Muhammad Ali Jinnah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 233:
 
[[Berkas:Yorkstatue.jpg|thumb|left|Patung dada Jinnah di [[Universitas Toronto]].]]
Pada 6 Juli 1948, Jinnah kembali ke Quetta, namun atas nasihat para dokter, ia kemudian pergi ke [[Keresidenan Quaid-e-Azam Residency|sebuah tempat retratretret di tempat tinggi]] di [[Ziarat]]. Jinnah selalu menolak untuk perawatan medis, namun menyadari kondisinya memburuk, pemerintah Pakistan mengirimkan dokter-dokter terbaik untuk mengobatinya. Tes-tes mengkonfirmasi tuberkulosis, dan juga menemukan keberadaan kanker paru-paru yang meningkat. Jinnah memberitahu dan menyampaikan informasi penuh tentang penyakitnya dan perawatan yang saudarinya berikan. Ia diobati dengan "obat ajaib" baru [[streptomisin]], namun tidak menolong. Kondisi Jinnah makin menurun meskipun tetap melakukan [[salat Id]] bersama dengan orang-orang lainnya. Ia berpindah ke tempat yang lebih rendah di Quetta pada 13 Agustus, sehari menjelang [[Hari Kemerdekaan (Pakistan)|Hari Kemerdekaan]], dimana surat wasiatnya dikeluarkan. Disamping meningkatkan kesembuhan (saat itu, ia memiliki berat lebih dari {{convert|36|kg|disp=sqbr}}), tempat tersebut memudahkan para dokternya menemuinya jika ia kembali ke Karachi. Namun, Jinnah menolak untuk orang-orang yang membantunya melihatnya saat sedang dalam kondisi tidak sehat di atas tandu.{{sfn|Wolpert|pp=366–368}}
 
Pada 9 September, Jinnah juga terserang pneumonia. Para dokter memintanya untuk kembali ke Karachi, dimana ia akan diberi perawatan yang lebih baik, dan dengan persetujuannya, ia diterbangkan kesana pada 11 September. Dr. Ilahi Bux, dokter pribadinya, percaya bahwa perubahan pikiran Jinnah disebabkan karena ia mengetahui kematiannya lebih dini. Pesawat mendarat di Karachi pada sore hari, untuk bertemu dengan limousine Jinnah, dan sebuah ambulan yang menandu Jinnah ditempatkan. Ambulan mengalami kerusahan di tengah jalan menuju kota, dan Gubernur-Jenderal dan beberapa orang yang bersamanya menunggu kedatangannya; ia tidak ditempatkan di mobil tersebut karena ia tidak dapat duduk. Mereka menunggu di sisi jalan untuk menghindari panas karena truk-truk dan bus-bus berlalu lalang, yang tidak cocok untuk mengangkut orang wafat dan para penumpangnya tidak menyadari kehadiran Jinnah. Setelah sejam, ambulan pengganti datang, dan membawa Jinnah menuju Dewan Pemerintah, datang kesama dua jam lebih setelah pendaratan. Jinnah wafat pada pukul 22:20 di rumahnya di Karachi pada 11 September 1948 pada usia 71 tahun, tepat setahun setelah pembentukan Pakistan.{{sfn|Singh|pp=402–405}}{{sfn|Wolpert|pp=369–370}}