Kota Tanjungpinang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Afandri Adya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 76:
! Jumlah (%)
|-----
| [[Suku Melayu|Melayu]] || align="right" | 80%30,7
|-----
| [[Suku Jawa|Jawa]] || align="right" | 4%27,9
|-----
| [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] || align="right" | 13%,5
|----
| [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] || align="right" | 9,5
|-----
| [[Suku Batak|Batak]] || align="right" | 6,6
|-----
| [[Suku Sunda|Sunda]] || align="right" | 2,8
|-----
| [[Suku Bugis|Bugis]] || align="right" | 1,9
|-----
| Lain-lain || align="right" | 07,2%1
|-
| colspan="2" | <small>Sumber: Sensus Penduduk Tahun 2010<ref name="Nicholas J. Long">Nicholas J. Long; Being Malay in Indonesia: Histories, Hopes and Citizenship in the Riau Archipelago, 2013</ref></small>
|}
 
[[Suku Melayu]] merupakan penduduk asli dan kelompok suku bangsa dominanterbesar di Tanjungpinang. Disamping itu terdapat pula [[Suku Bugis]], [[Suku Minang]], [[Suku Laut|Orang Laut]] dan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] yang sudah ratusan tahun berbaur dengan Suku Melayu, dan menjadi wargapenduduk negaratetap semenjak zaman [[Kesultanan Johor-Riau]] dan ''Residentie Riouw''.<ref name="Nicholas J. Long"/> Suku Bugis awalnya menetap di Kampung Bugis dan Suku Tionghoa banyak menempati Jalan Merdeka dan SenggarangPagar Batu. OrangSetelah masa kemerdekaan, orang Jawa dan Minang mulai ramai datang kemendatangi Tanjungpinang. sejakDimana tahunorang 1960anMinang dengansebagian besar menempati pemukiman awaldi terletaksekitar pasar<ref>Novendra, Nov., Peranan Orang Minang Dalam Perekonomian Kota Administratif Tanjung Pinang, Depdikbud, 1999</ref>, sedangkan Suku Jawa banyak yang bermukim di Kampung Jawa.
 
[[Bahasa]] yang digunakan di Tanjung PinangTanjungpinang adalah [[Bahasa Melayu]] klasik. Bahasa Melayu di kota ini hampir sama dengan Bahasa Melayu yang digunakan di Singapura. Disamping itu, begitubanyak jugapula denganyang logatmenggunakan melayu[[Bahasa yangJawa]], hidup[[Bahasa diMinangkabau|Minangkabau]] Tanjungpinangdan [[Bahasa Batak|Batak]].<ref>U.U. SejakHamidy, zamanBahasa pemerintahanMelayu KesultananRiau: Sumbangan Bahasa Melayu Riau Linggakepada Bahasa dan Bangsa Indonesia, TanjungpinangPustaka sudahA.S., menjadi1981</ref> pusatMasyarakat budayaTionghoa Melayuyang bersamadari Singapuratahun ke tahun terus mengalami penurunan, sebagian masih menggunakan [[Bahasa Tiochiu]] dan [[Bahasa Hokkien|Hokkien]] dalam berkomunikasi.
 
== Transportasi ==
Baris 99 ⟶ 103:
 
== Perekonomian ==
Pada tahun 2001, sektor perdagangan, hotel, dan restoran memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam membangun perekonomian kotaKota Tanjungpinang yaitu sebesar 35,54% kemudian diikuti oleh sektor industri pengolahan 15,37%, sektor bangunan 13,29%, sektor jasa-jasa 12,51%, dan sektor pengangkutan dan komunikasi 10,82%. Sedangkan sektor lainnya meliputi sektor listrik, gas, dan air bersih, keuangan, pertanian, dan sektor pertambangan dan penggalian sebesar 12,47%.<ref>ciptakarya.pu.go.id [http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/kep_riau/tanjung_pinang.pdf Profil Kota Tanjungpinang] (diakses pada 4 Februari 2012)</ref>
 
== Pariwisata ==
[[Berkas:Pulau Penyengat.jpg|right|thumb|[[Pulau Penyengat]] dilihat dari Tanjungpinang]]
[[Pulau Penyengat]] merupakan salah satu kawasan wisata di Kota Tanjungpinang. Pulau seluas 3,5 km² ini berada di sebelah barat kotaKota Tanjungpinang dan dapat ditempuh 15 menit dengan transportasi laut. Pada pulau ini terdapat banyak peninggalan lama dengan wujud bangunan dan makam yang telah dijadikan situs cagar budaya. Selain itu juga dijumpai kelenteng atau vihara di kawasan Kampung Bugis dan Senggarang yang sekaligus menjadi kawasan wisata religi. Wisata lainnya juga dapat ditemukan di [[Pantai Impian]], [[Tugu Pensil]], [[Tepi Laut (Tanjungpinang)|Tepi Laut]], [[Mall Ramayana Tanjung Pinang]], [[Bestari Mall]], [[Bintan Indah Mall]], Tanjungpinang City Center dan sebagainya.
 
Pariwisata di Kota Tanjungpinang ditunjang oleh adanya 8 hotel berbintang, 32 hotel melati,<ref name="BPS 2015"/> 34 rumah makan dan pusat-pusat belanja yang terdiri dari 13 supermarket serta pertokoan yang tersebar di wilayah kota. Pada tahun 2014, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebagian besar berasal dari [[Singapura]] (71,39%) dan diikuti oleh [[Malaysia]] (13,71%). Wisatawan dari luar ASEAN terutama berasal dari [[China]] (3,31%), [[India]] (2,21%) dan [[Inggris]] (1,08%).<ref name="BPS 2015"/> Kota ini juga menawarkan sajian kuliner aneka hidangan laut dan masakan Cina.<ref>www.bappedatanjungpinang.info [http://www.bappedatanjungpinang.info/sekilas-kota-tanjungpinang/ Sekilas Kota Tanjungpinang] (diakses pada 4 Februari 2012)</ref>