Sistem peringatan dini tsunami: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 6:
Sistem peringatan dini tsunami pertama kali dibuat di [[Hawaii]] pada [[1920-an]].
 
== Sistem peringatan dini tsunami internasional ==
=== Samudra Pasific ===
{{utama|Pusat Peringatan Dini Tsunami Pasifik}}
Sistem peringatan dini tsunami untuk [[samudra Pasifik]] ditangani oleh [[Pusat Peringatan Dini Tsunami Pasifik]] (''Pacific Tsunami Warning Center''), [[Amerika Serikat]] yang dioperasikan oleh [[NOAA]]. Fasilitas ini berlokasi di [[Pantai Ewa, Hawaii]] dan mulai beroperasi pada [[1949]] setelah [[gempa bumi]] dan [[tsunami]] yang melanda Pulau Aleutian yang memakan korban 165 orang di Hawaii dan Alaska. Koordinasi tingkat internasional tercapai lewat ''[http://ioc.unesco.org/itsu/ Kelompok Koordinasi Internasional untuk Sistem Peringatan Dini Tsunami di Pasifik]'', yang dibangun oleh [[Komisi Antarpemerintah untuk Oseanografi]] [[UNESCO]].
 
=== Samudra Hindia ===
{{utama|Sistem Peringatan Dini Tsunami Samudra Hindia}}
Sebagai respon atas [[gempa bumi Samudra Hindia 2004|tsunami samudra Hindia tahun 2004]] yang memakan korban sekitar 200.000 orang, sebuah konferensi [[PBB]] diselenggarakan pada Januari 2005 di [[Kobe]], [[Jepang]] dan memutuskan untuk membangun sebuah [[Sistem Peringatan Dini Tsunami Samudra Hindia]].[http://www.crisscross.com/jp/comment/715]
 
=== Atlantik Timur Laut, Laut Mediterania dan sekitarnya ===
{{utama|Sistem Peringatan Dini Tsunami Atlantik Timur Laut, Mediterania dan sekitarnya}}
Pertemuan pertama dari Kelompok Koordinasi Antarpemerintah untuk Sistem Peringatan Dini Tsunami dan Mitigasi untuk Atlantik Timur Laut, Laut Mediterania dan sekitarnya diadakan oleh [[Komisi Antarpemerintah untuk Oseanografi]] [[UNESCO]] pada pertemuannya yang ke-23 pada Juni 2005 di [[Roma]] pada 21-22 November 2005. Pertemuan ini menghasilkan resolusi XXIII.14. Pertemuan yang diselenggarakan oleh pemerintah Italia (Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Lingkungan dan Perlindungan Wilayah Italia) dihadiri oleh sekitar 150 partisipan dari 24 negara, 13 organisasi dan sejumlah pengamat.