Gereja Inggris: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan Kategori:Gereja di Inggris menggunakan HotCat
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{terjemah|Inggris}}
{{Infobox religion
{{anglicanism}}
| name = Gereja Inggris
| icon = Logo of the Church of England-cropped.png
| icon_width = 25px
| image = Canterbury-cathedral-wyrdlight.jpg
| imagewidth = 200px
| alt =
| caption = [[Katedral Canterbury]], [[Canterbury]], [[Inggris]]
| abbreviation = C of E
| main_classification =
| orientation = [[Anglikan]]
| polity = [[Episkopal]]
| structure =
| leader_title = [[Gubernur Tertinggi Gereja Inggris|Gubernur Tertinggi]]
| leader_name = [[Ratu Elizabeth II]]
| leader_title1 = [[Primat dalam Komuni Anglikan|Primat]]
| leader_name1 = [[Uskup Agung Canterbury|Uskup Agung]] [[Justin Welby]]
| area = [[Inggris]], [[Wales]] <small>(paroki-paroki lintas batas)</s><br />[[Pulau Man]]<br>[[Kepulauan Channel]]<br />[[Eropa Daratan]]
| headquarters = [[Church House]], Westminster
| founder =
| founded_date =
| founded_place = [[Inggris]]
| separated_from = [[Gereja Katolik]]<br>(abad ke-16)
| separations = [[Pengingkar Inggris]]<br>[[Metodis]] (abad ke-18)<br>[[Gereja Episkopal di Amerika Serikat|Gereja Episkopal (AS)]] (1789)<br>[[Serikat Persaudaraan Plymouth]] (1820-an)<br>[[Gereja Bebas Inggris]] (1844)
| congregations =
| members = 25 juta<ref>{{cite web|title=Church of England|url=https://www.oikoumene.org/en/member-churches/church-of-england|website=oikoumene.org|publisher=World Council of Churches|accessdate=May 8, 2017}}</ref> <ref>{{cite web|url=http://www.episcopalcafe.com/exactly-how-big-is-the-anglican-communion/|title=Exactly how big is the Anglican Communion?|date=13 November 2015|publisher=}}</ref>
| ministers =
| missionaries =
| primary_schools =
| secondary_schools =
| tax_status =
| tertiary =
| other_names =
| publications =
*| website = [http://www.churchofengland.org/ Situs Gereja Inggrischurchofengland.org]
| footnotes =
}}
{{Anglikanisme}}
'''Gereja Inggris''' adalah sebuah [[denominasi Kristen]] dan [[Gereja negara|Gereja resmi]] di [[Inggris]]. Gereja ini bertindak sebagai 'induk' dan cabang teratas dari [[Komuni Anglikan]]/[[Gereja Anglikan]] seluruh dunia, serta merupakan anggota pendiri dari [[Komuni Porvoo]].
 
Baris 23 ⟶ 60:
 
== Pengangkatan ==
<!--All Rectors and Vicars are appointed by Patrons, who may be private individuals, corporate bodies such as cathedrals, colleges or trusts, by the bishop, or even appointed by the crown. No clergyman can be instituted and inducted into a parish without swearing the Oath of Allegiance to Her Majesty, and taking the Oath of Canonical Obedience "in all things lawful and honest" to the bishop. Usually the archdeacon inducts into the actual possession of the benefice property - Church and Parsonage. Curates are appointed by Rectors and Vicars, but if priests-in-charge then by the bishop after consultations with the patron. Cathedral clergy are appointed some by the Crown, some by the bishop, and some by the Dean and Chapter themselves.-->Pendeta memimpin upacara di diosis karena mereka memegang jabatan sebagai pendeta yang diberi kuasa, atau karena diberi izin oleh uskup ketika diangkat (mis. kurator), atau dengan izin saja.
 
Proses pengangkatan uskup diosis lebih rumit, dan ditangani oleh sebuah lembaga yang disebut Komisi Nominasi Kerajaan, yang menyerahkan nama-namanya kepada Perdana Menteri (yang bertindak atas nama Raja atau Ratu) untuk dipertimbangkan. Proses ini digambarkan dalam artikel [[Pengangkatan Uskup Gereja Inggris]].
Baris 54 ⟶ 91:
 
Secara historis, masing-masing paroki mencari dana dan menggunakan sebagian besar dana Gereja, artinya bahwa gaji rohaniwannya tergantung pada kekayaan parokinya, dan hak paroki untuk mengangkat pendeta ke paroki-paroki tertentu dapat menjadi karunia yang sangat berharga. Masing-masing diosis juga mempunyai aset yang cukup besar: Diosis Durham mempunyai kekayaan yang sangat besar dan kekuasaan dunia sehingga uskupnya digelari '[[Uskup-Pangeran]]'. Namun sejak pertengahan abad ke-19, Gereja telah melakukan berbagai upaya untuk 'menyamakan' situasinya, dan para rohaniwan di masing-masing diosis kini menerima tunjangan standar yang dibayar dari dana diosis. Sementara itu, Gereja memindahkan sebagian besar dari aset-asetnya yang menghasilkan uang (yang pada masa lalu mencakup banyak sekali tanah, namun sekarang umumnya berupa saham dan surat-surat berharga) dari tangan masing-masing rohaniwan dan uskup ke dalam tangan sebuah lembaga yang disebut [[Komisioner Gereja]], yang menggunakan dana-dana ini untuk membayar banyak sekali pengeluaran non-paroki, termasuk pensiun rohaniwan, dan biaya pemeliharaan katedral dan rumah uskup. [http://www.cofe.anglican.org/about/churchcommissioners/annualreport/ Dana-dana] ini jumlahnya sekitar £3,9 miliar, dan menghasilkan pendapatan sekitar £164 juta setiap tahunnya (pada tahun [[2003]]), sekitar seperlima dari keseluruhan penghasilan Gereja.
 
<!--The Church Commissioners give some of this money as 'grants' to local parishes; but the majority of the financial burden of church upkeep and the work of local parishes still rests with individual parish and diocese, which meet their requirements from donations. Direct donations to the church (not including legacies) come to around £460 million per year, while parish and diocese reserve funds generate another £100 million. Funds raised in individual parishes account for almost all of this money, and the majority of it remains in the parish which raises it, meaning that the resources available to parishes still vary enormously, according to the level of donations they can raise.
 
Most parishes give a portion of their money, however, to the diocese as a 'quota'. While this is not a compulsory payment, dioceses strongly encourage and rely on it being paid; it is usually only withheld by parishes either if are unable to find the funds or as a specific act of protest. As well as paying central diocesan expenses such as the running of diocesan offices, these diocesan funds also provide clergy pay and housing expenses (which total around £260 million per year across all dioceses), meaning that clergy living conditions no longer depend on parish-specific fundraising.
 
Although asset-rich, the Church of England has to look after and maintain its thousands of churches nationwide — the lion's share of England's built heritage. As current congregation numbers stand at relatively low levels and as maintenance bills increase as the buildings grow older, many of these churches cannot maintain economic self-sufficiency; but their historical and architectural importance make it difficult to sell them. In recent years, cathedrals and other famous churches have met some of their maintenance costs with grants from organisations such as [[English Heritage]]; but the Church Commissioners and [http://www.churchcare.co.uk/fundraising.html local fundraisers] must foot the bill entirely in the case of most small parish churches. (The government, however, does provide some assistance in the form of tax breaks, for example a 100 % [[VAT]] refund for renovations to religious buildings.)-->
 
Selain gedung-gedung gereja dan katedral, Gereja Inggris juga menguasai sejumlah bangunan yang terkait yang ada di samping gereja atau terkait kepadanya, termasuk sejumlah besar perumahan pendeta. Selain perumahan vikar dan rektor (pendeta kepala), perumahan ini mencakup juga sejumlah tempat tinggal (disebut 'istana') untuk masing-masing dari ke-114 uskup Gereja. Dalam beberapa kasus tertentu, nama ini tampaknya tepat. Gedung-gedung seperti [[Istana Lambeth]], tempat tinggal Uskup Agung Canterbury di London dan Istana Lama di [[Canterbury]] benar-benar mirip istana, sementara [[Istana Auckland]] yang dihuni Uskup Durham, mempunyai 50 kamar, sebuah ruang pesta dan taman berukuran 120.000. Namun, banyak uskup yang merasa bahwa istana-istana lama itu tidak cocok dengan gaya hidup sekarang, dan beberapa 'istana' uskup hanya berupa rumah dengan empat kamar. Banyak diosis yang mempertahankan istana-istana besar kini menggunakan sebagian ruangannya sebagai kantor administrasi, sementara para uskup dan keluarga mereka tinggal di sebuah apartemen kecil di dalam istana itu. Pada tahun-tahun belakangan sebagian diosis berhasil memanfaatkan ruangan yang berlebih dan kemewahan istana-istana mereka untuk mencari dana, dengan menjadikannya pusat-pusat konferensi. Ketiga istana uskup yang lebih mewah yang disebutkan di atas — Istana Lambeth, Istana Lama Canterbury dan Istana Auckland — berfungsi sebagai kantor untuk administrasi gereja, tempat-tempat konferensi, dan sampai batas tertentu tempat tinggal pribadi seorang uskup. Ukuran keluarga para uskup telah jauh mengecil dan anggaran mereka untuk menerima tamu dan memiliki staf hanya mengambil bagian yang kecil sekali dibandingkan dengan tingkat biaya yang dikeluarkan pada masa sebelum abad ke-20.
Baris 80 ⟶ 111:
 
== Rujukan ==
{{reflist|30em}}
 
== Bacaan lanjutan ==
* {{en}} Garbett, Cyril, Abp. ''The Church of England Today''. London: Hodder and Stoughton, 1953. 128 p.
* {{en}} Hardwick, Joseph. ''An Anglican British world: The Church of England and the expansion of the settler empire, c. 1790–1860'' (Manchester UP, 2014).
* {{en}} Hodges, J. P. ''The Nature of the Lion: Elizabeth I and Our Anglican Heritage''. London: Faith Press, 1962. 153 pp.
* {{en}} Kirby, James. ''Historians and the Church of England: Religion and Historical Scholarship, 1870–1920'' (2016) online at DOI:10.1093/acprof:oso/9780198768159.001.0001
* {{en}} Lawson, Tom. ''God and War: The Church of England and Armed Conflict in the Twentieth Century'' (Routledge, 2016).
* {{en}} Maughan Steven S. ''Mighty England Do Good: Culture, Faith, Empire, and World in the Foreign Missions of the Church of England, 1850–1915'' (2014)
* {{en}} Picton, Hervé. ''A Short History of the Church of England: From the Reformation to the Present Day''. Newcastle upon Tyne: Cambridge Scholars Publishing, 2015. 180 p.
* {{en}} Rowlands, John Henry Lewis. ''Church, State, and Society, 1827–1845: the Attitudes of John Keble, Richard Hurrell Froude, and John Henry Newman''. (1989). xi, 262 p. ISBN 1-85093-132-1
* {{en}} Tapsell, Grant. ''The later Stuart Church, 1660–1714'' (2012).
 
{{portalpar|England}}
== Pranala luar ==
{{Commons category|Church of England}}
* [http://www.churchofengland.org/ Situs Gereja Inggris]
* {{en}} {{Official website}}
* {{en}} [http://anglicanhistory.org/england/ Sumber-sumberHistorical resources on sejarahthe tentangChurch Gerejaof InggrisEngland]
* {{en}} [http://www.anglican.bb/hist Church of England history in the West Indies]
* {{en}} The History Files: [http://www.historyfiles.co.uk/MainChurchesIndex.htm Churches of the British Isles], a gallery of church photos and information.
* [http://www.allsaintsjakarta.org/ Situs resmi Gereja Anglikan Jakarta]
 
{{Uskup Agung Canterbury}}
{{Diosis Anglikan}}
{{Anglican_Churches}}
Baris 93 ⟶ 138:
{{Topik Inggris}}
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Anggota Dewan Gereja Sedunia]]
 
{{DEFAULTSORT:{{PAGENAME}}}}
 
[[Kategori:Anglikanisme]]
[[Kategori:Gereja di InggrisAnglo-Katolik]]
[[Kategori:Denominasi Kristen yang didirikan di Britania Raya]]
[[Kategori:Gereja Inggris]]