Disentri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 12:
'''Etiologi'''
== 1.Bakteri (Disentri basiler) ==
a.Shigella, penyebab disentri yang terpenting dan tersering (± 60% kasus disentri yang dirujuk serta hamper semua kasus disentri yang berat dan mengancam jiwa disebabkan oleh Shigella3).
b.Escherichia coli enteroinvasif (EIEC)
Baris 18 ⟶ 20:
d.Campylobacter jejuni, terutama pada bayi
2.Amoeba (Disentri amoeba) : ▼
Entamoeba hystolitica, lebih sering pada anak usia > 5 tahun▼
▲== 2.Amoeba (Disentri amoeba) : ==
▲ Entamoeba hystolitica, lebih sering pada anak usia > 5 tahun
== Patogenesis 4,5,6,11 ==
Transmisi : fecal-oral, melalui : makanan / air yang terkontaminasi
Baris 29 ⟶ 33:
1.Disentri basiler
a.Shigella dan EIEC
MO
b. Salmonella
MO
c. Campylobacter jejuni
MO
2. Disentri amoeba
Bentuk histolitika (trofozoit)
== Manifestasi Klinis ==
1. Disentri basiler
• Diare mendadak yang disertai darah dan lendir dalam tinja.
Baris 83 ⟶ 82:
• Pemeriksaan darah rutin : leukositosis (5.000 – 15.000 sel/mm3), terkadang dapat ditemukan leucopenia.
== Komplikasi3,4,5,7 ==
1. Dehidrasi
2. Gangguan elektrolit, terutama hiponatremia
3. Kejang
Baris 103:
== Penatalaksanaan3,4,5,7,8,9,10,11 ==▼
▲Penatalaksanaan3,4,5,7,8,9,10,11
1. Perhatikan keadaan umum anak, bila anak appear toxic, status gizi kurang, lakukan pemeriksaan darah (bila memungkinkan disertai dengan biakan darah) untuk mendeteksi adanya bakteremia. Bila dicurigai adanya sepsis, berikan terapi sesuai penatalaksanaan sepsis pada anak. Waspadai adanya syok sepsis.
2. Komponen terapi disentri :
|