Pertempuran Adrianopel (1205): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 31:
'''Hari kedua, 14 April 1205'''
 
Pada Kamis, 14 April 1205, saat perayaan Paskah Katolik, kavaleri ringan Cuman menyerang perkemahan Tentara Salib dengan panah, teriakan yang kencang dan bunyi-bunyian besi. Berang dengan gangguan ini, para ksatria mengambil senjata mereka, menaiki kuda dan membentuk formasi pertempuran. Walaupun pada malam sebelumnya Tentara Salib telah merumuskan sebuah rencana untuk menghadapi situasi semacam ini, Count Louis I dari Blois tidak menunggu kedatangan tentara yang lain dan memimpin pasukannya untuk mengejar pasukan Cuman yang lebih cepat. Terpedaya dengan tindakan ini, tentara-tentara lain yang telah dibutakan dengan kemarahan mengikutipun tindakannyamengikutinya. Akibatnya, para tentara meninggalkan benteng mereka dan memulai pengejaran yang membawa mereka ke dalam perangkap. Akibat kecepatan kavaleri mereka, pasukan Cuman harus berhenti beberapa kali untuk menunggu kejaran kavaleri berat Tentara Salib, dan kemudian mereka berpura-pura bertempur dan melarikan diri. Kejadian ini berlangsung sampai mereka tiba di lokasi penyergapan, bertempat di sebuah jurang di antara bukit-bukit.
 
Setelah melewati "lubang serigala" dengan selamat, pasukan Cuman memutar kembali dan siap untuk melakukan serangan yang serius. Ketika para ksatria tiba dengan formasinya, banyak kuda-kuda yang jatuh bersama-sama dengan penunggangnya ke dalam "lubang serigala". Kejadian ini menghentikan serangan, mengakibatkan kekacauan dan kebingungan di antara para penyerang. Kini dengan waktu yang cukup, penyerang jitu dari kelompok infanteri Bulgaria keluar dari tempat persembunyian dan mengepung para ksatria. Baldwin kemudian tiba dengan 200 orang ksatria yang lain, tetapi kedatangannya sudah terlambat. Baldwin mencoba memecah kepungan dan membebaskan Count Louis, tetapi sia-sia. Melihat kejadian ini, Kaloyan mulai melakukan serangan dan mengepung Baldwin bersama dengan kavaleri berat beliau, memisahkan ksatria Latin menjadi dua kelompok kecil. Dengan formasi yang terpecah, dikepung dan tidak bisa bekerjasama satu sama lain, para ksatria pun mengalami kehancuran. Untuk mencapai tujuan ini, tentara Bulgaria menggunakan tali d mana pada setiap ujungnya dipasang kait. Dengan alat ini, mereka dengan mudah menjatuhkan ksatria dari kuda mereka dan membunuh mereka dengan pedang, palu dan kapak.