Bahasa Sinhala: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (dibawah, +di bawah)
Baris 52:
Pada tahun 1951, pemerintah Gubernur Jenderal Srilanka menunjuk tiga anggota Komisi Bahasa , yang dipersiapkan untuk menetapkan bahasa Sinhala dan Tamil sebagai bahasa resmi negara.
 
Hal tersebut tidak menjadi masalah hingga pada tahun 1956 diloloskan lagi Undang-Undang Bahasa No. 33 tahun 1956. Undang-Undang ini menyatakan bahasa Sinhala sebagai satu-satunya bahasa resmi bagi Srilanka, dan hal inilah yang mengakibatkan terjadinya diskriminasi bagi orang-orang Tamil di mana mereka untuk memperoleh pekerjaan harus dapat menguasai bahasa Sinhala dan jumlah pekerja dari kalangan Tamil berkurang hingga dibawahdi bawah 10% pada pertengahan tahun 1950an.
Masalah inilah yang kemudian memicu konflik bahasa, yang merebak menjadi konflik kesukuan dan agama. Hingga muncullah gerakan Tamil Eelam yang berusaha melepaskan diri dari Srilanka dan membentuk negara bagi warga Tamil di utara dan timur Srilanka. Hal ini tidak lepas dari diskriminasi bahasa yang terjadi sejak tahun 1950an.
Namun berbagai usaha juga telah dilakukan, baik dengan menerjemahkan UUD negara ke dalam bahasa Tamil dan penetapan bahasa Inggris sebagai bahasa penghubung yang paling berpengaruh di Srilanka.