Muhammad Ali Jinnah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 95:
<!-- [[File:Majinnah4.jpg|thumb|This photo shows M.A Jinnah, as a young lawyer.]] -->
Pada 1857, beberapa orang India mengumandangkan [[Munitas Sepoy
Jinnah mengisi sebagian besar waktunya untuk melakukan praktik hukum pada awal 1920an, namun masih terlibat politik. Jinnah memulai kehidupan politik dengan ikut pertemuan tahunan kedua puluh Kongres, di Bombay pada Desember 1904.{{sfn|Wolpert|p=20}} Ia merupakan anggota moderat dalam Kongres tersebut, mengharapkan persatuan Hindu–Muslim dalam mencapai pemerintahan sendiri, dan mengikuti para pemimpin seperti Mehta, Naoroji, dan [[Gopal Krishna Gokhale]].{{sfn|Singh|pp=41–42}} Mereka ditentang oleh para pemimpin seperti Tilak dan [[Lala Lajpat Rai]], yang menginginkan kemerdekaan secepatnya.{{sfn|Wolpert|p=28}} Pada 1906, sebuah delegasi para pemimpin Muslim yang dikepalai oleh [[Aga Khan III|Aga Khan]] meminta [[Viceroy India]] yang baru, [[Gilbert Elliot-Murray-Kynynmound, 4th Earl of Minto|Lord Minto]], untuk mengabulkan keinginan mereka dan memberikan bantuan terhadap reformasi politik manapun sehingga mereka terlindung dari "mayoritas [Hindu] yang tak bersimpatik".{{sfn|Wolpert|pp=20–23}} Karena tidak menyetujuinya, Jinnah menulis sebuah surat kepada penyunting surat kabar ''Gujarati'', yang menyatakan hak-hak anggota delegasi untuk berbicara bagi Muslim India, karena mereka tidak terpilih dan melantik diri sendiri.{{sfn|Singh|pp=41–42}} Saat beberapa pemimpin yang sama bertemu di [[Dacca]] pada Desember tahun tersebut untuk membentuk [[Liga Muslim Seluruh India]] untuk memperjuangkan kepentingan komunitas mereka, Jinnah kembali menentang. Aga Khan kemudian menyatakan bahwa tindakan "ironis yang aneh" pada Jinnah, yang memimpin Liga tersebut menuju kemerdekaan, "keluar dalam permusuhan pahit terhadap semua orang yang Saya dan teman-teman saya lakukan ... Ia berkata bahwa prinsip elektorat terpisah kami memecah negara tersebut melawan diri sendiri."{{sfn|Wolpert|pp=24–26}} Namun, pada tahun-tahun terawal, Liga tersebut tidak memiliki pengaruh; Minto menolak menganggap Liga tersebut sebagai perwakilan komunitas Muslim, dan tidak efektif dalam mencegah [[pemisahan Benggala (1905)|pemisahan Benggala]] pada 1911, sebuah tindakan yang dipandang sebagai ledakan kepentingan Muslim.{{sfn|Singh|p=47}}
|