Pangeran Ratu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 34:
Jika '''Sultan''' mengundurkan diri gelarnya turun levelnya menjadi '''[[Panembahan]]''', misalnya ini terjadi ketika Sultan Sepuh ([[Tamjidullah I]]) turun tahta kemudian digantikan oleh keponakannya yang merupakan Putera Mahkota sehingga gelar Sultan Sepuh alias Sultan Tamjidullah I berubah menjadi '''Panembahan'''.<ref name="tutur candi">{{id icon}}{{cite book|first=Mohamad Idwar|last=Saleh|title=Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah|year=1986|pages=157|url=http://books.google.co.id/books?id=rfgeAAAAMAAJ&q=Sultan+Hidayatullah&dq=tutur+candi&source=gbs_word_cloud_r&cad=5}}</ref>
 
Penguasa [[Kerajaan Kotawaringin]] yang merupakan cabang/turunan dari negara [[Kesultanan Banjar]] sebenarnya tidak berhak memakai gelar '''[[Sultan]]''', tetapi hanya pada level '''[[:pl:Władcy Kalimantanu#Władcy Kota Waringin|Pangeran Ratu]]'''<ref name="eysinga">[http://books.google.co.id/books?id=59tK1hnwdqkC&dq=Padoeka%20Ratoe%20Iman%20Oeddin&pg=PA176#v=onepage&q=Padoeka%20Ratoe%20Iman%20Oeddin&f=false {{nl}} Philippus Pieter Roorda van Eysinga, Handboek der land- en volkenkunde, geschiedtaal-, aardrijks- en staatkunde von Nederlandsch Indie, 1841]</ref> atau '''[[Pangeran Adipati]]'''. Ketika [[Ratu Bagawan dari Kotawaringin|Pangeran Adipati Anta Kasuma]] (Raja Kotawaringin pertama) pulang ke Banjarmasin setelah menyerahkan tahta negeri Kotawaringin kepada puteranya '''Ratu Amas''', kemudian ia pulang ke [[Banjarmasin]] dan selanjutnya menjabat sebagai mangkubumi ([[Mahapatih]]) di pusat negara kesultanan Banjar. Sedangkan negeri Kerajaan Kotawaringin juga memiliki jabatan [[mangkubumi]] untuk daerahnya sendiri.
'''Pangeran Ratu''' secara harfiah bermakna Ratu (raja) yang masih Pangeran (belum mencapai status Sultan). Pangeran Ratu adalah gelar resmi untuk Putra Mahkota yang pernah dipakai di [[Kesultanan Banjar]] di Kalimantan Selatan. Gelar Pangeran Ratu kemudian ditingkatkan menjadi gelar ''Sultan Muda''. Pangeran Ratu juga menjadi gelar bagi penguasa [[Kerajaan Kotawaringin|Kepangeranan Kotawaringin]] di [[Kalimantan Tengah]], yang merupakan pecahan dari Kesultanan Banjar, yang statusnya sebagai [[kerajaan bawahan]] dari Kesultanan Banjar. Gelar Pangeran Ratu juga dipakai untuk penguasa kerajaan-kerajaan kecil di [[Kalimantan Barat]] diantaranya [[Kerajaan Mempawah]] yang merupakan cabang dari [[Kerajaan Tanjungpura]] (Sukadana). Gelar Pangeran Ratu sama levelnya dengan gelar [[Pangeran Adipati]] (KGPAA) yang dipakai penguasa kerajaan [[Pakualaman]]/[[Mangkunegaran]] di [[pulau Jawa]]. Dalam sejarah Kesultanan Banjar, gelar '''Pangeran Ratu''' mula-mula dipakai oleh [[Rakyatullah dari Banjar|Pangeran Dipati Mangkubumi]] sebagai gelar ketika ia menjadi Penjabat Sultan karena Putra Mahkota masih kecil. Dalam perkembangannya gelar ini dipakai sebagai gelar Putra Mahkota.