Tōdai-ji: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Midori (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Midori (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 27:
Daibutsu mulai dibangun tahun [[747]], dan sejak itu pula diperkirakan kuil ini mulai dinamakan Tōdai-ji. Berita mengenai "kantor pembangunan Tōdai-ji" dicatat pertama kali dalam catatan sejarah tahun [[748]].
 
Perintah pembangunan Daibutsu sudah dikeluarkan Kaisar Shōmu pada tahun [[743]]. Ibu kota padaPada waktu itu, ibu kota berada [[Kuninomiya]], sedangkan kaisar tinggal di di timur laut Kuninomiya, tepatnya di [[Shigarakinomiya]] (sekarang kota [[Kōka, Shiga|Kōka]], [[Prefektur Shiga]]) sehingga pembangunan Daibutsu dibangundimulai di Shigarakinomiya. Dua tahun kemudian, ibu kota kembali pindahdipindahkan ke [[Heijō-kyō]],. dan pembangunanPembangunan Daibutsu kembalijuga dilanjutkanikut didipindah ke tempatnya yang sekarang, di Tōdai-ji. DukunganPihak istana memerlukan dukungan kuat dari rakyat dibutuhkan untuk membangunproyek Daibutsu.berskala Pembangunanbesar seperti pembangunan Daibutsu. memperoleh dukunganDukungan rakyat diperoleh setelah istana kembali menunjuk [[GyōkiGyoki]] sebagaiyang biksu kepala setelah sebelumnyapernah dipecat dari jabatanistana didiangkat pihak istana sebagai biksu kepala.
 
Setelah pembangunan Daibutsu selesai dibangun, upacara peresmian Daibutsu berlangsungdilangsungkan tahun [[752]], dandengan dipimpinpemimpin olehupacara seorang biksu kelahiran [[India]] bernama [[Bodhisena]]. Proyek berikutnya adalah pembangunan Daibutsuden (Aula Daibutsu) yang dimulai tahun [[758]]. Empat tokoh berpengaruh dalam proyek pembangunan Tōdai-ji disebut {{nihongo|Shishō|四聖||empat orang suci}} yang terdiri dari Rōben, Kaisar Shōmu, Gyōki, dan Bodhisena.
 
Proyek berskala besar seperti pembangunan Daibutsu dan Aula Daibutsu ternyata menguras uang negara. Sementara kalangan bangsawan dan kuil dalam keadaan serba berkecukupan, kehidupan kalangan petani menjadi semakin sulit. DiGelandangan dalambermunculan kotadi Heijō-kyo berkeliaran gelandangan, dansedangkan orang yang mati kelaparan tidak terhitung jumlahnya. Di tengah berlangsungnya proyek, Kaisar Shōmu meninggal dunia pada tahun [[756]]. Pada bulan 7 tahun yang sama berlangsung pemberontakan yang dipimpin, [[Tachibana no Naramaro]] memimpin pemberontakan. Ayah Naramaro sendiri ([[Tachibana no Moroe]]) merupakansebenarnya adalah pembantu dekat Kaisar Shōmu yang memulai proyek Tōdai-ji. Setelah tertangkap, dalam pengakuannya ketikaNaramaro diinterogasi oleh [[Fujiwara no Nagate]]. Menurutnya, Naramaro berdalih bahwa pembangunan Tōdai-ji dan sebagainya hanya membuat susah rakyat, dan pemerintah telah salah jalan.
 
==Bangunan dan peninggalan budaya==
===Nandaimon (Gerbang Besar Selatan)===
[[Berkas:TodaijiNandaimon0185.jpg|thumb|Nandaimon (Gerbang Besar Selatan)]]
Pada tahun [[962]], bangunan iniNandaimon pernah dirobohkan angin topan, tapi dibangun kembali pada tahun [[1199]] ([[zaman Kamakura]]). Pembangunan kembali dipimpin biksu [[Shunjōbō Chōgen]] dengan memperkenalkan gaya arsitektur [[Daibutsuyō]] (dulu disebut Tenjikuyō atau "gaya India"). yangChōgen dipelajarinyabelajar arsitektur Daibutsuyō dari [[Dinasti Song]] di Tiongkok. Ciri khas Daibutsuyō adalah tekniksambungan {{nihongo|''nuki''|貫}}kayu atauberupa palangbalok horizontalpengikat menembus(balok batangsloof) yang menembus tiang agarkolom, strukturatau bangunandalam menjadibahasa lebihJepang kuat,disebut dan{{nihongo|''nuki''|貫}}[http://www.aisf.or.jp/~jaanus/deta/n/nuki.htm]. langitLangit-langit yangjuga dibiarkan terbuka untuk memperlihatkan bagian bawah atapkuda-kuda. Masih diseatap dalamdengan bangunan gerbang, di sisi kiri dan kanan bagian depan terdapat sepasang [[Kongorikishi]] (Nio), sedangkan di sisi kiri dan kanan bagian dalam terdapat sepasang [[singa batu]].
 
====Mokuzo Kongōrikishi Ritsuzō====
Baris 42:
Sepasang patung kayu seluruh badan Kongōrikishi (Mokuzo Kongōrikishi Ritsuzō) menyambut orang yang memasuki Nandaimon. Masing-masing patung tingginya 8,4 m dan keduanya merupakan [[pusaka nasional Jepang]]. Patung Ungyō berada di sisi sebelah kanan, dan bisa dikenali dari mulutnya yang tertutup. Patung Agyō berada di sisi sebelah kiri, dan bisa dikenali dari mulutnya yang terbuka.
 
Berbagai macam benda dan dokumen ditemukan dari dalam patung ketika keduanya dibongkar dalam proyek pemugaran dari tahun 1988 hingga 1993. Berdasarkan dokumen yang ditemukan dari dalam patung, Agyo adalah karya ''busshi'' (pemahat patung Buddha) bernama [[Unkei]] dan [[Kaikei]], serta 13 orang pemahat patung Buddhabawahannya. Sementara itu, Ungyō adalah karya pemahat patung Buddha bernama Teikaku dan [[Tankei]], serta 12 pemahat patung Buddhabawahannya. Penemuan tersebut memperbaiki teori sebelumnya bahwa "patung Agyō adalah karya Kaikei, sedangkan patung Ungyō adalah karya Unkei". Selain itu, Unkei bukanlah pemahat kepala yang memimpin pembangunan Agyō dan Ungyō seperti dulu banyak diketahui orang.
 
===Chūmon (Gerbang Tengah)===
[[Berkas:Todaiji11s3200.jpg|thumb|Chūmon (Gerbang Tengah)]]
GerbangChūmon merupakan pintu masuk menuju kompleks Aula Daibutsu. Bangunan gerbang berbentuk Rōmon''rōmon'' (gerbang tinggi yang terlihat seperti bangunan bertingkat dua)[http://www.aisf.or.jp/~jaanus/deta/r/roumon.htm], dan dibangun sekitar tahun [[1716]] dengan gaya arsitektur Irimoya''irimoya-zukuri''.[http://www.aisf.or.jp/~jaanus/deta/i/irimoyazukuri.htm] iniDi dibangunsisi sekitarkiri tahundan [[1716]].kanan Gerbanggerbang iniutama merupakandibangun pintutembok masuk menuju kompleks kuilpagar. SisiBila kiridilihat dandari kananatas, bangunan gerbang utama dilanjutkan dengandan tembok pagar berbentukmembentuk huruf "u" yang mengelilingi halaman hingga sampai dimemagari Aula Daibutsu.
 
===Kon-dō (Daibutsuden)===