Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Heydari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
Meskipun merupakan negara hukum, pemerintahan Indonesia cenderung melakukan diskriminasi terhadap beberapa penduduk, terutama penduduk Indonesia bersuku Tionghoa. Meskipun merupakan telah menjadi penduduk Indonesia resmi, diskriminasi terhadap undang-undang termasuk UUD 1945 tetap ada. Diskriminasi biasa contohnya adalah penduduk marga Tionghoa sering dibuat kesulitan dalam pembuatan KTP. Pelanggaran UUD 1945 contohnya adalah pelanggaran dalam kebebasan beragama (Bab XI), pelanggaran dalam kebebasan berpendidikan dan mendalami kebudayaan seperti kebudayaan Tionghoa (Bab XIII), dan pelanggaran dalam Hak Asasi Manusia (Bab X dan XA). Pelanggaran Hak Asasi Manusia terjadi amat banyak dalam masa Soeharto dan hingga sekarang juga. Pelanggaran HAM yang amat berat, namun tidak diselesaikan hingga sekarang adalah pelanggaran HAM dalam Kerusuhan Mei 1998.
-->
== Naskah Undang-Undang Dasar 1945 ==
Sebelum dilakukan amendemen, UUD 1945 terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh (16 bab, 37 pasal, 65 ayat (16 ayat berasal dari 16 pasal yang hanya terdiri dari 1 ayat dan 49 ayat berasal dari 21 pasal yang terdiri dari 2 ayat atau lebih), 4 pasal Aturan Peralihan, dan 2 ayat Aturan Tambahan), serta Penjelasan.
 
Setelah dilakukan 4 kali perubahan, UUD 1945 memiliki 16 bab, 37 pasal, 194 ayat, 3 pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan Tambahan.
 
Dalam Risalah Sidang Tahunan MPR Tahun 2002, diterbitkan '''Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu Naskah''', sebagai Naskah Perbantuan dan Kompilasi Tanpa Ada Opini.
 
== Sejarah ==
Baris 62 ⟶ 56:
* Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal [[1 November|1]]-[[9 November]] [[2001]] → [[Perubahan Ketiga UUD 1945]]
* Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal [[1 Agustus|1]]-[[11 Agustus]] [[2002]] → [[Perubahan Keempat UUD 1945]]
 
== Naskah Undang-Undang Dasar 1945 ==
Sebelum dilakukan amendemen, UUD 1945 terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh (16 bab, 37 pasal, 65 ayat (16 ayat berasal dari 16 pasal yang hanya terdiri dari 1 ayat dan 49 ayat berasal dari 21 pasal yang terdiri dari 2 ayat atau lebih), 4 pasal Aturan Peralihan, dan 2 ayat Aturan Tambahan), serta Penjelasan.
 
Setelah dilakukan 4 kali perubahan, UUD 1945 memiliki 16 bab, 37 pasal, 194 ayat, 3 pasal Aturan Peralihan, dan 2 pasal Aturan Tambahan.
 
Dalam Risalah Sidang Tahunan MPR Tahun 2002, diterbitkan '''Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dalam Satu Naskah''', sebagai Naskah Perbantuan dan Kompilasi Tanpa Ada Opini.
 
=== Isi ===
 
==== Pembukaan ====
Mengandung filosofi Pancasila sebagai ideologi dasar negara Indonesia.
==== Bab I: Bentuk dan kedaulatan ====
==== Bab II: Majelis permusyawaratan rakyat ====
==== Bab III: Kekuasaan pemerintah negara ====
==== Bab IV: Dewan pertimbangan agung ====
Dihapus pada perubahan ke-4
==== Bab V: Kementerian negara ====
==== Bab VI: Pemerintah daerah ====
==== Bab VII: Dewan perwakilan rakyat ====
==== Bab VIIA: Dewan perwakilan daerah ====
Perubahan ke-3
==== Bab VIIB: Pemilihan umum ====
Perubahan ke-3
==== Bab VIII: Hal keuangan ====
==== Bab VIIIA: Badan pemeriksa keuangan ====
Perubahan ke-3
==== Bab IX: Kekuasaan kehakiman ====
==== Bab IXA: Wilayah negara ====
Perubahan ke-2
==== Bab X: Warga negara dan penduduk ====
Perubahan ke-2
==== Bab XA: Hak asasi manusia ====
Perubahan ke-2
==== Bab XI: Agama ====
==== Bab XII: Pertahanan dan keamanan negara ====
Perubahan ke-2
==== Bab XIII: Pendidikan dan kebudayaan ====
Perubahan ke-3
==== Bab XIV: Perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial ====
Perubahan ke-4
==== Bab XV: Bendera, bahasa, lambang negara, serta lagu kebangsaan ====
==== Bab XVI: Perubahan Undang-Undang Dasar ====
==== Aturan peralihan ====
==== Aturan tambahan ====
 
== Referensi ==