Aksara Limbu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (dibawah, +di bawah)
Baris 22:
=== Catatan terkait Sirijonga ===
 
[[Bahasa Limbu]], [[Bahasa Lepcha|Lepcha]] dan [[Newari]] adalah anggota [[rumpun bahasa Sino-Tibet]] di [[Himalaya]] tengah yang memiliki aksara sendiri.<small>(Sprigg 1959: 590)</small><small>, (Sprigg 1959: 591-592 & MS: 1-4)</small> mengatakan bahwa [[Kiranti]] atau aksara Limbu dirancang selama periode ekspansi [[Buddha]] di [[Sikkim]] pada awal [[abad ke-18]] ketika [[Limbuwan]] masih merupakan bagian dari wilayah [[Sikkim]]. Aksara [[Kiranti]] mungkin disusun kira-kira pada waktu yang sama dengan [[aksara Lepcha]] yang dibuat oleh raja ketiga Sikkim, [[Phyag-rdor Nam-gyal]] (ca. 1700-1717). Aksara Kiranti dianggap berasal dari pahlawan [[Limbu]], Te-ongsi Sirijunga (arti: ''Sirijonga yang terlahir kembali''; mengacu kepada Sirijonga Haang) yang dibunuh oleh para [[biarawan]] Tasong dalam tuduhan [[Teori konspirasi|konspirasi]] dengan raja Sikkim pada waktu ketika Simah Pratap Shah menjadi raja [[Nepal]] (antara lain 11 Januari 1775 hingga 17 November 1777; <small>Stiller 141,153</small>). Baik [[Kiranti]] maupun Lepcha seolah-olah dirancang dengan maksud untuk melanjutkan penyebaran [[agama Buddha]]. Namun, Sirijanga adalah penganut Agama Buddha dari Limbu yang belajar dibawahdi bawah Lama tinggi Sikkim. Sirijanga diberi gelar 'Sang [[Dorje]] [[Lama (Tibet)|Lama]] dari Yangrup'.
 
Struktur bahasa dan aksara tersebut adalah campuran dari [[aksara Tibet]] dan [[Dewanagari]]. Tidak seperti kebanyakan anggota [[rumpun aksara Brahmi]] lainnya, {{PAGENAME}} tidak punya huruf [[vokal]] mandiri, melainkan menggunakan huruf penggandeng vokal yang dibaca sesuai dengan penanda vokal yang melekatinya.