Bahasa Tionghoa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: penggantian teks otomatis (-kuna +kuno) |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 117:
Hingga pertengahan abad ke-20, kebanyakan orang Tiongkok yang tinggal di selatan Tiongkok tidak dapat berbahasa Mandarin. Bagaimanapun juga, walaupun adanya campuran antara pejabat-pejabat dan penduduk biasa yang bertutur dalam berbagai dialek Tionghoa, Mandarin Nanjing menjadi dominan setidaknya pada masa [[dinasti Qing]] yang menggunakan bahasa Manchu sebagai bahasa resmi. Sejak abad ke-17, pihak Kekaisaran telah membentuk Akademi Orthoepi (正音書院 Zhengyin Shuyuan) dalam usaha untuk membuat cara pembacaan mengikuti standar Beijing (Beijing adalah ibukota Qing), namun usaha-usaha tersebut kurang berhasil. Mandarin Nanjing akhirnya digantikan penggunaannya di pengadilan kekaisaran dengan Mandarin Beijing dalam 50 tahun terakhir dinasti Qing pada akhir abad ke-19. Bagi para penduduk biasa, meskipun berbagai variasi bahasa Tionghoa telah dituturkan di Tiongkok pada waktu itu, bahasa Tionghoa yang standar masih belum ada. Penutur-penutur non-Mandarin di selatan Tiongkok juga terus berkomunikasi dalam dialek-dialek daerah mereka dalam segala aspek kehidupan.
Keadaan berubah dengan adanya
== Bilangan dalam bahasa Tionghoa dengan bahasa Melayu/Indonesia ==
Baris 194:
== Pranala luar ==
{{InterWiki|code=zh}}
* {{en}} [http://www.hellomandarin.com/ilovechinese/index.html Aku cinta bahasa Tionghoa].
* {{en}} [http://www.learnmandarinonline.org Belajar bahasa Tionghoa].
* {{id}} [http://www.asinah.net/china/indonesian.html Kamus bahasa Tionghoa] (dalam bahasa Indonesia, Hanzi yang Disederhanakan, Hanzi Tradisional)
|