Abdurrahman III: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-mesjid, +masjid)
Baris 17:
 
== Biografi ==
[[Berkas:Mezquita de Medina Azahara.jpg|thumb|right|280px|Reruntuhan mesjidmasjid di [[Madinah Az-Zahra]], yang dibangun oleh Abdurrahman III An-Nasir]]
Abdurrahman III merupakan cucu dari Amir Kordoba sebelumnya, [[Abdullah bin Muhammad]], yang merupakan salah satu penguasa Al-Andalus yang terlemah. Pada masa kekuasaan Abdullah, Al-Andalus mengalami kemunduran dan daerah Islam di Iberia tak lebih dari kota [[Kordoba]] dan sekitarnya. Abdurrahman III menggantikan kakeknya pada tahun [[912]] ketika berumur 22 tahun,<ref name="brit"/> dan dengan cepat ia berhasil mengembalikan kekuasaan Islam di Iberia, bahkan memperluas wilayahnya hingga [[Afrika Utara]]. Pada [[16 Januari]] [[929]], ia menyatakan dirinya sebagai [[khalifah]] (pemimpin yang sah dari umat Islam), menyetarakan dirinya dengan dua pemimpin lain yang juga menyatakan dirinya sebagai khalifah, yaitu pemimpin [[Bani Fatimiyah]] di [[Tunis]] dan [[Bani Abbasiyah]] di [[Baghdad]]. Dasar dari pernyataan ini adalah karena Abdurrahman merupakan keturunan [[Bani Umayyah]], yang dulunya memegang gelar khalifah di [[Damaskus]], namun digulingkan oleh Bani Abbasiyah. Ia lalu membangun [[Madinah Az-Zahra]], sebuah kota dengan kompleks istana sekitar 5&nbsp;km dari Kordoba, pada tahun [[936]] hingga [[940]]. Ia lalu memindahkan seluruh dewan pemerintahannya ke Madinah Az-Zahra pada [[947]]-[[948]]. Namun pada abad ke-11 kompleks istana ini ditinggalkan dan mulai tertimbun, dan reruntuhannya baru mulai digali lagi pada [[1911]].