Somalia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (- sorban, + serban)
Baris 31:
== Kehidupan Sosial ==
[[Berkas:Little Somali girl.jpeg|thumb|right|270px|Foto seorang gadis Somalia.]]
Mayoritas penduduk Somalia adalah suku Somali (mencapai 98,3%) orang-orang Somali adalah keturunan orang Kushit Timur. Suku ini terbagi ke dalam sejumlah kelompok diantaranya adalah: Dir, Isaq, Hawiye, Darod, Digil, dan Rahanwin. Kelompok-kelompok ini terbagi lagi kedalam sejumlah kelompok lain yang lebih kecil. Beberapa kelompok merupakan suku pengembara. Walaupun termasuk ke dalam suatu kelompok besar dalam sejarahnya sering kali tercatat pertentangan antar suku. Ketidakharmonisan ini antara lain disebabkan oleh perebutan kekuasaan air, dan daerah penggembalaan. Penduduknya antara lain: orang Arab (1,2%), Bantu (0,4%) dan lain-lain (0,1%). Bangsa asing yang tinggal di negeri ini adalah orang-orang Eropa terutama Italia, Pakistan dan India. Penduduk Somalia lebih banyak menghuni daerah selatan. Dua per tiga penduduk tinggal di pedesaan. Di daerah perkotaan kota yang paling padat adalah Mogadishu (700.000, 1985) kota-kota padat lainnya adalah: Hargeysa, Kismaayo, Berbera, dan Marca. Penduduk Somalia menurut catatan tahun 2005 berjumlah sekitar 8.000.000 orang. Bangsa Somalia yang tinggal di republik ini mempunyai hubungan yang erat dengan bangsa Somalia yang hidup di negara tetangganya Ethiopia, Kenya dan Djibouti. Banyak bangsa Somalia yang bermukim di ketiga negara itu berharap bahwa kelak mereka itu akan dipersatukan ke dalam Republik Somalia. Meskipun penampilan fisik bangsa Somalia beragam (ada yang pendek, tinggi, berkulit hitam, atau berkulit kuning) ciri khas bangsa somalia adalah berkulit hitam, bermata hitam yang berbentuk buah persik, serta berambut lebat dan keriting. Para pria dan anak lelaki di daerah perkotaan berpakaian gaya Barat, tetapi pemuda dan kebanyakan pria di daerah pedesaan mengenakan futa atau jubah tradisional. Kaum wanita dan para gadis mengenakan sarung yang dibuat dari kain berwarna-warni yang bermeter-meter panjangnya, dililitkan ke tubuh dan diikatkan pada bahu kanan sehingga bahu kiri tetap terbuka. Di kota besar serta daerah pedalaman, para wanita menggendong bayi mereka di punggung dengan memakai selendang. Para wanita dan gadis mengenakan kerudung, sedangkan anak laki-laki mengenakan sorbanserban atau kopiah muslim yang terbuat dari bahan tenunan atau sulaman.
 
Karena demikian banyaknya penduduk yang hidup berpindah-pindah sepanjang tahun, maka hanya sedikit anak lelaki dan perempuan mereka yang tinggal di permukiman tetap dan bersekolah secara teratur. Di Mogadishu terdapat sebuah universitas, sedangkan di berbagai kota lainnya di seluruh negeri terdapat sekolah dasar dan sekolah kejuruan serta sejumlah sekolah menengah.