Teuku Nyak Arif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Hindia-Belanda +Hindia Belanda); perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (- dibawah, +di bawah)
Baris 61:
|url=http://acehprov.go.id/images/stories/file/Pejuang/T%20Nyak%20Arief.pdf}}</ref>
 
Sejak tahun [[1932]] T. Nyak Arif memimpin gerakan dibawahdi bawah tanah menentang penjajahan Belanda di Aceh.
 
Teuku Nyak Arif aktif dalam kegiatan-kegiatan peningkatan [[pendidikan]] di Aceh, ia bersama [[Teuku Muhammad Hasan|Mr. Teuku Muhammad Hasan]] mendirikan [[Taman Siswa|Perguruan Taman Siswa]] di Kutaraja pada tanggal [[11 Juli]] [[1937]]. Dalam kepengurusan lembaga yang diprakarsai oleh [[Ki Hajar Dewantara]] ini, T. Nyak Arif menjadi sekretaris dengan ketuanya [[Teuku Muhammad Hasan|Mr. Teuku Muhammad Hasan]].
Baris 115:
Desember 1945 terjadilah peristiwa '''perang Cumbok''' mengakibatkan perpecahan antara golongan bangsawan dan Ulama. Ulama ingin merebut tampuk pemerintahan dari golongan Uleebalang (bangsawan). Pada saat itu Teuku Nyak Arief merasa sedih ketika mendengar peritiwa tersebut, karena Ia telah berusaha mempersatukannya sejak zaman Hindia Belanda dan Jepang, dan berhasil. Namun perpecahan tidak mungkin dielakkan.
 
Ulama dibawahdi bawah PUSA dan [[Pesindo]] berhasil menguasai Aceh, dan membunuh banyak Uleebalang, dan mengambil alih harta dan tanah mereka. Laskar Ulama (Mujahiddin) yang di dipimpin Husein Al Mujahid mempunyai ambisi untuk menggantikan residen Teuku Nyak Arif, dan mendapat dukungan dari TPR (Tentara Perlawanan Rakyat).
 
Teuku Nyak Arief di tangkap pada [[Januari]] [[1946]] oleh TPR. Penangkapan terhadap Teuku Nyak Arief dilakukan pada saat ia dalam keadaan sakit. Teuku Nyak Arief membiarkan dirinya untuk ditawan oleh laskar Mujahidin dan tentara perlawanan rakyat (TPR), dan meminta pasukan yang menjaganya untuk tidak memberi perlawanan.<ref>{{cite web|title=Biografi Teuku Nyak Arief|url=http://www.biografitokohdunia.com/2011/07/biografi-teuku-nyak-arief.html}}</ref> Kemudian ia dibawa ke Takengon dan ditahan di sana.