Kali Angke: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Wie146 (bicara | kontrib)
+info
Baris 1:
[[Berkas:Kali angke.JPG|thumb|right|250px|Kali Angke]]
'''Kali Angke''' atau '''''Cikeumeuh''''' adalah nama sebuah sungai di Jakarta, Indonesia. Nama Kali Angke diberikan setelah terjadinya peristiwa [[Geger Pacinan|pembantaian etnis Tionghoa]] selama tiga hari oleh [[VOC]] di [[Batavia]] pada tanggal 9 Oktober 1740. ''Angke'' sendiri sebenarnya berasal dari dialek [[Hokkian]], yang berarti Kali Merah. Dikatakan akibat peristiwa tersebut warna sungai berubah menjadi merah oleh darah etnis Tionghoa. Sejak itu namanya berubah menjadi Kali Angke.
 
Pendapat yang lain beranggapan bahwa nama Angke berasal dari perkataan Hokkian ''ang kee'' dengan arti yang lain, yaitu 'sungai yang kerap banjir'. Di samping itu, diketahui pula adanya tokoh bernama [[Pangeran Tubagus Angke|Ratu Bagus Angke]] yang tinggal di dekat sungai ini kira-kira pada akhir abad-16, atau sekitar 150 tahun sebelum kejadian pembantaian besar-besaran di atas, yang mengisyaratkan kemungkinan bahwa nama Angke telah dikenal orang setidaknya pada saat itu atau bahkan pada waktu yang sebelumnya.<ref>{{aut|Horde, G.}} dkk. 2012. [http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/1814-sejarah-kawasan-angke-di-batavia "Sejarah Kawasan Angke Di Batavia"]. Artikel pada laman ''Budaya Tionghoa'' bertanggal 20 Maret 2012. Diakses 03/V/2017</ref>
Sungai ini berhulu di kelurahan [[Menteng, Bogor Barat|CIlendek Timur, Bogor Barat]], Jawa Barat. Kemudian melewati [[Tangerang Selatan]], [[Kota Tangerang]] dan bermuara di [[Jakarta Barat]] di wilayah [[Muara Angke]]. Sungai ini tidak pernah kering selama musim kemarau, karena berhulu langsung di wilayah pegunungan di daerah Bogor, sebagaimana [[Kali Pesanggrahan]] dan [[Ciliwung]]. Vegetasi yang tumbuh di tepian sungai ini di antaranya adalah [[rengas]] (''Gluta renghas''), [[pandan kapur]] (''Pandanus tectorius''), [[bambu tali]] (''Bambusa vulgaris''), [[putat]] (''Planchonia valida''), [[pulai]] (''Alstonia scholaris''), [[Kecapi (buah)|kecapi]] (''Sandoricum koetjape''), [[waru]] (''Hibiscus tiliaceus'') dan sebagainya. Sungai Ini mebuat wilayah jakarta barat khususnya duri kosambi kebanjiran pada awal tahun 2015. Ketinggian air saat itu mecapai 300 Cm dengan status Siaga 1. Ketinggian air naik disebabkan hujan lokal yang sangat lebat di jakarta khususnya jakarta utara,pusat,dan barat.
 
Sungai ini berhulu di kelurahanKelurahan [[Menteng, Bogor Barat, Bogor|CIlendekMenteng]] dan [[Cilendek Timur, Bogor Barat, Bogor|Cilendek Timur]] di Kota Bogor, Jawa Barat. KemudianSungai ini selanjutnya melewati wilayah [[Tangerang Selatan]], [[Kota Tangerang]] dan bermuara di [[Jakarta Barat]] di wilayah [[Muara Angke]]. Sungai ini tidak pernah kering selama musim kemarau, karena berhulu langsung di wilayah pegununganyang banyak berhujan di daerah Bogor, sebagaimana [[Kali Pesanggrahan]] dan [[Ciliwung]]. VegetasiFlora yang tumbuh di tepian sungai ini di antaranya adalah [[rengas]] (''Gluta renghas''), [[pandan duri|pandan kapur]] (''Pandanus tectorius''), [[bambu tali]] (''Bambusa vulgaris''), [[putat]] (''Planchonia valida''), [[pulai]] (''Alstonia scholaris''), [[Kecapi (buah)|kecapi]] (''Sandoricum koetjape''), [[waru]] (''Hibiscus tiliaceus'') dan sebagainya. Sungai Ini mebuat wilayah jakarta barat khususnya duri kosambi kebanjiran pada awal tahun 2015. Ketinggian air saat itu mecapai 300 Cm dengan status Siaga 1. Ketinggian air naik disebabkan hujan lokal yang sangat lebat di jakarta khususnya jakarta utara,pusat,dan barat.
 
Seperti yang dicerminkan oleh namanya, setiap [[musim hujan]] Kali Angke meluap dan menimbulkan [[banjir]], khususnya pada hari-hari dengan [[curah hujan]] yang tinggi. Daerah langganan banjir Kali Angke ini di antaranya adalah [[Pinang, Tangerang|Pinang]], [[Cipondoh, Tangerang|Cipondoh]], [[Ciledug, Tangerang|Ciledug]], [[Joglo, Kembangan, Jakarta Barat|Joglo]], [[Kembangan, Jakarta Barat|Kembangan]], [[Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat|Rawa Buaya]], [[Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat|Duri Kosambi]], dan [[Cengkareng, Jakarta Barat|Cengkareng]].<ref>Poskota: [http://poskotanews.com/2015/01/23/kali-angke-meluap-ciledug-indah-kebanjiran/ ''Kali Angke Meluap, Ciledug Indah Kebanjiran'']. Berita Jumat, 23 Januari 2015 - 13:59 WIB</ref><ref>Tribun News: [http://www.tribunnews.com/metropolitan/2016/11/14/banjir-di-kota-tangerang-disebabkan-kali-angke-meluap ''Banjir di Kota Tangerang Disebabkan Kali Angke Meluap'']. Berita Senin, 14 November 2016 - 12:25 WIB</ref><ref>Okezone: [http://news.okezone.com/read/2017/03/23/338/1649748/waduh-rawa-buaya-dan-duri-kosambi-terendam-banjir ''Waduh! Rawa Buaya dan Duri Kosambi Terendam Banjir'']. Berita Kamis, 23 Maret 2017 - 09:39 WIB</ref>
 
== Lihat pula ==