Kabupaten Empat Lawang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-asal-usul, +asal usul
Baris 66:
 
== Sejarah ==
Nama kabupaten ini, menurut cerita rakyat berasal dari kata ''Empat Lawangan'', yang dalam bahasa setempat berarti "Empat Pendekar (Pahlawan)". Hal tersebut karena pada zaman dahulu terdapat empat orang tokoh yang pernah memimpin daerah ini.<ref>Vebri Al Lintani, ''[http://www.dapunta.com/puyang-kemiri-pesan-pesan-dan-asal-usul-empat-lawang.html Puyang Kemiri: Pesan-pesan dan Asal- usul Empat Lawang]'', situs Dapunta Online, 3 Oktober 2010. Diakses 8 Oktober 2010.</ref><ref>Ismajid, ''[http://forumlintangempatlawang.blogspot.com/2007/08/asal-mula-nama-empat-lawang.html Asal Mula Nama Empat Lawang]'', situs Komunitas Lintang IV Lawang, 7 Agustus 2007. Diakses 8 Oktober 2010.</ref>
 
Pada masa penjajahan Hindia Belanda (sekitar 1870-1900), [[Tebing Tinggi]] memegang peran penting sebagai wilayah administratif (''onderafdeeling'') dan lalu lintas ekonomi karena letaknya yang strategis. [[Tebing Tinggi]] pernah diusulkan menjadi ibukota keresidenan saat [[Belanda]] berencana membentuk Keresidenan Sumatera Selatan (Zuid Sumatera) tahun 1870-an yang meliputi [[Lampung]], [[Jambi]] dan [[Palembang]]. Tebing Tinggi dinilai strategis untuk menghalau ancaman pemberontakan daerah sekitarnya, seperti [[Pagar Alam]], [[Pasemah]] dan daerah perbatasan dengan Bengkulu. Rencana itu batal karena Belanda hanya membentuk satu keresidenan, yaitu [[Sumatera]].