Asy-Syafi'i: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 12830002 oleh 125.165.41.142 (bicara)
Baris 18:
'''Abu Abdullah Muhammad bin Idris asy-Syafi'i al-Muththalibi al-Qurasyi''' ({{lang-ar|أبو عبد الله محمد بن إدريس الشافعيّ المطَّلِبيّ القرشيّ}}) atau singkatnya '''Imam Asy-Syafi'i''' ([[Ashkelon]], [[Gaza]], [[Palestina]], 150 H/[[767]] M - [[Fustat|Fusthat]], [[Mesir]], 204 H/[[819]] M) adalah seorang [[mufti]] besar [[Sunni]] Islam dan juga pendiri [[mazhab Syafi'i]]. Imam Syafi'i juga tergolong kerabat dari [[Rasulullah]], ia termasuk dalam [[Bani Muththalib]], yaitu keturunan dari [[Abdul-Muththalib|al-Muththalib]], saudara dari [[Hasyim bin 'Abd al-Manaf|Hasyim]], yang merupakan kakek [[Muhammad]].
 
Saat usia 2013 tahun, Imam Syafi'i dikirim ibunya untuk pergi ke [[Madinah]] untuk berguru kepada ulama besar saat itu, [[Malik bin Anas|Imam Malik]]. Dua tahun kemudian, ia juga pergi ke [[Irak]], untuk berguru pada murid-murid [[Abu Hanifah|Imam Hanafi]] di sana.
 
Imam Syafi`i mempunyai dua dasar berbeda untuk [[Mazhab Syafi'i]]. Yang pertama namanya Qaulun Qadim dan Qaulun Jadid.
Baris 24:
== Kelahiran dan kehidupan keluarga ==
=== Kelahiran ===
Idris bin Abbas menyertai istrinya dalam sebuah perjalanan yang cukup jauh, yaitu menuju kampung [[Gaza]], [[Palestina]], di mana saat itu umat Islam sedang berperang membela negeri Islam di kota Asqalan. ,MB,MNB,MNB ,M
 
Pada saat itu Fatimah al-Azdiyyah sedang mengandung, Idris bin Abbas gembiNBMNBM.NBMNBM,NBMNBMNBM,NBM.NB,MNBMNBMNB MNB MNBMNB M ragembira dengan hal ini, lalu ia berkata, "Jika engkau melahirkan seorang putra, maka akan kunamakan Muhammad, dan akan aku panggil dengan nama salah seorang kakeknya yaitu Syafi'i bin Asy-Syaib."
 
Akhirnya Fatimah melahirkan di [[Gaza]], dan terbuktilah apa yang dicita-citakan ayahnya. Anak itu dinamakan Muhammad, dan dipanggil dengan nama "asy-Syafi'i".
Baris 41:
Kemudian juga saudara kandung Abdul Mutthalib bin Hasyim, kakek Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa alihi wasallam , bernama Syifa’, dinikahi oleh Ubaid bin Abdi Yazid, sehingga melahirkan anak bernama As-Sa’ib, ayahnya Syafi’. Kepada Syafi’ bin As-Sa’ib radliyallahu `anhuma inilah bayi yatim tersebut dinisbahkan nasabnya sehingga terkenal dengan nama Muhammad bin Idris Asy-Syafi`ie Al-Mutthalibi. Dengan demikian nasab yatim ini sangat dekat dengan Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa alihi wasallam .
 
Bahkan karena Hasyim bin Abdi Manaf, yang kemudian melahirkan Bani Hasyim, adalah saudara kandung dengan Mutthalib bin Abdi manaf, yang melahirkan Bani Mutthalib, maka Rasulullah bersabda:
{{cquote|Hanyalah kami (yakni Bani Hasyim) dengan mereka (yakni Bani Mutthalib) berasal dari satu nasab. Sambil dia menyilang-nyilangkan jari jemari kedua tangan dia.|4=HR. Abu Nu’aim Al-Asfahani dalam Hilyah nya juz 9 hal. 65 - 66}}