Situs Cibuaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
{{rapikan}}
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 1:
{{rapikan}}
Situs Cibuaya secara administratif termasuk dalam wilayah Desa Cibuaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang (Jawa Barat); secara astronomis terletak pada sekitar koordinat 107o21'25" BT dan 6o5'56" LS; dan secara geografis terletak di daerah Tanjung Karawang, berjarak sekitar 6 km. dari garis pantai utara Jawa Barat. Daerah ini relatif termasuk dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 6 meter d.p.l. Sebagian besar dataran Cibuaya dimanfaatkan oleh penduduk sebagai lahan pertanian sawah basah dengan teknik irigasi.
Penemuan arca Wisnu dari Desa Cibuaya pada sekitar tahun 1951 (Wisnu 1) dan 1957 (Wisnu 2), serta tahun 1977 (Wisnu 3) merupakan awal ditemukannya Situs Cibuaya. Dengan ditemukannya arca, mustahil kalau di tempat tersebut tidak ditemukan bangunan suci dan juga sisa pemukiman masyarakat pendukung bangunan suci tersebut. Kemungkinan tersebut agaknya cukup layak untuk ditelusuri, terlebih bila dibandingkan dengan ditemukannya sebuah runtuhan bangunan bata di suatu tempat yang oleh penduduk disebut dengan nama Lemah Duhur Lanang. Runtuhan bangunan ter¬sebut letaknya tidak jauh dari lokasi penemuan arca Wisnu 1. Hingga tahun 1993, runtuhan bangunan yang terdapat di Situs Cibuaya seluruhnya berjumlah 7 buah yang terdapat pada Sektor CBY 1 sampai CBY 6. Dua runtuhan di antaranya terdapat pada Sektor CBY 5. Letaknya kedua runtuhan ini satu sama lain bersebelahan.
Dari seluruh bangunan candi yang ditemukan di Situs Cibuaya yang paling menarik adalah bangunan candi di Lemah Duhur Lanang. Bangunan yang dibuat dari bata ini berdenah hampir bujursangkar dengan ukuran 9 x 9,6 meter dan tinggi 2 meter, menghadap ke arah baratlaut dengan tangga berukuran lebar 2,2 meter. Bagian fondasinya dibuat dari pecahan bata yang bercampur dengan kerikil dan batu kali. Di bagian puncak runtuhan bangunan Lemah Duhur Lanang terdapat sebuah lingga yang masih berdiri in-situ. Lingga ini berukuran tinggi 111 cm dan bergaris tengah 40 cm. Bentuk lingganya sendiri bukan merupakan bentuk lingga yang sempurna (lingga semu) karena tidak memiliki bagian yang berdenah segi delapan (wisnubhaga). Bagian yang ada hanya yang berdenah bujursangkar (brahmabhaga) dan bulat (rudrabhaga). Dengan ditemukannya lingga dalam konteksnya dengan bangunan suci dan arca Wisnu yang ditemukan di dekatnya, dapat disimpulkan bahwa bangunan Lemah Duhur Lanang adalah bangunan suci untuk pemeluk agama Hindu.
Bangunan-bangunan lain yang ditemukan di Situs Cibuaya ukurannya lebih kecil, separuh dari ukuran bangunan Lemah Duhur Lanang. Bangunan tersebut adalah CBY 2 dengan ukuran 3,5 x 3,5 meter; CBY 5 dengan ukuran 3,4 x 4,5 meter dan 4,4 x 4,8 meter. Bangunan-bangunan lain telah rusak dan tidak diketahui bentuk dan ukurannya (Bambang Budi Utomo).
 
[[Kategori:Candi di Indonesia|Cibuaya]]
 
[[su:Situs Cibuaya]]
Situs Cibuaya secara administratif termasuk dalam wilayah Desa Cibuaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang (Jawa Barat); secara astronomis terletak pada sekitar koordinat 107o21'25" BT dan 6o5'56" LS; dan secara geografis terletak di daerah Tanjung Karawang, berjarak sekitar 6 km. dari garis pantai utara Jawa Barat. Daerah ini relatif termasuk dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 6 meter d.p.l. Sebagian besar dataran Cibuaya dimanfaatkan oleh penduduk sebagai lahan pertanian sawah basah dengan teknik irigasi.
Penemuan arca Wisnu dari Desa Cibuaya pada sekitar tahun 1951 (Wisnu 1) dan 1957 (Wisnu 2), serta tahun 1977 (Wisnu 3) merupakan awal ditemukannya Situs Cibuaya. Dengan ditemukannya arca, mustahil kalau di tempat tersebut tidak ditemukan bangunan suci dan juga sisa pemukiman masyarakat pendukung bangunan suci tersebut. Kemungkinan tersebut agaknya cukup layak untuk ditelusuri, terlebih bila dibandingkan dengan ditemukannya sebuah runtuhan bangunan bata di suatu tempat yang oleh penduduk disebut dengan nama Lemah Duhur Lanang. Runtuhan bangunan ter¬sebut letaknya tidak jauh dari lokasi penemuan arca Wisnu 1. Hingga tahun 1993, runtuhan bangunan yang terdapat di Situs Cibuaya seluruhnya berjumlah 7 buah yang terdapat pada Sektor CBY 1 sampai CBY 6. Dua runtuhan di antaranya terdapat pada Sektor CBY 5. Letaknya kedua runtuhan ini satu sama lain bersebelahan.
Dari seluruh bangunan candi yang ditemukan di Situs Cibuaya yang paling menarik adalah bangunan candi di Lemah Duhur Lanang. Bangunan yang dibuat dari bata ini berdenah hampir bujursangkar dengan ukuran 9 x 9,6 meter dan tinggi 2 meter, menghadap ke arah baratlaut dengan tangga berukuran lebar 2,2 meter. Bagian fondasinya dibuat dari pecahan bata yang bercampur dengan kerikil dan batu kali. Di bagian puncak runtuhan bangunan Lemah Duhur Lanang terdapat sebuah lingga yang masih berdiri in-situ. Lingga ini berukuran tinggi 111 cm dan bergaris tengah 40 cm. Bentuk lingganya sendiri bukan merupakan bentuk lingga yang sempurna (lingga semu) karena tidak memiliki bagian yang berdenah segi delapan (wisnubhaga). Bagian yang ada hanya yang berdenah bujursangkar (brahmabhaga) dan bulat (rudrabhaga). Dengan ditemukannya lingga dalam konteksnya dengan bangunan suci dan arca Wisnu yang ditemukan di dekatnya, dapat disimpulkan bahwa bangunan Lemah Duhur Lanang adalah bangunan suci untuk pemeluk agama Hindu.
Bangunan-bangunan lain yang ditemukan di Situs Cibuaya ukurannya lebih kecil, separuh dari ukuran bangunan Lemah Duhur Lanang. Bangunan tersebut adalah CBY 2 dengan ukuran 3,5 x 3,5 meter; CBY 5 dengan ukuran 3,4 x 4,5 meter dan 4,4 x 4,8 meter. Bangunan-bangunan lain telah rusak dan tidak diketahui bentuk dan ukurannya (Bambang Budi Utomo).