Badan Intelijen Negara Republik Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 50:
Pada awal tahun 1952, Kepala Staf Angkatan Perang, [[T.B. Simatupang]], menurunkan lembaga intelijen menjadi Badan Informasi Staf Angkatan Perang (BISAP). Akibat persaingan di tubuh militer, sepanjang tahun 1952-1958, seluruh angkatan dan Kepolisian memiliki badan intelijen sendiri-sendiri tanpa koordinasi nasional. Maka pada 5 Desember 1958, Presiden [[Soekarno]] membentuk Badan Koordinasi Intelijen (BKI) dengan Kolonel Laut Pirngadi sebagai kepala.
 
Selanjutnya, 10 November 1959, BKI menjadi Badan Pusat Intelijen (BPI) yang bermarkas di Jalan Madiun, yang dikepalai oleh DR Soebandrio. Di era tahun 1960-an hingga akhir masa [[Orde Lama]], pengaruh Soebandrio pada BPI sangat kuat diikuti perang ideologi Komunis dan non-Komunis di tubuh militer, termasuk intelijen.Dan yang terpenting adalah kartu aggota khusus dari terbitan B.I N yaitu kartu sidik jari sebelah kanan atau stya barana kappa,kanan khusus kiri umum,insyAllah
 
=== 1965-sekarang ===
Pengguna anonim