Persoalan Yahudi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
menulsi menjadi menulis
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8:
 
== Sejarah ==
Istilah "Persoalan Yahudi" pertama kali digunakan di Britania Raya sekitar tahun 1750. Menurut pakar Holocaust [[Lucy Dawidowicz]], "Persoalan Yahudi" yang diperkenalkan di [[Eropa Barat]] adalah istilah netral untuk menyebut sikap negatif terhadap singularitas (keeksklusifan) orang Yahudi sebagai kaum di tengah-tengah bangkitnya nasionalisme politik dan [[negara bangsa]] baru. Dawidowicz menulsimenulis bahwa "sejarah emansipasi Yahudi dan antisemitisme Eropa penuh dengan 'solusi persoalan Yahudi' yang tersedia saat itu.'"<ref>Lucy Dawidowicz, ''The War Against the Jews, 1933-1945'' (New York, 1975), pp. xxi-xxiii.</ref> Persoalan ini kemudian dibahas di Perancis ("la question juive") pasca Revolusi Perancis tahun 1789, lalu muncul di Jerman melalui tulisan Bruno Bauer, ''Die Judenfrage''.
 
Sejak saat itu, ratusan traktat, pamflet, artikel berita, dan buku yang mengangkat persoalan Yahudi diterbitkan. Banyak yang menawarkan "solusi" seperti pemindahan tempat tinggal (''resettlement''), deportasi, dan asimiliasi penduduk Yahudi. Sama halnya, ratusan karya tulis pun muncul menentang "solusi" tersebut dan menawarkan solusi lain seperti reintegrasi dan pendidikan. Perdebatan ini tidak menentukan apakah Persoalan Yahudi ada sangkut pautnya dengan masalah yang dialami penentang Yahudi Jerman saat itu, atau sebaliknya, masalah yang dialami penentang justru diakibatkan oleh keberadaan penduduk Yahudi Jerman.