Kebebasan beragama di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib)
Okkisafire (bicara | kontrib)
Baris 289:
 
==== Perlindungan oleh negara ====
Pada pertengahan tahun 2016, seorang siswa kelas XI [[SMK Negeri 7 Semarang]] penganut aliran Kepercayaan yang awalnya ditetapkan tidak naik karena nilai agama Islamnya kosong, dengan mediasi LBH APIK dan Walikota Semarang [[Hendrar Prihadi]], dinyatakan naik ke kelas XII dan mulai bersekolah kembali sejak 31 Agustus 2016.<ref>{{cite web|url=http://regional.liputan6.com/read/2591335/siswa-penganut-aliran-kepercayaan-di-semarang-akhirnya-naik-kelas|authors=Edhie Prayitno Ige|title=Siswa Penganut Aliran Kepercayaan di Semarang Akhirnya Naik Kelas|year=|location=Semarang|publisher=Liputan 6|date=1-9-2016|accessdate=10-12-2016}}</ref> Pada tahun 2017, terdapat kasus kewajiban berjilbab bagi siswi non-muslim yang diterima bersekolah di [[SMP Negeri 3 Genteng]] atas anjuran Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah Teguh Lumekso. Hal tersebut menadapat perhatian serius dari Bupati Banyuwangi [[Abdullah Azwar Anas]] yang memerintahkan untuk membatalkan aturan tersebut. Namun, Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia, [[Retno Listyarti]], menyebutkan bahwa aturan serupa juga ditemukan juga di [[Sumatera Barat]] dan [[Kabupaten Bima]].<ref>{{cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-3562205/bupati-banyuwangi-minta-smpn-3-genteng-batalkan-aturan-diskriminatif|authors=Ardian Fanani|title=Bupati Banyuwangi Minta SMPN 3 Genteng Batalkan Aturan Diskriminatif|publisher=Detik News|date=16 Juli 2017|accessdate=23 Juli 2017}}</ref><ref>{{cite news|url=http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-40635043|authors=Isyana Artharini|title=Kewajiban berjilbab bagi siswi non-Muslim di sekolah negeri 'bukan hanya di Banyuwangi'|publisher=BBC Indonesia|date=18 Juli 2017|accessdate=23 Juli 2017}}</ref>
 
Pada tanggal 10 Desember 2016, Walikota Bandung, [[Ridwan Kamil]], memberikan sanki tegas kepada ormas [[Pembela Ahlus Sunnah]] (PAS) yang memaksa pembubaran [[kebaktian kebangunan rohani|KKR]] di Bandung (6-12-2016).<ref>{{cite news|url=http://regional.liputan6.com/read/2674771/ridwan-kamil-beri-sanksi-ormas-pembubar-kebaktian-di-sabuga|authors=Dinny Mutiah|title=Ridwan Kamil Beri Sanksi Ormas Pembubar Kebaktian di Sabuga|publisher=Liputan 6|date=10-12-2016|accessdate=10-12-2016}}</ref><ref>{{cite news|url=https://news.detik.com/berita/d-3367400/ini-langkah-ridwan-kamil-terkait-insiden-di-sabuga-bandung|authors=Avitia Nurwatari|title=Ini Langkah Ridwan Kamil terkait Insiden di Sabuga Bandung|publisher=DetikNews|date=9-12-2016|accessdate=10-12-2016}}</ref> Sebelumnya, KKR dibubarkan dengan alasan panitia KKR belum memenuhi kelengkapan prosedur serta dianjurkan untuk tidak beribadah di luar gereja, tetapi hal tersebut dibantah oleh panitia yang menyatakan bahwa mereka telah melengkapi segala persyaratan yang diperlukan untuk peribadatan pada siang maupun malam harinya.<ref>{{cite news|url=http://regional.kompas.com/read/2016/12/07/21222791/panitia.kkr.nyatakan.telah.penuhi.prosedur.penyelenggaraan.kebaktian.di.sabuga|authors=Laksono Hari Wiwoho|title=Panitia KKR Nyatakan Telah Penuhi Prosedur Penyelenggaraan Kebaktian di Sabuga|publisher=Kompas|date=7-12-2016|accessdate=10-12-2016}}</ref>