Mukjizat Muhammad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
SkullSplitter (bicara | kontrib)
Baris 168:
=== Menyembuhkan ===
* Menyembuhkan betis [[Ibnu al-Hakam]] yang terputus pada [[Perang Badar]], kemudian Muhammad meniupnya, lalu sembuh seketika tanpa merasakan sakit sedikit pun.
* Menyembuhkan mata [[Qatadah bin al-Nu'man|Qatadah]] tergantung di pipinya yang terluka pada [[Perang Uhud]], kemudian oleh Muhammad mata tersebut dimasukkan kembali dan menjadi lebih indah dari sebelumnya.<ref>Ibnu Saad meriwayatkan dari Zaid bin Aslam, bahwa mata Qatadah bin An Nu’man terluka sehingga biji matanya terkeluar sampai ke pipi. Kemudian rasulullah {{saw}} mengembalikan hingga matanya menjadi sembuh kembali.</ref><ref>At Thabrani dan Abu Nu’aim meriwayatkan dari Qatadah, ia berkata, ” Pada waktu Perang Uhud, saya menjaga wajah rasulullah dari serangan anak panah, yang akhirnya ada sebuah anak panah mengenai biji mataku. Saya mengambilnya dengan tangan dan berusaha mendatangi rasulullah. Ketika baginda melihat apa yang ada di telapak tangan ku, dua mata dia berlinangan seraya bersabda, “Ya Allah, peliharalah mata Qatadah sebagaimana dia telah pelihara wajah nabinya dengan wajahnya (dari serangan anak panah). Jadikanlah kedua matanya yang lebih baik dan lebih elok serta tajam penglihatannya.” Akhirnya apa yang diharapkan rasul itu termakbul.</ref>
* Menyembuhkan daya ingat [[Abu Hurairah|Abu Hurayrah]] yang pelupa.<ref>Abu Hurairah mengeluh kepada rasulullah {{saw}} bahwa dia terlalu pelupa. Lalu rasulullah {{saw}} membentangkan kainnya di atas tanah, lalu memegang-megang kainnya dengan tangan dia. Abu Hurairah disuruh rasulullah memeluk kain itu. Sejak itu Abu hurairah tidak pernah lupa-lupa lagi, dan dia terkenal paling banyak menghafal hadis. (Hadits sahih Imam Bukhari dan Imam Muslim).</ref>
* Menyembuhkan kaki [[Abdullah bin Atik]] yang patah sehingga pulih seperti sediakala.<ref>Al-Barra’ bahwa setelah Abdullah bin Atik dapat membunuh Abu Rafi’, lalu turun dari tangga rumahnya , ia jatuh tersemban ke tanah sehingga betisnya patah. Dia menceritakan hal ini kepada rasulullah. Baginda pun bersabda, “Luruskanlah kaki mu!” Maka dia pun meluruskannya, lalu baginda mengusapnya . Selepas itu dia sudah tidak merasakan sakit lagi. (Hadits Bukhari meriwayatkan dari Al-Barra’).</ref>
Baris 182:
* Mengembalikan penglihatan orang yang buta.<ref>(An Nasa’i, Tirmidzi, Al Hakim dan Al Baihaqi meriwayatkan dari Usma bin Hanif, bahwa ada seorang buta berkata, “Wahai rasulullah, berdoalah kepada Allah untukku agar membuka penglihatanku.” Baginda bersabda, “Pergilah berwudhu’. Dirikan solat dua raka’at dan ucapkanlah, “Ya Allah, saya memohon kepadaMu, mengadap kepadaMu dengan lantaran nabiMu Muhammad, nabi pembawa kasih. Wahai Muhammad, saya mengadap kepada Tuhanmu dengan lantaranmu, agar ia membuka penglihatanku. Ya Allah, berilah syafaat dia untuk kepentinganku.” Belum lagi orang ramai berganjak dari tempat mereka dan orang tersebut pergi, maka dia sudah dapat melihat).</ref>
* Menyembuhkan penyakit lumpuh seorang anak.<ref>Dari Usamah bin Zaid, ia berkata, “Kami keluar bersama rasulullah {{saw}}. untuk menunaikan ibadah haji. Ketika sampai di Rauha’, dia melihat seorang perempuan di depannya. Setelah dekat perempuan itu berkata, “Wahai rasulullah, ini ialah anakku. Sejak lahir hingga saat ini, dia tidak mampu berdiri sama sekali.” Dia pun mengambil anak itu, menggendongnya lalu meludah di mulut anak itu seraya bersabda, “Wahai musuh Allah, keluarlah! Sesungguhnya saya rasulullah!” Setelah itu baginda menyerahkan kembali anak itu seraya bersabda, “Ambillah anakmu, ia sudah tiada apa-apa”. (Abu Ya’la, Al Baihaqi meriwayatkan dari Usamah bin Zaid).</ref>
* Mengobati penyakit gila seorang anak.<ref>BahawaBahwa ada seorang perempuan datang menemui rasulullah {{saw}} sambil membawa anaknya seraya berkata, “Wahai rasulullah, ini adalah anakku yang sedang menderita gila. Ia suka mengambil makanan yang harus kita makan di siang hari dan di malam hari. Ia juga suka mengamuk.” Dia pun mengusap dada anak itu, menyemburkan ludah sambil berdoa. Dari dalam perut budak itu keluar sesuatu yang kecil menyerupai belatung hitam. Akhirnya budak itu pun sembuh. (Ahmad, Ad Darami, At Thabrani, Al Baihaqi, Abu Nu’aim meriwayatkan dari Ibnu Abbas).</ref>
 
Dia pun mengusap dada anak itu, menyemburkan ludah sambil berdoa. Dari dalam perut budak itu keluar sesuatu yang kecil menyerupai belatung hitam. Akhirnya budak itu pun sembuh. (Ahmad, Ad Darami, At Thabrani, Al Baihaqi, Abu Nu’aim meriwayatkan dari Ibnu Abbas).</ref>
 
* Menyembuhkan tangan wanita yang lumpuh dengan tongkatnya.
Baris 197 ⟶ 195:
Beberapa lama kemudian suami wanita itu, Abu Ma’bad, tiba dengan menuntun beberapa ekor kambing lapar yang rupanya sangat menyedihkan dan yang sumsumnya hampir kering. Ketika dia melihat susu itu, dia terkejut dan bertanya kepadanya: “Dari mana engkau dapatkan susu ini, Ummu Ma’bad? Sebab domba itu telah kering dan tidak ada ternak perah di rumah ini.” Wanita itu berkata: “Benar, tapi seorang pria mulia telah melewati tempat ini dan begini, begitu.” Dia berkata: “Lukiskan penampilannya, Umm Ma’bad!? Wanita itu berkata: “Saya melihat seorang pria yang sangat bersih, dengan wajah cemerlang, dengan sopan santun sempurna. Dia tidak kurus dan tidak botak; lemah lembut dan anggun; matanya hitam legam, dengan bulu mata melengkung, suaranya merdu dan lehernya bersinar, janggutnya tebal, alis matanya melengkung indah. Ketika dia diam, kemuliaan melingkupinya, dan ketika dia berbicara dia tampak berwibawa, dan kecemerlangan cahaya mengelilinginya. Seorang pria yang paling tampak dan bercahaya dari jauh, dan yang paling manis dan lembut hati dari dekat.”</ref><ref>Al-Barzanji mengungkapkan mukjizat ini dalam ''Shalawat al-Barzanji Natsar'' bab XVI.</ref>
 
* Mengusapkan wajah [[Qatadah bin Milhan]] yang telah berusia lanjut, sehingga wajahnya tetap terlihat muda dan cerah.<ref>Seorang sahabat nabi lainnya, Hayyan bin Umar, menceritakan, “Nabi telah mengusap wajah Qatadah bin Milhan. Ternyata setelah Qatadah berusia lanjut, semua anggota tubuhnya memeot, kecuali wajahnya, dan saya ikut melayat ketika dia wafat. Ketika seorang wanita berlalu, saya dapat melihat wajah Qatadah yang begitu jernih bak cermin.” (Hadits riwayat Baihaqi dan Ahmad).</ref>
* Menyembuhkan sakit perut [[Ubaidah bin Rifa’ah]].<ref>Ubaidah bin Rifa’ah telah meriwayat­kan dari ayahnya, yang telah mengata­kan, “Pada suatu hari saya masuk mene­mui nabi {{saw}}, sedang di hadapan be­liau terdapat sebuah panci yang men­didih sedang merebus daging. Saya pun berselera dengan sepotong daging yang ada di dalamnya, maka saya mengam­bil­nya dan melahapnya (meskipun be­lum masak betul), sehingga membuat perutku menderita sakit karenanya se­lama setahun. Selanjutnya, kuceritakan hal itu kepada rasulullah, maka dia bersabda, ‘Sesungguhnya perutmu mem­punyai nafsu makan yang besarnya sama dengan tujuh orang.’ Lalu dia mengusap perutku dan ternyata sesu­dah itu kujumpai perutku berwarna hijau. Demi Tuhan, yang telah mengutus be­liau dengan benar, perutku tidak pernah sakit lagi sesudah itu hingga sekarang.” (Hadits riwayat Al-Fusawiy dan Al-Hafizh).</ref>
 
=== Menghidupkan orang mati ===