Pengakuan dosa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 16:
[[File:Confessional Modern.jpg|thumb|left|Bilik pengakuan modern di Church of the Holy Name, [[Dunedin]], [[Selandia Baru]]. Peniten dapat berlutut di tempat berlutut ataupun duduk di kursi yang menghadap imam (tidak diperlihatkan).]]
Dalam ajaran Katolik, [[Sakramen Tobat]] adalah metode Gereja yang dengannya umat dapat mengakukan [[Dosa (Kristen)|dosa-dosa]] yang telah dilakukan setelah [[baptisan]] dan belum memperoleh [[absolusi]] dari seorang [[imam]].
Bagi Gereja Katolik, maksud dari sakramen ini adalah untuk memberikan penyembuhan bagi [[jiwa]] serta untuk mendapatkan kembali [[rahmat ilahi|rahmat Allah]], yang hilang karena dosa. Tindakan [[penyesalan#Penyesalan sempurna dan tidak sempurna|penyesalan sempurna]], sekalipun di luar pengakuan sakramental, menghapuskan hukuman kekal akibat [[dosa berat]], namun seorang Katolik diwajibkan untuk mengakukan dosa berat yang dilakukannya itu sesegera mungkin saat memungkinkan.<ref>{{en}} [https://www.catholicculture.org/culture/library/dictionary/index.cfm?id=35519 Perfect Contrition]</ref> Dalam konteks teologis, imam bertindak ''[[in persona Christi]]'' dan menerima dari Gereja kuasa yurisdiksi atas [[penitensi|peniten]]. [[Konsili Trente]] (Sesi Keempat Belas, Bab I) mengutip Yohanes 20:22-23 sebagi bukti [[Kitab Suci Katolik|biblis]] utama untuk ajaran mengenai sakramen ini, namun kalangan Katolik juga melihat Matius 9:2-8, 1 Korintus 11:27, dan Matius 16:17-20 sebagai dasar-dasar biblis untuk sakramen ini.
|