Lilies Handayani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
Dellaadisty (bicara | kontrib)
Baris 1:
[[Berkas:Lilies Handayani.jpg|right|thumb|Lilies Handayani]]
 
'''Lilies Handayani, S.H., M.M.''' ({{lahirmati|[[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Jawa Timur]]|15|4|1965}}) adalah seorang [[pemanah]] asal [[Indonesia]]. Di bawah bimbingan atlet panahan senior, [[Donald Pandiangan]], Lilies Handayani bersama dengan [[Nurfitriyana Saiman]] dan [[Kusuma Wardhani]] merebut medali pertama untuk Indonesia di [[Olimpiade Seoul 1988]] yaitu [[medali perak]].
 
Lilies Handayani merupakan sosok pekerja keras dan sangat fokus dalam mencapai tujuannya, beliau selalu menambah porsi latihan yang diberi oleh pelatihnya atas inisiatifnya sendiri. Parasnya yang cantik membuat Lilies terkenal sebagai Primadona di kalangan atlet nasional era 1980-an. Lilies memiliki banyak sekali keterampilan diantaranya yaitu memasak, menjahit, melukis, bercocok tanam, desain interior.
Putrinya, '''Deli Theresia Adinda''' (Surabaya, 12 Mei 1990), juga atlet pemanah. Baru-baru ini, Deli meraih satu medali perak di nomor perorangan 50 meter dan medali perunggu di beregu pada Kejurnas panahan di Jakarta. Atas prestasinya itu, Agum Gumelar (Ketua Umum KONI Pusat) berkenan memberikan hadiah berupa busur panah di kantor KONI Pusat Senayan Jakarta pada Kamis, 10 April 2013. Selain membuat prestasi di Kejurnas, Deli sebelumnya pernah menjuarai PPLP 2001 dan juara di Porda.
 
Lilies Handayani dikaruniai 3 orang anak dengan suaminya '''Drs. Denny Trisyanto, M.H.''' yang merupakan mantan atlet pencak silat (satu perguruan dengan Lilies muda di Perisai Diri) dan juga saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Daerah PERPANI Jawa Timur sekaligus kepala pelatih nasional cabang olahraga panahan.
Deli yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, sudah menggeluti cabang itu sejak usia 7 tahun atau kelas 1 SD. Dia sendiri kini duduk di kelas 1 SMP N VI Surabaya.
 
Anak sulung '''Dellie Threesyadinda''' (12 Mei 1990), bergelut di panahan sejak usia 7 tahun. Dinda (sapaan akrabnya) telah menorehkan banyak prestasi di bidang panahan, diantaranya yaitu : Perak Archery World Cup 2008 di Inggris, Emas Sea Games 2013 di Myanmar dan Perunggu Archery World Cup di Turkey. '''Irvaldi Ananda Putra''' (25 Juli 1995), yang merupakan anak kedua dari Lilies juga memulai olahraga panahan sejak usia 7 tahun. Aldi memiliki segudang prestasi yang membanggakan, diantaranya yaitu : Perunggu PON 2012 di Riau dan Emas PON 2016 di Bandung. Begitu pula dengan si bungsu '''Della Adisty Handayani''' (28 Juni 1997), sedikit mendahului kakak-kakaknya, Della memulai panahan pada saat usia 5 tahun, Della memiliki prestasi yang juga luar biasa seperti halnya Dinda dan Aldi, diantaranya : Emas PON 2012 di Riau, Emas Sea Games 2013 di Myanmar, Perunggu PON 2016 di Bandung.
"Masa start Deli jauh lebih baik dari saya. Dia sudah mulai memanah sejak kelas 1 SD, sedangkan saya baru mulai kelas 2 SMA," tutur ibunya, Lilies Handayani.
 
Lilies mengaku sangat bangga dengan prestasi yang ditorehkan oleh buah hatinya tersebut. Kurangnya sosialisasi dan pengetahuan masyarakat luas tentang olahraga panahan membuat cabang olahraga ini sedikit peminat. Hal ini yang melandasi Lilies untuk mendirikan sekolah panahan '''Lilies Handayani - Srikandi Archery School (LH-SAS)''' yang berbasis di Surabaya.
 
== Dalam budaya populer ==