Pangeran Ratu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 28:
|year=1854
|volume=28}}</ref>
 
== Kesultanan Banjarmasin dan Kotawaringin ==
Di Kesultanan Banjarmasin secara bertahap gelar '''Pangeran Ratu''' meningkat menjadi gelar '''[[Sultan Muda]]'''. Sebagai vazzal state Hindia Belanda maka pengangkatan Sultan Muda ditetapkan dengan surat keputusan pemerintah kolonial Hindia Belanda misalnya Sultan Muda [[Abdur Rahman dari Banjar|Abdul Rahman]] (sebelumnya bergelar '''Pangeran Ratu'''), kemudian berhak memakai gelar Sultan sepenuhnya setelah resmi menggantikan Sultan terdahulu.
 
Jika '''Sultan''' mengundurkan diri gelarnya turun levelnya menjadi '''[[Panembahan]]''', misalnya ini terjadi ketika Sultan Sepuh ([[Tamjidullah I]]) turun tahta kemudian digantikan oleh keponakannya yang merupakan Putera Mahkota sehingga gelar Sultan Sepuh alias Sultan Tamjidullah I berubah menjadi '''Panembahan'''.<ref name="tutur candi">{{id icon}}{{cite book|first=Mohamad Idwar|last=Saleh|title=Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah|year=1986|pages=157|url=http://books.google.co.id/books?id=rfgeAAAAMAAJ&q=Sultan+Hidayatullah&dq=tutur+candi&source=gbs_word_cloud_r&cad=5}}</ref>
 
Ketika [[Ratu Bagawan dari Kotawaringin|Pangeran Adipati Anta Kasuma]] (Raja Kotawaringin pertama) pulang ke Banjarmasin setelah menyerahkan tahta negeri Kotawaringin kepada puteranya '''Ratu Amas''', kemudian ia pulang ke [[Banjarmasin]] dan selanjutnya menjabat sebagai mangkubumi ([[Mahapatih]]) di pusat negara kesultanan Banjar. Sedangkan negeri Kerajaan Kotawaringin juga memiliki jabatan [[mangkubumi]] untuk daerahnya sendiri.
'''Pangeran Ratu''' secara harfiah bermakna Ratu (raja) yang masih Pangeran (belum mencapai status Sultan). Pangeran Ratu adalah gelar resmi untuk Putra Mahkota yang pernah dipakai di [[Kesultanan Banjar]] di Kalimantan Selatan. Gelar Pangeran Ratu kemudian ditingkatkan menjadi gelar ''Sultan Muda''. Pangeran Ratu juga menjadi gelar bagi penguasa [[Kerajaan Kotawaringin|Kepangeranan Kotawaringin]] di [[Kalimantan Tengah]], yang merupakan pecahan dari Kesultanan Banjar, yang statusnya sebagai [[kerajaan bawahan]] dari Kesultanan Banjar. Gelar Pangeran Ratu juga dipakai untuk penguasa kerajaan-kerajaan kecil di [[Kalimantan Barat]] diantaranya [[Kerajaan Mempawah]] yang merupakan cabang dari [[Kerajaan Tanjungpura]] (Sukadana). Gelar Pangeran Ratu sama levelnya dengan gelar [[Pangeran Adipati]] (KGPAA) yang dipakai penguasa kerajaan [[Pakualaman]]/[[Mangkunegaran]] di [[pulau Jawa]]. Dalam sejarah Kesultanan Banjar, gelar '''Pangeran Ratu''' mula-mula dipakai oleh [[Rakyatullah dari Banjar|Pangeran Dipati Mangkubumi]] sebagai gelar ketika ia menjadi Penjabat Sultan karena Putra Mahkota masih kecil. Dalam perkembangannya gelar ini dipakai sebagai gelar Putra Mahkota.
 
Kadang-kadang gelar Pangeran Ratu digabungkan dengan gelar Ratu Anom menjadi Pangeran Ratu Anom, namun gelar tetap berada satu level di bawah gelar Sultan dan merupakan gelar untuk eselon yang sama dengan gelar Ratu Anom/Sultan Muda.
 
== Gelar Bangsawan Banjar ==