Masjid Nabawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Raffiakbar2016 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
RusdianaDablang (bicara | kontrib)
→‎Tabel garis waktu: Removal PBUH Templates
Baris 83:
|}
 
Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah {{saw}}Muhammad, setelah [[Masjid Quba]] yang didirikan dalam perjalanan hijrah dia dari Mekkah ke Madinah. Masjid Nabawi dibangun sejak saat-saat pertama Rasulullah {{saw}}Muhammad. tiba di Madinah, yalah di tempat unta tunggangan Nabi {{saw}}. menghentikan perjalanannya. Lokasi itu semula adalah tempat penjemuran buah [[kurma (pohon)|kurma]] milik anak yatim dua bersaudara Sahl dan Suhail bin ‘Amr, yang kemudian dibeli oleh Rasulullah {{saw}}Muhammad. untuk dibangunkan masjid dan tempat kediaman dia.<ref name="haekal">Haekal, M. Husain. 1994. ''Sejarah Hidup Muhammad''. (Terj.) Cet. ke-17. Penerbit Litera AntarNusa, Jakarta. Hal. 191-194</ref><ref>Qol’ahji, M. Rawwas. 2007. ''Sirah Nabawiyah, sisi politis perjuangan Rasulullah {{saw}}Muhammad. '' Penerbit Al Azhar Press, Bogor. Hal. 154-155</ref>
 
Awalnya, masjid ini berukuran sekitar 50 [[meter|m]] × 50 m, dengan tinggi atap sekitar 3,5 m<ref name="ghani">Abdul Ghani, M. Ilyas. 2005. ''Sejarah Madinah Munawwarah bergambar''. (Terj.) Al Rasheed Printers, Madinah. Hal. 29-31.</ref> Rasulullah {{saw}}Muhammad. turut membangunnya dengan tangannya sendiri, bersama-sama dengan para shahabat dan kaum muslimin. Tembok di keempat sisi masjid ini terbuat dari batu bata dan tanah, sedangkan atapnya dari daun kurma dengan tiang-tiang penopangnya dari batang kurma. Sebagian atapnya dibiarkan terbuka begitu saja. Selama sembilan tahun pertama, masjid ini tanpa penerangan di malam hari. Hanya di waktu Isya, diadakan sedikit penerangan dengan membakar jerami.<ref name="haekal"/>
 
[[Berkas:Rekonstruksi Masjid Nabawi 1.jpg|thumb|280px|right|Miniatur dari rekonstruksi Masjid Nabawi sesuai bentuk asal di masa Nabi {{saw}}.]]
[[Berkas:Rekonstruksi Rumah Nabi 1.jpg|thumb|280px|right|Miniatur dari rekonstruksi rumah nabi {{saw}} yang menempel di dinding masjid Nabawi.]]
 
Kemudian melekat pada salah satu sisi masjid, dibangun kediaman Nabi {{saw}}. Kediaman Nabi ini tidak seberapa besar dan tidak lebih mewah dari keadaan masjidnya, hanya tentu saja lebih tertutup. Selain itu ada pula bagian yang digunakan sebagai tempat orang-orang fakir-miskin yang tidak memiliki rumah.<ref name="haekal"/> Belakangan, orang-orang ini dikenal sebagai ''ahlussufah'' atau para penghuni teras masjid.
 
Setelah itu berkali-kali masjid ini direnovasi dan diperluas. Renovasi yang pertama dilakukan oleh Khalifah [[Umar bin Khattab]] pada tahun 17 H, dan yang kedua oleh Khalifah [[Utsman bin Affan]] pada tahun 29 H. Di zaman modern, [[Abdul-Aziz bin Saud|Raja Abdul Aziz]] dari Kerajaan Saudi Arabia meluaskan masjid ini menjadi 6.024 m² pada tahun 1372 H. Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, [[Raja Fahd]] pada tahun 1414 H, sehingga luas bangunan masjidnya hampir mencapai 100.000 m², di tambah dengan lantai atas yang mencapai luas 67.000 m² dan pelataran masjid yang dapat digunakan untuk salat seluas 135.000 m². Masjid Nabawi kini dapat menampung kira-kira 535.000 jemaah.<ref name="ghani"/>