95 dalil Luther: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 60:
==Warisan==
[[Berkas:Göttlicher Schrifftmessiger print.jpg|Cetakan yang menampilkan Luther sedang menulis di sebuah pintu gereja dengan pena bulu besar. Kepala singa terdapat pada bagian ujung pena bulu besar tersebut. Terdapat beberapa figur sejarah dan simbolik lainnya.|thumb|upright=1.3|Cetakan yang dibuat untuk [[Jubilee Reformasi 1617]] menampilkan Luther sedang menuliskan dalil-dalilnya di pintu gereja Wittenberg dengan sebuah [[pena bulu]] besar]]
Kontroversi indulgensi yang disebabkan oleh dalil-dalil tersebut menjadi permulaan [[Reformasi Protestan]], sebuah [[skisma|perpecahan]] dalam Gereja Katolik yang menimbulkan perubahan sosial dan politik di Eropa.{{sfn|Dixon|2002|p=23}} Luther kemudian menyatakan bahwa masalah indulgensi adalah hal sepele dari kontroversi yang ia masukkan kemudian, seperti perdebatannya dengan [[Erasmus]] tentang [[Tentang Keterbelengguan Kehendak|Keterbelengguan Kehendak]],{{sfn|McGrath|2011|p=26}} sehingga ia memandang kontroversi tersebut mempengaruhi titik balikpuncak intelektualnya terhadap Injil. Luther kemudian menulis bahwa pada masa dalil-dalil tersebut, ia masih menjadi seorang "[[papist]]", dan ia tidak berpikir bahwa dalil-dalil tersebut membuat perpecahan dengan doktrin Katolik yang ada.{{sfn|Marius|1999|p=138}} Namun, kontroversi indulgensi telah menjadi gerakan yang memulai Reformasi, dan kontroversi yang dilayangkan Luther terhadap pemimpin membuat ia menimbulkan gerakan tersebut.{{sfn|McGrath|2011|p=26}} Dalil-dalil tersebut juga menjadi bukti bahwa Luther meyakini bahwa gereja tidak berkotbah dengan benar dan bahwa hal ini menempatkan kaum awam dalam keadaan bahaya yang serius. Selain itu, dalil-dalil tersebut berseberangan dengan dekrit [[Paus Klemens VI]], yang menyatakan bahwa indulgensi adalah harta karun gereja. Hal ini dicabut oleh otoritas kepausan berbarengan dengan konflik-konflik yang terjadi pada masa berikutnya.{{sfn|Wengert|2015a|pp=xliii–xliv}}
 
31 Oktober 1517, hari Luther mengirim dalil-dalil tersebut kepada Albertus, diperingati sebagai permulaan Reformasi pada 1527, saat Luther dan teman-temannya mengangkat segelas bir untuk memperingati "terhempasnya indulgensi".{{sfn|Stephenson|2010|pp=39–40}} Pemasangan dalil-dalil tersebut dicantumkan dalam historiografi Reformasi sebagai permulaan gerakan oleh [[Philip Melanchthon]] dalam ''Historia de vita et actis Lutheri'' buatannya pada 1548. Pada [[Jubilee Reformasi 1617]], peringatan keseratus 31 Oktober dirayakan dengan sebuah prosesi menuju Gereja Wittenberg dimana Luther diyakini memasang dalil-dalil tersebut. Sebuah engravir dibuat yang menampilkan Luther sedang menulis dalil-dalilnya di pintu gereja dengan sebuah [[pena bulu]] raksasa. Pena bulu tersebut memiliki ujung kepala singa yang melambangkan Paus Leo X.{{sfn|Cummings|2002|pp=15–16}} Pada 1668, 31 Oktober dijadikan [[Hari Reformasi]], sebuah perayaan tahunan di Elektorat Sachsen, yang tersebar ke wilayah Lutheran lainnya.{{sfn|Stephenson|2010|p=40}}