Żul Qarnain: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
→Mencari Air Kehidupan: Perbaikan dan penambahan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 67:
{{Utama|Khadr|Air Kehidupan}}
Menurut sebuah kitab<ref>Kisah Dzul Qarnain, Nabi Khadr dan Malaikat Rofa'il mencari Air Kehidupan, diriwayatkan oleh Ats-tsa’Labi dari [[Ali]]. ''Kitab Baidai’iz'', karangan Syeikh [[Muhammad bin Ahmad bin Iyas]]., halaman 166 – 168.</ref> Żul Qornain pernah mencari ''‘Ayn al-Hayat'' (Air Kehidupan) yang didampingi oleh [[Malaikat]] [[Rofa'il]] dan [[Nabi]] [[Khidr]]. Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’Labi dari [[Ali]].
* '''Ketertarikan Żul Qarnain'''
Baris 74:
Malaikat Rofa’il berkata, “Ibadah para malakat di [[langit]] di antaranya ada yang berdiri tidak mengangkat kepalanya selama-lamanya, dan ada pula yang rukuk tidak mengangkat kepala selama-lamanya.”
Kemudian Żul Qarnain berkata, “Alangkah senangnya seandainya aku hidup bertahun-tahun dalam beribadah kepada Allah.” Lalu malaikat Rofa’il berkata, “Sesungguhnya Allah telah menciptakan sumber [[air]] bumi, namanya ''‘Ayn al-Hayat’'' yang berarti, sumber air hidup. Maka barang siapa yang meminumnya seteguk, maka tidak akan mati sampai hari [[kiamat]] atau sehingga ia mohon kepada Allah supaya dirinya dimatikan.”
Kemudianya Żul Qarnain bertanya kepada malaikat Rofa’il, “Apakah kau tahu tempat ''‘Ayn al-Hayat'' itu?” Malakat Rofa’il menjawab, “Bahwa sesungguhnya ''‘Ayn al Hayat'' itu berada di bumi yang gelap."
* '''Persiapan pencarian'''
Setelah raja mendengar keterangan dari Malaikat Rofa’il tentang ''‘Ayn al hayat'', maka raja segera mengumpulkan
“Di manakah tempat bumi gelap itu?” tanya raja. Seorang yang alim menjawab, “Di tempat keluarnya [[matahari]].” Kemudian raja bersiap-siap untuk mendatangi tempat itu, lalu raja bertanya kepada sahabatnya. “[[Kuda]] apa yang sangat tajam penglihatannya di waktu gelap?” Para sahabat menjawab, “Kuda betina yang perawan.”
Kemudian raja mengumpulkan 1000 ekor kuda betina yang perawan-perawan, lalu raja memilih-milih di antara tentaranya, sebanyak
Di antara mereka adalah Nabi Khidir, bahkan ia menjabat sebagai [[perdana menteri]]. Kemudian berjalanlah mereka dan Nabi Khidir berjalan di depan pasukannya.
* '''Perjalanan yang sangat jauh dan tempat yang gelap'''
Kemudian mereka tidak berhenti-henti menempuh perjalanan dalam waktu 12 tahun, sehingga sampai ditepi bumi yang gelap itu, dan ternyata gelapnya itu memancar seperti [[asap]], bukan seperti gelapnya waktu malam.
Kemudian seorang yang sangat cendikiawan dan para pasukannya mencegah raja masuk ke tempat gelap itu dan
Kemudian raja bertanya kepada Malaikat Rofa’il: ”Apabila kita melewati tempat yang gelap ini, apakah kita dapat melihat kawan-kawan kita?” “Tidak bisa kelihatan” jawab Malaikat Rofa’il
Kemudian Raja Żul Qurnain masuk ke tempat yang gelap itu bersama sekelompok pasukannya, mereka berjalan di tempat yang gelap itu selama 18 hari tidak pernah melihat [[matahari]] dan [[bulan]], tidak pernah melihat malam dan siang, tidak pernah melihat [[burung]] dan [[binatang]] liar,
* '''Ditemukan oleh Nabi Khidr '''
Di saat mereka berjalan, maka Allah memberi [[wahyu]] kepada Nabi Khidr, ”Bahwa sesungguhnya ''‘Ayn al Hayat'' itu berada di sebelah kanan jurang dan ''‘Ayn al Hayat'' ini Aku khususkan untuk kamu.”
Setelah Nabi Khidr menerima [[wahyu]] tersebut, kemudian beliau berkata kepada
Kemudian
Setelah ia mandi dan minum di ''‘Ayn al Hayat'' tersebut, kemudian ia keluar dari tempat
* '''Penyesalan pasukan Żul Qarnain'''
Menurut riwayat yang diceritakan oleh [[Wahab bin Munabbah]], dia berkata, bahwa Nabi Khidr adalah anak dari bibi Raja Żul Qarnain, dan Raja Żul Qarnain keliling di dalam tempat yang gelap itu selama 40 hari, tiba-tiba tampak
Kemudian setelah mereka keluar dari tempat gelap itu, di antara pasukan ada yang
==== Kota dan seluruh isinya membatu ====
|