Empu Prapañca: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-kuna +kuno)
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
Prapañca ketika menulis [[kakawin]] ini bekerja pada raja [[Rajasanagara|Rājasanagara]]. Konon menurutnya sendiri ia adalah seorang ''dharmādhyakṣa'' atau penghulu agama [[Buddha]]. Namun hal ini banyak ditentang banyak pakar [[Sastra Jawa Kuno]], seperti [[Th. Pigeaud]] dan [[P.J. Zoetmulder]].
 
Nama ''prapañca'' kemungkinan merupakan nama pena dan artinya adalah "bingung". Prapanca bukan nama asli, melainkan nama samaran seorang mantan ''dharmadhyaksa kasogatan'' (pendeta kerajaan). Nama Prapanca mengisyaratkan bahwa nama asli si pengarang terdiri dari lima aksara, pancaksara. Setelah tidak menjabat, ia tinggal di desa Kamalasana di lereng sebuah gunung (Nagarakretagama pupuh 95/3), tempat ia menulis karyanya. Ada dugaan bahwa ayah Prapanca adalah Acarya Nada, penyusun prasasti Wuware tahun 1289, tapi tidak bisa dibuktikan.
Nama ''prapañca'' kemungkinan merupakan nama pena dan artinya adalah "bingung".
 
Siapa sesungguhnya Prapanca sampai sekarang tidak diketahui. Ia melukiskan dirinya sendiri dalam Negarakretagama Pupuh 96: Prapanca itu pra lima buah/ Cirinya: omongannya lucu/ Pipinya tembam, matanya ngeliyap/ Gelaknya ngakak. Terlalu kurangajar dia, tidak bisa ditiru/ Tolol, tidak mengikuti anjuran tutur/ Memerlukan pimpinan yang baik dalam tatwa/ Pantasnya ia dipukul pantatnya berulang kali.
 
Yang jelas Prapanca hidup pada zaman keemasan Majapahit, sebagai hasil perluasan wilayah keluar Jawa mengikuti politik [[Kertanegara]] yang dilancarkan oleh Gajah Mada. Ia menguraikan kebesaran Majapahit, kemakmurannya, hubungan antara pusat dan daerah, dan hubungan dengan luar negeri.
 
{{indo-bio-stub}}