Gereja Kristen Jawi Wetan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 6:
|main_classification = [[Protestan]]
|leader = Pdt. Tjondro Firmanto Gardjito.
|founded_date = [[11 Desember]] [[
|founded_place = [[Mojowarno, Jombang|Mojowarno]], [[Kabupaten Jombang]], [[Jawa Timur]]
|separated_from =
Baris 19:
}}
'''Greja Kristen Jawi Wetan''' (disingkat '''GKJW''') adalah persekutuan [[gereja|gereja-gereja]] yang berbasis daerah di [[Jawa Timur]] yang dideklarasikan kali pertama pada tanggal [[11 Desember]] [[
== Sejarah pembentukan GKJW ==
Baris 54:
Dualisme ini tidak berkepanjangan, karena tokoh-tokoh Kristen Jawa banyak ditangkap menjelang akhir Perang Dunia ke II, antara lain: Pdt. [[Driyo Mestoko]], Pdt. [[Tasdik]], DR. B.M. [[Schuurman]], [[Yeruboham Mattheus]] dan lain-lain. Akibatnya baik RPK maupun MA GKJW sama-sama berada dalam keadaan vakum hingga Jepang akhirnya menyerah [[14 Agustus]] [[1945]].
Melalui Persidangan MA GKJW di Jemaat Mojowarno, tanggal 4-6 Agustus [[1946]] dilakukan rekonsiliasi untuk mempertemukan kedua kubu yang pernah sama-sama memimpin umat Kristen Jawa Timur. Rekonsiliasi tadi ditandai sebuah ibadah [[perjamuan kudus]] pada tanggal
== GKJW masa kini ==
Baris 60:
Kenyataan sosial, politik, ekonomi dan budaya pada zaman ini sudah berbeda sama sekali dari kenyataan yang melingkupi pendirian MA sekitar tiga perempat abad silam. Hindia Belanda telah tiada, Indonesia kini berdaulat sebagai sebuah negara-bangsa. Identitas nasional telah menggantikan kolonialisme. Konstelasi geopolitik telah bergeser. Ekonomi liberal pra-Perang Dunia II telah berganti dengan kapitalisasi neo-liberal yang bersifat global dan lintas ruang. Indonesia dan tentu saja Jawa Timur, sudah banyak berubah.
Saat ini GKJW memiliki anggota sekitar
== Pengurus pusat ==
|