Tarumanagara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
DvdLeo (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ekpermana (bicara | kontrib)
Baris 373:
 
=== [[Naskah]] Wangsakerta ===
Penjelasan tentang Tarumanagara cukup jelas di [[Naskah Wangsakerta]]. Sayangnya, naskah ini mengundang polemik dan banyak pakar sejarah yang meragukan naskah-naskah ini bisa dijadikan rujukan sejarah. Pada Naskah Wangsakerta dari [[Cirebon]] itu, disebutkan bahwa Tarumanegara didirikan pada tahun [[358]] oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman ([[358]] – [[382]]). Ia adalah seorang maharesi dari Salankayana di [[India]] yang mengungsi ke Nusantara karena daerahnya diserang dan ditaklukkan Maharaja [[Samudragupta]] dari Kerajaan Magada. Ia adalah menantu Raja Dewawarman VIII (Salakanagara) dan saat wafat dipusarakan di tepi kali [[Gomati]] ([[Bekasi]]).
 
Pada Naskah Wangsakerta dari [[Cirebon]] itu, Tarumanegara didirikan oleh RajadirajaguruSetelah Jayasingawarman pada tahun [[358]]wafat, yang kemudiania digantikan oleh putranya, Dharmayawarman ([[382]]-[[395]]). Saat wafat, putra Jayasingawarman ini dipusarakan di tepi kali [[GomatiCandrabaga]],. sedangkanSelanjutnya putranyaMaharaja diPurnawarman tepiadalah kaliraja Tarumanagara ketiga yang terkenal (395-434 M). Ia membangun ibukota kerajaan baru pada tahun [[Candrabaga397]] yang terletak lebih dekat ke pantai dan dinamainya kota itu Sundapura (pertama kalinya nama "Sunda" digunakan).
 
Maharaja Purnawarman adalah raja Tarumanagara yang ketiga (395-434 M). Ia membangun ibukota kerajaan baru pada tahun [[397]] yang terletak lebih dekat ke pantai. Dinamainya kota itu Sundapura—pertama kalinya nama "Sunda" digunakan.
 
Prasasti Pasir Muara yang menyebutkan peristiwa pengembalian pemerintahan kepada Raja Sunda itu dibuat tahun 536 M. Dalam tahun tersebut yang menjadi penguasa Tarumanagara adalah Suryawarman (535 - 561 M) Raja Tarumanagara ke-7. ''Pustaka Jawadwipa'', parwa I, sarga 1 (halaman 80 dan 81) memberikan keterangan bahwa dalam masa pemerintahan Candrawarman (515-535 M), ayah Suryawarman, banyak penguasa daerah yang menerima kembali kekuasaan pemerintahan atas daerahnya sebagai hadiah atas kesetiaannya terhadap Tarumanagara. Ditinjau dari segi ini, maka Suryawarman melakukan hal yang sama sebagai lanjutan politik ayahnya.