Alih aksara Arab-Latin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 122:
|<span style="font-size:190%;">{{lang|ar|ـفـ}}</span>
|<span style="font-size:190%;">{{lang|ar|فـ}}</span>
|<span style="font-size:190%;">{{lang|ar|[[ف]]}}</span> {{ref|d|[d]}}
| Fa || F/f || Ef
|-
Baris 128:
|<span style="font-size:190%;">{{lang|ar|ـقـ}}</span>
|<span style="font-size:190%;">{{lang|ar|قـ}}</span>
|<span style="font-size:190%;">{{lang|ar|[[ق]]}}</span> {{ref|d|[d]}}
| Qof || Q/q || Qi
|-
Baris 171:
|<span style="font-size:190%;">{{lang|ar|ـيـ}}</span>
|<span style="font-size:190%;">{{lang|ar|يـ}}</span>
|<span style="font-size:190%;">{{lang|ar|[[ي]]}}</span> {{ref|d|[d]}}
| Ya || Y/y || Ye
|}
Baris 267:
 
=== ''Ta marbūṭah'' ===
Transliterasi untuk [[ta marbūṭah]] ({{lang|ar|ة}} atau {{lang|ar|ـة}}) ada dua, yaitu: ta marbūṭah yang hidup atau mendapat harakat fatḥah, kasrah, dan ḍammah, transliterasinya adalah ''t'' sedangkan ta marbūṭah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah ''h''.
 
Kalau pada kata yang berakhir dengan ta marbūṭah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta marbūṭah itu ditransliterasikan dengan ''h''. Contoh:
Baris 283:
 
=== ''Syaddah'' ===
Huruf konsonan yang memiliki tanda ''syaddah'' atau [[tasydid]], yang dalam [[abjad Arab]] dilambangkan dengan sebuah tanda tasydid ({{lang|ar| اّ }}), dalam transliterasi ini dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan ganda). Contoh:
{|
|-
Baris 305:
|}
 
Jika huruf {{lang|ar|ي}} bertasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf kasrah ({{lang|ar| ـِيّ }}), maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah ''ī''. Contoh:
{|
|-
Baris 331:
| ''Al-Bilād''
|}
 
=== Hamzah ===
Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (’) hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa alif. Contoh:
{|
|-
|style="width:100px"| <span style="font-size:190%;">{{lang|ar|تَأْمُرُوْنَ}}</span>
| ''Ta’murūna''
|-
|style="width:100px"| <span style="font-size:190%;">{{lang|ar|النَّوْءُ}}</span>
| ''An-Nau’''
|-
|style="width:100px"| <span style="font-size:190%;">{{lang|ar|شَيْءٌ}}</span>
| ''Syai’un''
|-
|style="width:100px"| <span style="font-size:190%;">{{lang|ar|أُمِرْتُ}}</span>
| ''Umirtu''
|}
 
=== Penulisan kata Arab yang lazim digunakan dalam bahasa Indonesia ===
Kata, istilah, atau kalimat Arab yang ditransliterasi adalah kata, istilah, atau kalimat yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia. Kata, istilah, atau kalimat yang sudah lazim dan menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia atau sudah sering ditulis dalam tulisan bahasa Indonesia tidak lagi ditulis menurut cara transliterasi di atas. Misalnya kata '[[Alquran]]' (dari al-Qur’ān), 'Sunnah,' 'khusus,' dan 'umum.' Namun, bila kata-kata tersebut menjadi bagian dari satu rangkaian teks Arab, maka mereka harus ditransliterasi secara utuh, contoh:
* Fī Ẓilāl al-Qur’ān,
* Al-Sunnah qabl al-tadwīn, dan
* Al-‘Ibārāt bi ‘umūm al-lafẓ lā bi khuṣūṣ al-sabab.
 
=== ''Lafẓ al-Jalālah'' ===
''{{transl|ar|Lafẓ al-jalālah}}'' (lafal kemuliaan) “[[Allah]]” ({{lang|ar|الله}}) yang didahului partikel seperti huruf ''jarr'' dan huruf lainnya atau berkedudukan sebagai ''{{transl|ar|muḍāf ilaih}}'' (frasa nominal), ditransliterasi tanpa huruf [[Hamzah wasal|hamzah]]. Contoh:
{|
|-
|style="width:100px"| <span style="font-size:190%;">{{lang|ar|دِيْنُ اللهِ}}</span>
|style="width:100px"| ''Dīnullāh''
|style="width:100px"| <span style="font-size:190%;">{{lang|ar|بِاللهِ}}</span>
|style="width:100px"| ''Billāh''
|}
 
Adapun ta marbutah di akhir kata yang disandarkan kepada ''lafẓ al-jalālah'', ditransliterasi dengan huruf ''t''. Contoh:
{|
|-
|style="width:100px"| <span style="font-size:190%;">{{lang|ar|هُمْ فِيْ رَحْمَةِ اللهِ}}</span>
| ''Hum fī rahmatillāh''
|}
 
=== Huruf kapital ===
Walau sistem tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital, dalam transliterasinya huruf-huruf tersebut dikenai ketentuan tentang penggunaan huruf kapital berdasarkan pedoman [[Ejaan yang Disempurnakan]] (EyD). Huruf kapital, misalnya, digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri (orang, tempat, bulan) dan huruf pertama pada permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata sandang (al-), maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Jika terletak pada awal kalimat, maka huruf A dari kata sandang tersebut menggunakan huruf kapital (Al-). Ketentuan yang sama juga berlaku untuk huruf awal dari judul referensi yang didahului oleh kata sandang al-, baik ketika ia ditulis dalam teks maupun dalam catatan rujukan (catatan kaki, daftar pustaka, catatan dalam kurung, dan daftar referensi). Contoh:
* ''Wa mā Muammadun illā rasūl''
* ''Inna awwala baitin wuḍi‘a linnāsi lallażī bi Bakkata mubārakan''
* ''Syahru Ramaḍān al-lażī unzila fīh al-Qur’ān''
* Naṣīr al-Dīn al-Ṭūsī
* Abū Naṣr al-Farābī
* Al-Gazālī
* Al-Munqiż min al-Ḍalāl
 
== Lihat Juga ==