Hans Bague Jassin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎top: ganti foto
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 37:
Pada saat itu ia sudah mulai menulis dan karya-karyanya di muat di beberapa majalah. Setelah sempat bekerja sukarela di kantor Asisten Residen Gorontalo selama beberapa waktu, ia menerima tawaran [[Sutan Takdir Alisjahbana]] untuk bekerja di badan penerbitan [[Balai Pustaka]] tahun [[1940]]. Setelah periode awal tersebut, H.B. Jassin menjadi redaktur dan kritikus sastra pada berbagai majalah budaya dan sastra di Indonesia; antara lain Pandji Poestaka, Mimbar Indonesia, Zenith, Sastra, Bahasa dan Budaya, Horison, dan lain-lain.<ref>[http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0304/07/khazanah/catatanbudaya.htm Pikiran Rakyat] </ref>
 
Bulan Januari [[1939]], Jassin kembali ke Gorontalo. Antara bulan Agustus dann Desember 1939, Jassin bekerja sebagai voluntair di Kantor Asisten Residen Gorontalo. Akhir Januari 1940, Jassin menuju Jakarta. Dan mulai Februari 1940 hingga 21 Juli 1947 bekerja di Balai Pustaka. Mula-mula dalam sidang pengarang redaksi buku (1940-42), kemudian menjadi redaktur Panji Pustaka (1942-45), dan wakil pemimpin redaksi Panca Raya (1945-21 Juli 1947).
 
Setelah Panca Raya tidak terbit lagi, secara berturut-turut Jassin menjadi redaktur majalah berikut: Mimbar Indonesia (1947-66), Zenith (1951-54), Bahasa dan Budaya (1952-63), Kisah (1953-56), Seni (1955), Sastra (1961-64 dan 1967-69), Horison (1966-sekarang), dan Bahasa dan Sastra (1975).
Baris 43:
Mulai Agustus 1953, Jassin menjadi dosen luar biasa untuk mata kuliah Kesusastraan Indonesia Modern pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Di samping mengajar, Jassin juga mengikuti kuliah di fakultas yang sama. Tanggal 15 Agustus 1957, Jassin meraih gelar kesarjanaannya di Fakultas Sastra UI, dan kemudian memperdalam pengetahuan mengenai ilmu perbandingan sastra Universitas Yale, Amerika Serikat (1958-59).
 
Sebelum berangkat ke Amerika Serikat, Jassin pernah berencana untuk menulis disertasi mengenai Pujangga Baru: timbulnya, pertumbuhannya, bubarnya, lengkap dan latar belakangnya. Promotornya pun sudah ada, yakni Prof. Dr. Prijono. Akan tetapi, sepulang dari Amerika Serikat, Jassin tidak pernah lagi berbicara mengenai rencana itu.
 
Sejak Januari 1961, Jassin kembali menjadi dosen luar biasa pada Fakultas Sastra UI. Akan tetapi, tidak lagi berdiri di depan kelas, melainkan hanya membimbing para mahasiswa yang  membuat skripsi. Antara lain, Jassin membimbing penulisan skripsi Boen S. Oemarjati, M. Saleh Saad, M.S. Hutagalung, J.U. Nasution, Bahrum Rangkuti, dan lain-lain.
 
Jassin adalah salah seorang tokoh Manifes Kebudayaan, sebuah manifes yang dibuat tanggal 17 Agustus 1963 guna menentang pihak Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra). Akibatnya, sejak dilarangnya Manifes Kebudayaan oleh Bung Karno (8 Mei 1964), Jassin pun dipecat dari Fakultas Sastra UI. Dan pemecatan ini berlangsung hingga G-30-S/PKI meletus. Setelah itu, Jassin kembali lagi ke Fakultas Sastra UI. Dan sejak April 1973 menjadi Lektor Tetap di Fakultas tersebut untuk mata kuliah Sejarah Kesusastraan Indonesia Modern dan Ilmu Perbandingan Kesusastraan.
Baris 80:
 
* [http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0304/07/khazanah/catatanbudaya.htm H.B. Jassin dan Ingatan Bangsa], [[Pikiran Rakyat]], [[7 Maret]] [[2004]]
* [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/h/hb-jassin/index.shtml HB Jassin, Paus Sastra Indonesia],
* [http://www.tokohindonesia.com/index.shtml/ Ensiklopedi Tokoh Indonesia], [[13 Juli]] [[2007]]
* [[:en:HB_Jassin|English Wikipedia]]
* [http://sastranesia.com/biografi-h-b-jassin/ Sastranesia]
 
{{DEFAULTSORT:Jassin, Hans Bague}}