Gajah Mungkur direncanakan sejak tahun 1964 dengan fungsi utama sebagai pengendali banjir di Sungai [[Bengawan Solo]]. Kemudian rencana induk pembangunanya dirumuskan pada tahun 1972-1974 dengan bantuan Overseas Technical Cooperation of Jepang. Lalu mulai dibangun pada akhir tahun [[1976]]-[[1981]] dan mulai beroperasi pada tahun [[1982]]. Pengerjaan pembangunan Waduk Gajah Mungkur dilakukan secara swakelola oleh 2.500 pekerja bersama dengan 35 konsultan Nippon Koei Co Ltd Jepang. Untuk membangun waduk ini harus menenggelamkan 51 [[desa]] di 6 [[kecamatan]]. Sehingga pemerintah memindahkan 67.515 Jiwa penduduk yang tergusur perairan [[waduk]] dengan [[transmigrasi]] bedol desa di Tahun 1976 ke [[Provinsi Sumatera Barat]], [[Jambi]], [[Bengkulu]] dan [[Sumatera Selatan]]. Waduk ini direncanakan bisa berumur sampai 100 tahun. Namun, sedimentasi yang terjadi menyebabkan umur waduk ini diperkirakan tidak akan lama. Perum Jasa Tirta Bengawan Solo kewalahan untuk melakukan perawatan terhadap Waduk Gajah Mungkur yang menjadi tugasnya. Kerusakan daerah aliran sungai (DAS) yang parah menyebabkan sedimentasi waduk sangat tinggi.<ref>[http://www.tempo.co.id/hg/nusa/jawamadura/2007/08/23/brk,20070823-106149,id.html "Jasa Tirta Kewalahan Atasi Sedimentasi Waduk Gajah Mungkur"], tempo.co.id, diakses oktober 2011</ref>.
 
== Pemanfaatan ==
'''Waduk Gajah Mungkur''' dibangun sebagai pengendalian banjir (flood control) sungai Bengawan Solo, dari 4000 m3/detik menjadi 400 m3/detik, sesuai kapasitas maksimum alur sungai di hilir bendungan. Selain itu Waduk Gajah Mungkur bisa mengairi [[sawah]] seluas 23.600 ha di daerah [[Kabupaten Sukoharjo]], [[Kabupaten Klaten]], [[Kabupaten Karanganyar]] dan [[Kabupaten Sragen]]. Selain untuk memasok air minum Kota [[Wonogiri]] dan sekitarnya juga menghasilkan [[listrik]] dari [[PLTA]] sebesar 12,4 MegaWatt. Waduk Gajah Mungkur juga merupakan tempat [[rekreasi]] yang sangat indah. Di sini tersedia [[kapal boat]] untuk mengelilingi perairan, juga sebagai tempat memancing. Selain itu dapat pula menikmati olahraga layang gantung ([[Gantole]]). Terdapat juga taman rekreasi "Sendang" yang terletak 6&nbsp;km arah selatan Kota [[Wonogiri]]. Pada musim kemarau, debit air waduk akan kecil dan sebagian dari dasar waduk kelihatan. Dasar waduk yang di pinggiran dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk menanami tanaman semusim, seperti jagung.
 
== Referensi ==