Mashuri Saleh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+kat n def sort |
k Robot: Cosmetic changes |
||
Baris 6:
== Menjadi menteri ==
Mashuri pernah bekerja di [[Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]] dan menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi pada [[1966]] dan akhirnya mendapat kepercayaan untuk menjadi [[Menteri Pendidikan dan Kebudayaan]] dalam [[Kabinet Pembangunan I]] ([[1968]]-[[1973]]) dan
Setelah itu, ia diangkat menjadi anggota [[Dewan Pertimbangan Agung|DPA]] ([[1982]]-[[1986]]).
== G30S ==
Mashuri adalah salah seorang tokoh penting sekitar kejadian [[G30S]]. Pada subuh [[1 Oktober]] [[1965]], ia menyaksikan gerakan-gerakan militer yang mencurigakan di daerah Jakarta Pusat dan melaporkannya kepada Jenderal [[Soeharto]] yang kebetulan adalah tetangganya.
Baris 15:
Pada masa jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada [[23 Mei]] [[1972]] Mashuri mengesahkan penggunaan [[Ejaan Yang Disempurnakan]] dalam [[bahasa Indonesia]] yang menggantikan [[Ejaan Republik|Ejaan Soewandi]]. Sebagai menteri, Mashuri menandai pergantian ejaan itu dengan mencopot nama jalan yang melintas di depan kantor departemennya saat itu, dari '''Djl. Tjilatjap''' menjadi '''Jl. Cilacap'''.
== Akhir hayat ==
Selama beberapa tahun terakhir menjelang wafatnya, Mashuri menetap di Solo, tempat kelahiran istrinya. Ia menderita penyakit [[hepatitis]] hingga mencapai stadium empat dan pernah tiga kali dirawat di rumah sakit. Ia meninggal dunia di rumah kediaman keluarganya di [[Solo]] pada [[1 April]] [[2001]]. Jenazahnya dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan]] Jurug, [[Solo]].
== Keluarga ==
Mashuri meninggalkan seorang istri, Lies Mashuri, dan enam orang anak: Ani Angraini, Toto Wijayanto, Sri Pangastuti, Bambang Rusmanto, Djoko Riyadi Mashuri, dan Arinto Wahyuwigati.
Baris 29:
{{DEFAULTSORT:Saleh, Mashuri}}
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Kelahiran 1925]]
|