Marica: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Escarbot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: ta:மாரீசன்
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 10:
Dalam [[wiracarita]] [[Ramayana]], '''Marica''' ([[Sansekerta]]: मारीच; ''Mārīcha'') adalah seorang [[rakshasa]], putera Tataka dan Sunda. Ia tinggal di hutan [[Dandaka]] dan menjadi patih [[Rahwana]]. Kakek Marica adalah seorang [[yaksa]] bernama Suketu, ia tidak memiliki anak dan memohon anugerah dari Dewa [[Brahma]]. Brahma memberi anugerah bahwa Suketu akan memiliki seorang puteri saja, namun cantik nan kuat. Puteri tersebut diberi nama Tataka, dan menikahi Sunda. Dari pasangan tersebut, lahirlah Marica. Karena Sunda tewas akibat kutukan Resi [[Agastya]], Tataka dan Marica marah lalu melukai Sang Resi. Kemudian Sang Resi mengutuk mereka berdua agar menjadi buruk rupa dan hidup dengan memakan daging manusia.
 
== Teror di hutan Dandaka ==
 
Tataka dan Marica hidup di hutan Dandaka dan meneror para resi, sampai datanglah [[Rama]] dan [[Laksmana]] dari [[Ayodhya]] atas permohonan Resi [[Wiswamitra]]. Rama membunuh Tataka dengan panah saktinya, sementara Marica hidup dan melarikan diri. Saat [[Wiswamitra]] melakukan upacara, Marica kembali mengganggu bersama Subahu dan raksasa lainnya. Mereka terbang di atas tempat upacara sambil membawa daging mentah dan darah untuk mengotori sesajen. Melihat hal itu, [[Rama]] dan [[Laksmana]] tidak tinggal diam. Rama tidak ingin Marica mati, maka ia menyuruh [[Laksmana]] agar meringkus Marica tanpa membunuhnya. Senjata yang dilepaskan Laksmana melilit tubuh Marica dan mengirimnya ke laut, sementara Subahu tidak diberi ampun. Rama melepaskan senjata [[Agni]]. Senjata tersebut membakar jasad Subahu sampai menjadi abu.
 
== Nasihat Marica ==
 
Saat [[Rahwana]] berniat untuk menculik [[Sita]], Marica dikunjungi untuk dimintai bantuan. Marica yang mengetahui kekuatan [[Rama]], menolak untuk menyetujui rencana tersebut. Ia menasihati Rahwana untuk membatalkan niat jahat itu. Ia berkata bahwa rencana tersebut akan mengantarkan kehancuran bagi [[Kerajaan Alengka|Alengka]] dan kaum raksasa. Mulanya Rahwana sadar setelah mendapat nasihat Marica, namun setelah ia kembali ke Alengka, [[Surpanaka]] datang dan menghasut Rahwana dengan cara memutarbalikkan fakta. Niat Rahwana timbul kembali untuk yang kedua kalinya dan ia bersikeras untuk menculik [[Sita]]. Rahwana datang kembali ke kediaman Marica untuk yang kedua kalinya. Kali ini Marica sadar bahwa jika niat Rahwana tidak dijalankan maka nyawanya akan melayang, namun jika ia menjalankan rencana Rahwana sudah pasti nyawanya akan berakhir di tangan [[Rama]]. Setelah berpikir matang-matang, Marica menyetujui niat licik Rahwana. Ia merasa beruntung apabila gugur di tangan ksatria besar seperti Rama daripada di tangan raksasa Rahwana.
 
== Usaha penculikan Sita ==
 
Dengan menyamar menjadi [[kijang]] kencana, Marica mengalihkan perhatian [[Rama]] untuk memburunya sementara [[Sita]] ditinggal bersama [[Laksmana]]. Ketika Rama tahu bahwa Marica sedang mengelabuinya, ia melepaskan anak panahnya dan mengubah Marica ke wujud semula. Saat sedang sekarat, Marica menirukan suara Rama dan mengerang dengan keras sampai ke telinga Sita dan Laksmana. Yakin abhwa itu suara Rama, Sita menyuruh Laksmana agar pergi menyusul Rama. Sementara Laksama menyusul Rama, [[Rahwana]] menyamar menjadi [[brahmana]] untuk mengelabui Sita kemudian menculiknya.
 
== Lihat pula ==
* [[Rama]]