Nasakom: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: minor cosmetic change
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-dibawah, +di bawah)
Baris 1:
'''Nasakom''' adalah konsep politik selama presiden Sukarno di Indonesia. Ini adalah akronim dari Nasionalisme, Agama, dan Komunisme.<ref>{{Citation|last=Echols|first=John M.|last2=Shadily|first2=Hassan|title=Kamus Indonesia Inggris: An Indonesian-English Dictionary|place=Jakarta|publisher=PT Gramedia|year=1989|edition=3|isbn=979-403-756-7}}</ref><ref>{{cite book|last=Friend|first=T.|title=Indonesian Destinies|publisher=Harvard University Press|year=2003|isbn=0-674-01137-6|pages=25, 82–83}}</ref><ref>{{cite book|last=Ricklefs|first=M. C.|title=A History of Modern Indonesia since c. 1300|edition=2|publisher=MacMillan|year=1991|page=268|isbn = 0-333-57689-6|id = ISBN 0-333-57690-X|lccn = 94102636|ol = 1135607M|oclc = 30320024}} [http://books.google.com/books?id=ukurAAAAIAAJ&printsec=frontcover alternate version at Google Books with preview]<!-- Citaiton was to 0-333-57689-X, which is invalid. Given that the two ISBNs are so close together it is not possible to be certain which was intended. The Google Books URL is to an alternate version. It should also be noted that the two books referred to by those ISBNs are listed as being published in 1993, not 1991. --></ref><ref>{{cite book|last=Vickers|first=Adrian|title=A History of Modern Indonesia|publisher=Cambridge University Press|year=2005|page=146|isbn=0-521-54262-6}}</ref>
 
Pada 1956 Sukarno secara terbuka mengkritik demokrasi parlementer, yang menyatakan bahwa itu "didasarkan pada konflik inheren" yang berlawanan dengan gagasan Indonesia harmoni sebagai keadaan alami antar hubungan manusia. Sebaliknya, ia mencari sistem yang didasarkan pada sistem tradisional desa dengan menampilkan diskusi dan konsensus, dibawahdi bawah bimbingan para tetua desa. Ia mengusulkan campuran antara tiga unsur nasionalisme, agama dan komunisme menjadi pemerintah koperasi 'Nas-A-Kom'. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan tiga faksi utama dalam politik Indonesia - tentara, kelompok-kelompok Islam, dan komunis. Dengan dukungan dari militer, pada bulan Februari ia menyatakan 'Demokrasi Terpimpin', dan mengusulkan kabinet yang akan mewakili semua partai politik penting (termasuk [[PKI]]).
 
== Referensi ==